Prompt 6: Roket

K project © GoRa x GoHands 

Saya tidak mendapatkan keuntungan dengan membuat cerita ini. 

Story © bella steils

Characters: 

Fushimi Saruhiko 

Yata Misaki 

Pair: Sarumi 

Selamat membaca

***

"Misaki kemana sih?" Saruhiko terus-terusan memandang PDA-nya. Melakukan panggilan kepada nomor dengan nama kontak 'Misaki❤' yang tak kunjung mendapat respon. 

Taman yang menjadi tempat pertemuan mereka cukup ramai dengan anak kecil yang menyempatkan bermain sepulang sekolah.

Saruhiko memperhatikan dengan bosan ke sekeliling sambil duduk di salah satu bangku. 

Baginya, semua hal di dunia ini membosankan kecuali Yata Misaki. Tapi dua bocah di seberangnya cukup menarik perhatian. Bukan pada anak kecilnya, tapi pada mainan yang dipegang salah satu anak.

Roket mainan. 

Mainan buatan tangan dari botol bekas itu menggelitik ingatan masa lalu. Sebuah kenangan lama terpanggil kembali. 

Saat itu adalah masa SMP. 

"Saruhiko, ayo!"

Misaki berlari antusias berlari menuju tengah taman yang sepi. Musim panas sedang menyengat tapi semangat bocah rambut merah itu tak juga luntur. Berbanding terbalik dengan Saruhiko yang sudah lunglai dan banjir keringat.

Tapi demi menemani Misaki yang terus memaksa, Saruhiko merelakan waktu bersantai di kamar bersama kipas angin yang nyaman.

"Di sini saja." seru Misaki.

Pemuda rambut merah itu meletakkan peralatan yang dibawa, botol bekas yang sudah dihias hingga membentuk roket dan sebuah pompa. Pemuda mungil itu mengeluarkan PDA dari kantong dan membaca ulang cara menerbangkan roket mainan.

"Ini begini... Lalu begini..." Misaki begitu antusias. Saruhiko diam saja. Tidak ingin merusak kesenangan Misaki meskipun cara pasangnya sempat salah. 

"Oke mari kita coba!" ujar Misaki. "Oi, Saru!" Kemudian beralih ke Saruhiko. 

"Ada apa Misaki?" 

"Videokan!" 

"..."

Meskipun dengan malas, Saruhiko tetap mengeluarkan PDA-nya merekam Misaki yang sedang memperagakan roket mainan. 

Bagian ujung pompa disambungkan dengan salah satu ujung roket. Sebelumnya roket telah diisi oleh setengah air. Misaki mulai memompa, sesuai instruksi di internet.

Mengarahkan roket ke angkasa dan melepas bagian bawah. 

Seketika roket meluncur ke atas dan terjun mengikuti gravitasi. Sialnya mereka meluncurkan roket di dekat pepohonan, roket mereka berhenti di salah satu dahan pohon.

Misaki mengejar roketnya menghela napas panjang. Segera meminta bantuan Saruhiko yang segera menghentikan rekaman. 

"Ambilkan!" 

Saruhiko mengangkat tangan tinggi berpura mengambil roket di atas sana, "tidak sampai." ujarnya dengan mengejek.

"Ugh!" Misaki frustrasi. Pemuda marga Yata itu menyeret Saruhiko dan memintanya berlutut. Misaki naik ke punggung Saruhiko. Misaki yang tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu pendek mengulurkan tangan.

Sialnya di atas pohon ada sarang burung gagak. Roket berhasil diraih karena tersenggol kaki burung gagak. Namun mereka harus segera kabur dari kejaran burung gagak yang marah. 

Misaki sempat jatuh karena terkejut.

Saruhiko segera menolong Misaki keduanya berakhir berlari melindungi diri dari kejaran gagak. 

Sungguh hari yang sangat sial. Tapi hari itu senyum menghias wajah Saruhiko di musim panas itu. 

"Saruhiko!" 

Panggilan Misaki dari kejauhan membuyarkan nostalgia Saruhiko.

Kepalanya segera menoleh untuk melihat Misaki-nya berlari tergopoh-gopoh. 

"Maaf, baterai PDA-ku habis jadi ga bisa menghubungi." ujar Misaki sambil menangkupkan kedua tangan. 

"Kau sudah membuatku kepanasan menunggu di sini. Lihat bajuku sudah basah..."

Saruhiko mengibaskan kaos hingga sebagian tubuhnya terlihat. 

Seragam SCEPTER 4 musim panas masih cukup tebal dan merepotkan, jadi dengan terpaksa Saruhiko selalu membawa baju ganti.

Misaki tak sengaja melihat bagian dalam tubuh Saruhiko. Meski sekilas Saruhiko terlihat kurus, tapi tubuhnya cukup berotot. Sedikit aneh mengingat sifat Saruhiko yang pemalas dan lebih suka menjadi hikikomori dengan laptopnya. Bukan tipikal yang suka banyak bergerak.

"Baiklah, ayo pulang!" 

Misaki mudah ditebak. Rona merah di wajahnya segera ditepis dengan mengalihkan pandangan dan topik. 

"Ara-ara, Misaki mikir apa?" Senyum seringai Saruhiko muncul. 

"Mikir kenapa kau sangat menyebalkan." 

"Hmm..."Misaki melirik. 

"Kenapa? Ada yang salah?"

"Misaki ga seasyik dulu..." 

Tiga siku kemarahan muncul di dahi Misaki. "Apa maksudmu!" 

"Aku mau makan hamburg..." ujar Saruhiko. 

"Lagi?" seru Misaki. 

"Tanpa nanas, tambahkan keju, buang sayurnya..."

"..." 

Misaki lagi-lagi melirik tajam, "Permintaan ditolak."

"Misaki~" panggil Saruhiko dengan nada menggoda. 

"Gak! Aku sudah tahu maumu!" 

"Memang apa yang mau kulakukan?" tanya Saruhiko. 

"Ah nyangkut!" seru anak kecil yang asyik bermain roket. 

"Bagaimana ini?"

Saruhiko menoleh. Misaki yang tadinya mau marah-marah ikut menoleh ke sumber suara. 

"Ada apa?" tanya Misaki. Manik cokelatnya melihat dua anak kecil mendongak ke atas pohon. Di sela dahan pohon, sebuah roket mainan tersangkut.

Kedua anak itu mencoba meraih mainan mereka. Tapi tangan kecil itu tentu saja tak bisa diraih meskipun salah satunya naik ke punggung temannya. 

Tanpa pasang kuda-kuda, Yata Misaki melesat berlari melompat dengan satu pijakan dan meraih dengan satu tangan roket di atas pohon.

Sekilas ada kilatan merah keluar dari tubuhnya. 

Api Homra berkibar. 

Saruhiko menyipitkan mata dan mendecak sebal dirinya tiba-tiba diabaikan oleh Misaki. "Misaki~" panggil Saruhiko. 

"Apa?" Misaki menoleh setelah menyerahkan roket mainan ke anak-anak.

Kedua anak itu berdecak kagum pada Misaki sedetik kemudian merinding ngeri melihat Saruhiko mendekat seperti hewan buas. 

"Terima kasih banyak kakak keren!" ujar anak-anak tadi langsung tancap gas untuk kabur.

"Hei!" Misaki menahan kepergian kedua bocah itu tapi terlambat, keduanya sudah berbelok ke tikungan. 

"Padahal dulu Misaki tidak sampai untuk mengambil roket di atas pohon. Misaki sudah tumbuh rupanya." 

"Apa maksudmu, monyet!" Misaki mendelik.

Namun mendengar pernyataan Saruhiko, Misaki jadi ikut bernostalgia. "Tapi dulu kita pernah seperti mereka juga, ya." 

"Aku lapar, ayo pulang!" Saruhiko merangkul Misaki yang lebih pendek dari Saruhiko. Membawa Misaki untuk kembali ke rumah.

Terkadang Saruhiko tidak ingin mengingat kenangan lama. Meskipun ada hal bahagia bersama Misaki, tapi di sisi lain membangkitkan rasa sakit yg pernah terpendam. 

***

Selesai. 

Pojok penulis: Ini maksa banget sih, dah lama banget ga ngetik fanfik sarumi

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top