Bughats




________
[konseling pertama pukul 11.20]




"menurut kalian, burung apa yang paling kuat?" tanya sang therapist

sambil memakan makanan yang sudah di pesan sejak tadi, semuanya memulai berfikir burung apa yang paling hebat di kepalanya.

"elang?" Jawab adji ragu ragu

"alasanya?"

"Target nya selalu ia capai, selalu bisa mendapatkan mangsanya" tutur adji

Sang therapist menganguk, "Benar, konsistensi. yang lain setuju?"

Cezka mengeleng, sambil memasukan nasi kedalam mulutnya ia mulai mempersiapkan menjelaskan pemikiranya. "Burung hantu juga kuat, dia bijaksana, dia diam tidak banyak berkicau"

"Iya, lebih mengandalkan pendengaran dan pengelihatan dari pada bicara kosong" jawab sang therapist

Kali ini pandangan sang therapist ke arah ajun dan diandra yang masih sama sama menunduk, keduanya hanya mengacak acak makananya dibandingkan memakannya dengan lahap.

"diandra?"

"burung gereja" jawab diandra,

"alasanya?"

"Kalian pasti pernah liat burung gereja bisa terbang kesana kemari dengan bebas, berkicau ria di pagi buta, bertengger di tempat yang mereka suka. Hebatnya mereka melakukan itu semua diantara manusia"

"tidak peduli apa yang di pikirkan orang lain" ujar sang therapist. "Benar burung itu kuat"

"ajun?"

"Bughats"

sang therapist tersenyum simpul sambil menatap ajun dengan lembut, "kamu tahu burung itu ajun?"

Ajun menganguk,

Melihat ajun yang enggan berbicara lebih detail untuk menghilangkan rasa bingung dari teman teman lainya, sang therapist mulai memperbaiki duduknya.

"Bughats adalah anak burung gagak yang baru menetas. Uniknya, Bughats terlahir tanpa bulu dan kulitnya berwarna putih. Sehingga sang induk yang berbulu hitam, saat pertama kali menyaksikannya tidak akan mengakui anaknya tersebut dan hanya menyaksikan dari kejauhan."

cezka mendecih pelan, iba.

"Akibatnya, Bughats yang masih rapuh itu pun tak mendapatkan makanan dan minuman dari induknya. Meskipun tampaknya sang burung tersebut bernasib malang, namun Tuhan memang maha adil"

" Dari tubuh Bughats tersebut keluar aroma bau yang mampu memancing serangga untuk datang kepadanya. Serangga-serangga itulah yang menjadi makanan Bughats hingga nanti tumbuh bulu-bulu hitam di tubuhnya"

Cezka kembali membuka suaranya, "aku tidak bisa melihat dimana letak keadilan disana? Ia tetap berbeda dan mendapat prilaku tidak baik"

"tuhan menggantinya dengan kelebihan yang lain"

"kasih sayang orang tua tidak bisa di gantikan hanya dengan berlimpahnya makanan"

"Itu benar, namun tidak semua mahluk hidup memiliki kisah dan perjalanan hidup yang sama bukan?"

diandra terdiam, ia mendengak sambil berusaha menelan makananya susah susah. "Curang buat orang diluar sana yang sukses dan bahagia duluan sedangkan kita disini berjuang melawan rasa ingin bunuh diri"

"tidak adil" sambungnya

sang therapist lagi-lagi tersenyum menganguk, "suatu saat, saya harap kalian melihat pelangi setelah gelapnya fase ini"

Cezka kembali menimpali, "aku gak suka pelangi, keindanganya sementara"

Salah, seharusnya salah memberikan motivasi motivasi hidup pada pasien yang pernah melakukan percobaan bunuh diri. Perlu di coba perlahan walau tidak mempan, namun setidaknya sang therapist percaya bahwa air sekalipun dapat menang melawan kerasnya batu.

Kali itu pertemuan pertama resmi berakhir.

_______



Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top