PROLOG💍

MALAM PERTAMA harusnya ada adegan panas. Minimal ciuman yang bikin gerah sampai buka pakaian.

"Aku tegasin sekali lagi, kita nikah karena sama-sama punya alasan kuat, tapi itu bukan cinta, okay?" Hanira Dineschara masih lengkap pakai gaun pesta pernikahan saat berbicara dengan serius pada seorang pria di atas kasur.

Pria itu beberapa saat lalu telah mengucap akad atas namanya di depan penghulu, sah secara agama kalau ingin menyentuhnya detik ini juga. Namun, sekarang dia tampak pasang tampang datar, duduk kaku, menyimak celotehan wanita yang tak lain adalah istri sahnya.

"Aku nikah demi hindari wanita gila harta itu, dan kamu nikah demi memenuhi keinginan mamamu. Jadi, gak ada cinta, no-lo-ve, di antara kita," sambung Hanira.

"Jadi, gak ada malam pertama."

"Gak ada ciuman apalagi anuan."

"Gak ada tidur sekasur."

"Gak ada adegan romantisan khas pengantin baru."

"Anggap aja kita nikah kontrak!"

Selepas mengoceh begitu, Hanira ngacir ke kamar mandi dan membersihkan diri. Satu jam kemudian, dia kembali ke kamar, tetapi langsung fokus depan laptop, urus kerjaan.

Kaisar Kaditya Djiakandra bingung dengan situasinya sekarang. Dia ingin tertawa terbahak-bahak. Hubungan pernikahan memang merepotkan. Padahal kalau sudah sah begini, dia kan bisa bebas nge-sex karena sudah dapat partner halal.

Pria itu sudah rapi dan wangi sekarang, siap untuk tempur. Sayangnya, kayaknya sekarang lebih bagus kalau dia nonton drama Korea sambil siapin tisu, menangisi nasibnya yang ngenes sambil lihatin aktris cantik nangis termehek-mehek.

Memangnya kalian mikir apa?

Jam sudah menunjukkan pukul 02.00 dini hari. Andai saja ini bukan malam pernikahan, pasti dia sudah kabur ke bar atau live streaming menyapa para fansnya—yang dominan perempuan—pakai suara surganya. Namun, apa jadinya jika dia melakukan hal itu? Pasti nanti tersebar rumor.

Yah, meski pernikahan ini diadakan secara privat, tetap saja Kaisar punya teman-teman spek lamtur yang bakal heboh kalau tahu nasib ngenesnya.

Secara tak sengaja, pria yang sedang asyik main gim PUBG di sofa itu melirik kasur. Hanira sudah tidur dengan mulut menganga lebar, sementara tangannya masih bergerak acak di atas papan tik.

"Ck!" Kaisar geleng-geleng heran. Dia meletakkan ponsel di tengah permainan genting, kemudian beranjak mendekati kasur yang dirias sedemikian rupa.

Ini kamar pengantin mereka. Super terima kasih deh buat para pendekor yang niat banget tempelin ini-itu sampai banyak wewangian merebak di ruangan.

Sepasang mata beriris hitam legam milik pria itu menatap lamat-lamat pada wanita yang sudah tertidur lelap. Hanira ceroboh banget, tadi tegasin tidak mau tidur bareng, tetapi sekarang malah sudah tidur dengan nyaman di kasur. Namun, masalahnya adalah pakaiannya. Hanira tidur dengan pakaian terbuka tepat di bagian dada, kancingnya copot satu, bikin dalamannya terlihat.

Kaisar menelan ludah. Sayangnya pas ingat ucapan Hanira tadi, mood-nya langsung memburuk. Dia hanya cepat-cepat melepaskan laptop dari pangkuan Hanira, lantas merapikan posisi tidur wanita itu.

Hanira Dineschara, wanita penuh kejutan yang berhasil membuatnya tak berkutik. Padahal di depan wanita lain, dia tak pernah terlihat lemah apalagi sampai menunduk menurut.

Hanira Dineschara, wanita yang sekarang tidur di samping Kaisar dan membuat pria itu menelan ludah dengan sulit sambil berupaya mengendalikan diri.

Hanira Dineschara, Kaisar tengah mempertimbangkan baik-baik untuk melepas atau mengekangnya.

Burung kecil yang galak itu sekarang ada dalam genggamannya. Sayangnya, pasti tak mudah bagi Kaisar untuk menjinakkannya.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top