Prompt 3: Awan

IDOLiSH7 © Bandai Namco, Troyca, Arina Tanemura 

Saya tidak mendapatkan keuntungan dengan membuat cerita ini.

Story © bella steils

Characters: 

Yaotome Gaku 

Natsume Minami 

Pair: GakuMina 

Selamat membaca.

***

Rumah dengan sentuhan gaya Eropa berdiri megah dikelilingi halaman yang luas. Taman dipagari oleh rumput yang dipotong rapi. Kebun bunga ditata dengan apik, sesuai dengan jenis dan warna.

Pemuda berambut krem duduk santai di salah satu balkon. Terik matahari terhalang oleh atap yang memayungi. Tangan kanan memegang minuman kaleng dingin. Menyeruput dengan anggun. Seperti bangsawan Eropa menikmati secangkir teh di sore hari. 

 "Natsume, otsukare."

"Yaotome-san, otsukaresama desu." 

Natsume Minami meletakkan kaleng di atas meja di depannya. Menyambut Yaotome Gaku dengan kemeja putih tipis duduk di samping. 

"Panas sekali." Gaku mengibaskan kemeja, memberikan angin segar untuk permukaan kulit.

Minami mengangguk sebagai jawaban. Pertengahan bulan Juli merupakan puncak dari musim panas. Beberapa kali Minami mengusap keringat dengan sapu tangan. 

"Berat sekali syuting hari ini." keluh Gaku. Meneguk setengah botol air mineral.

"Di cuaca yang cukup panas harus memakai kostum tebal, tentu saja melelahkan." 

"Tak hanya itu. Pertama kalinya aku memerankan karakter yang berbanding terbalik dengan sifatku. Dua kali tekanan." 

"Tapi menurutku, Yaotome-san sudah cukup bagus."

"Berkat Natsume yang banyak membantuku." 

"Aku hanya memberikan saran berdasarkan pengalaman pribadi." 

"Aku jadi kepikiran sesuatu..." Gaku memberi jeda. Memasang pose berpikir. 

"Apa itu, Yaotome-san?" 

"Akhir-akhir ini kita jadi sering satu project, ya?"

Minami menggaruk dagu. "Kalau dipikir memang benar. Terakhir shuffle tim rabbitube mini untuk ulang tahunku..." 

"Ah, bersama Izumi-aniki. Seru sekali itu." 

"Film La Dance Macabre... Bukankah kita juga satu tim dengan Yamato-san?"

"Woah kau benar!" seru Gaku. "Film yang sangat seru dan mengharukan." 

"Sayang sekali Fuga harus mengorbankan diri." 

"Tapi kau keren sekali sebagai Fuga."

"Terima kasih." jawab Minami. "Oh dan satu lagi yang aku ingat... Hirameki Nanairo Kitchen. Menyenangkan sekali memetik edamame bersama Yuki-san dan Nanase-san." 

"Itu sudah cukup lama sekali ya." Gaku menerawang ke atas awan. "Kalian juga kompak mengerjaiku."

"Itu karena Yaotome-san terlihat menikmati sekali." 

"Apa aku terlihat seperti itu?" 

Minami terkekeh pelan sebagai jawaban. Gaku terdiam tapi di kepalanya masih menyisakan pertanyaan. 

Karena menurut Gaku bukan hal yang penting, leader grup TRIGGER itu mengganti topik.

"Hei bukankah Natsume juga satu tim denganku waktu menggubah lagu dengan Yuki-san dan Sogo?" 

"Ara-ara? Konser Beyond the Period ya?" ujar Minami. "Bagaimana aku bisa melupakannya." 

"Ternyata cukup banyak juga aku satu tim dengan Natsume."

"Kau benar." kata Minami, "Lagu buatanmu juga sangat keren. Salah satu yang tidak terlewat kuputar dan aku nyanyikan setiap hari." 

"Benarkah?" Gaku terkejut. Ada sedikit rona merah di pipi. "Dipuji oleh musisi yang lebih profesional, aku jadi malu."

"Aku bukan seorang profesional. Hanya orang biasa yang menyukai musik." 

"Biasanya orang yang mengatakan seperti itu pada kenyataannya adalah seorang pro." protes Gaku. 

"Ara-ara benarkah?" ujar Minami, "Yaotome-san orang yang sangat menarik, ya?" Natsume menyunggingkan senyum.

Gaku terpaku sejenak. "Natsume juga bisa tersenyum seperti itu." 

Minami memiringkan kepala. "Juga?" 

"Akhir-akhir ini center kami lebih sering tersenyum bahagia sepertimu." 

"Kujo-san ya?"

Gaku mengangguk, "Kupikir kau juga akhir-akhir ini merasa bahagia. Sejujurnya pertama kali bertemu denganmu kau terlihat seperti..." Gaku memberi jeda, memikirkan satu kata yang tepat dan tak menyinggung. Tapi akhirnya satu kata itu keluar dari mulutnya, "kesepian." 

"...."

"Ah maaf aku jadi ngelantur." 

Minami sekali lagi menyunggingkan senyum. "Tidak masalah, Yaotome-san. Aku senang kau jujur dengan kesan pertama terhadapku."

"Apapun itu, aku senang kalau kau menemukan akhirnya kebahagiaanmu." 

"Terima kasih Yaotome-san."

Minami mendongak. Memandang langit yang tadinya terik, kini dihiasi oleh gumpalan awan kecil dan besar. Memayungi menusia yang enggan bertemu panas matahari. 

"Manusia itu selayaknya awan..." gumam Minami. Gaku menoleh, menunggu lanjutan dari kalimat pemuda di samping.

"Berubah-ubah dan tak pernah sama." 

Gaku mengalihkan pandangan ke atas. Memandang awan berarak di langit. 

"Kau benar." 

***

Selesai.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top