SEGA

"Matahari."

Joy rasanya akan mengumpati orang yang memanggilnya dengan suara jelas barusan, gadis cantik itu sedang mencuci dikamar mandi belakang pagi ini. Joy menoleh dengan wajah beringas bersiap memaki tapi diurungkannya begitu tau Sega sedang berdiri tegak dengan senyum cerahnya kesukaan Joy sejak dulu.

"Kenapa?"

Sega maju duduk disebelah Joy yang penampilangnya seperti pembantu pagi ini.

"Ngapain duduk disini sih anjir? mana gue buluk gini lagi, Jennaaaar!!" monolog Joy dengan mata membola.

"Aku mau minta maaf."

"Iyalah lu salah, gila aja keluar rumah gak mau minta maaf."

Sega mengangguk mengiyakan. "Second chance?"

Joy menoleh dengan wajah datar, "no!"

Kembali Sega mengangguk. "Tapi aku gak pernah bohong kalau aku bilang sayang sama kamu," ungkap Sega kali ini dengan suara pelan.

"Ya terserah gue gak tau juga beneran apa kagak."

"Matahari, look at me please."

"Apa?"

"Aku bakal berubah buat kamu, nanti jangan lari ketika aku datang lagi untuk bertanya kembali."

Joy mengerutkan dahi mata bulatnya sudah mengerjap. "Benerin dulu otak lo yang isinya cuma Jennar doang itu, baru lo balik lagi ke gue. Itu pun kalau gue masih free," kata Joy panjang lebar.

"Maaf."

Joy mengibaskan tangan malas sendiri.

"Setelah kehilangan semuanya, teman keluarga dan juga kamu sekarang aku mengerti bahwa ada hal yang aku sesali sekali lagi, membiarkan orang yang sayang dan cintanya tulus pergi begitu aja."

Joy mengerjap beberapa saat tersenyum tipis. "Tau nggak Ga? semakin kita dewasa semakin kita harus introspeksi diri, bercerita ke diri sendiri karena semakin dewasa akan sedikit orang yang mengerti tentang kita dan semakin banyak yang menghakimi. Hidup jangan susah, kalau lo mengerti tentang orangtua lo tentang lingkungan lo gue jamin egois yang tersembunyi dibalik diri lo ini bakal hilang pelan-pelan."

Sega mengacak rambut cepolan Joy sang gadis menggerutu karenanya.

"Kamu boleh pacaran sama orang lain, tapi nikahnya sama aku."

"Dih, apaan lo?!"

"Janji?" ujar Sega mengaitkan kelingkingnya.

"Enggak!"

"Harus!"

"Paan sih, yang ada gue jadi perawan tua nungguin lo yang gak jelas gini."

"Gak jelas gimana? ini aku udah bilang loh, kamu silahkan pacaran sama siapa aja nikahnya sama aku."

"Udah aah makin sinting lo, awas."

"Matahari."

Joy menoleh dengan mata mendelik, "apa lagi?!"

"Maaf."

"Iye iye, udah kan? gue mau jemurin baju, bye."

"Matahari, love you."

Joy berbalik membulatkan matanya Sega sudah senyum lebar dihadapannya, melihat Joy bersiap melempar sandal kearahnya Sega dengan cepat berlari sambil cengengesan memasuki rumah.

"Sialan, untung hati gue udah ditembok pake tembok takeshi kalau enggak habis gue kena prank lagi kan gak lucu!!" maki Joy sambil memakai kembali alas kakinya.

"Ini berat, di satu sisi gue terluka gara-gara dia tapi disisi lain gue ingin tetap sama dia. Gue udah mencoba pergi namun gue kesulitan sendiri, but i love you too."

Ujar joy pelan dengan senyum mengembang...

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top