10. The Tea Plantation She Visited
Teh merupakan salah satu komoditas penting dan berharga sejak zaman dahulu. Di Jawa Barat, perkebunan teh besar dibangun oleh saudagar Belanda ketika mereka datang menduduki wilayah-wilayah di Indonesia.
Teh menjadi salah satu tanaman yang wajib ditanam oleh rakyat melalui Cultuurstelsel sejak tahun 1830.
Selepas berakhirnya program tanam paksa pada tahun 1870, saudagar-saudagar Belanda berdatangan ke Indonesia dan menyewa banyak lahan di Indonesia, kemudian mendirikan pabrik pengolahan teh dan menjual hasilnya di pasar internasional.
Perkembangan perkebunan teh di daerah Priangan merupakan jerih payah dinasti The Hunderian, yang melahirkan keluarga Holle, Kerkhoven, dan Bosscha. Kerja keras ketiga trah yang berkerabat ini sampai menjadi pengusaha teh terkaya dan menjadi pionir Preanger Planters, saudagar pemilik perkebunan teh.
Tanaman teh dapat diperbanyak secara generatif maupun secara vegetatif. Perbanyakan secara generatif menggunakan bahan tanam asal biji, sedangkan perbanyakan secara vegetatif menggunakan bahan tanaman asal setek berupa klon. Biji yang baik punya beberapa ciri, yaitu:
1. Kulit biji berwarna hitam dan mengkilap.
2. Berisi penuh, dengan isi biji berwarna putih.
3. Mempunyai berat jenis yang lebih besar dari pada air, sehingga apabila dimasukkan kedalam air akan tenggelam.
4. Mempunyai bentuk dan ukuran yang normal.
5. Tidak terserang penyakit, cendawan ataupun kepik biji.
Biji yang dipungut untuk dijadikan benih adalah biji yang telah jatuh ke tanah, dikumpulkan secara teratur setiap hari, benih yang digunakan adalah benih yang baik.
Sebaiknya biji segera disemai karena daya kecambah biji teh cepat menurun dan biji teh mudah menjadi busuk.
Setelah menanam dan memelihara, sampailah masanya untuk memetik. Untuk pemeliharaan tidak kita bahas di bab ini, mungkin di lain kesempatan ya.
Memetik teh ternyata bukan perkara sembarang. Ada metode dan rumus dalam memetik teh. Namun sebelumnya, kita pahami dulu definisi pemetikan teh.
Pemetikan adalah pemungutan hasil pucuk tanaman teh yang memenuhi syarat-syarat pengolahan. Pemetikan berfungsi pula sebagi usaha membentuk kondisi tanaman agar mampu berproduksi tinggi secara berkesinambungan.
Panjang pendeknya periode pemetikan ditentukan oleh umur dan kecepatan pembentukan tunas, ketinggian tempat, iklim dan kesehatan tanaman.
Pucuk teh dipetik dengan periode antara 6-12 bulan. Teh hijau Jepang dipanen dengan frekuensi 55 hari sekali. Di samping faktor luar dan dalam, kecepatan pertumbuhan tunas baru dipengaruhi oleh daun-daun yang tertinggal pada perdu yang biasa disebut daun pemeliharaan.
Tebal lapisan daun pemeliharaan yang optimal adalah 15-20 cm, lebih tebal atau lebih tipis dari ukuran tersebut pertumbuhan akan terhambat.
Kecepatan pertumbuhan tunas akan mempengaruhi beberapa aspek pemetikan, yaitu: jenis pemetikan, jenis petikan, daur petik, pengaturan areal petikan, pengaturan tenaga petik, dan pelaksanaan pemetikan.
Jenis pemetikan yang dilakukan selama satu daun pangkas terdiri dari:
1. Pemetikan jendangan
Pemetikan jendangan ialah pemetikan yang dilakukan pada tahap awal setelah tanaman dipangkas, untuk membentuk bidang petik yang lebar dan rata dengan ketebalan lapisan daun pemeliharaan yang cukup, agar tanaman mempunyai potensi produksi yang tinggi.
2. Pemetikan produksi
Pemetikan produksi dilakukan terus menerus dengan daur petik tertentu dan jenis petikan tertentu sampai tanaman dipangkas kembali.
Pemetikan produksi yang dilakukan menjelang tanaman dipangkas disebut "petikan gendesan", yaitu memetik semua pucuk yang memenuhi syarat untuk diolah tanpa memperhatikan daun yang ditinggalkan.
Agar bisa menjadi pemetik teh yang benar, beberapa istilah perlu diketahui baik dalam pemetikan maupun dalam menentukan rumus-rumus pemetikan. Istilah-istilah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Peko adalah kuncup tunas aktif berbentuk runcing yang terletak pada ujung pucuk, dalam rumus petikan tertulis dengan huruf p.
2. Burung adalah tunas tidak aktif berbentuk titik yang terletak pada ujung pucuk dalam rumus petik tertulis dengan huruf b.
3. Kepel adalah dua daun awal yang keluar dari tunas yang sebelahnya tertutup sisik. Sisik ini segera berguguran apabila daun kepel mulai tumbuh. Mula-mula tumbuh daun kecil berbentuk lonjong, licin, tidak bergerigi, biasa disebut kepel ceuli.
Selanjutnya kepel ceuli diikuti oleh pertumbuhan sehelai daun kepel yang lebih besar yang disebut kepel licin. Setelah daun-daun ini terbentuk, baru diikuti oleh pertumbuhan daun yang bergerigi atau normal. Daun kepel ini dalam rumus petikan ditulis dengan huruf k.
4. Daun biasa/normal adalah daun yang tumbuh setelah terbentuk daun-daun kepel, berbentuk dan berukuran normal serta sisinya bergerigi. Dalam rumus petik ditulis dengan angka 1,2,3,4 dan seterusnya tergantung beberapa helai daun yang terdapat pada pucuk tersebut.
5. Daun muda adalah daun yang baru terbentuk tetapi belum terbuka seluruhnya, dan dalam rumus pemetikan ditulis dengan huruf mmengikuti angka (1m, 2m, 3m).
6. Daun tua adalah daun yang berwarna hijau gelap, terasa keras, dan bila dipatahkan berserat. Dalam rumus pemetikan ditulis dengan huruf t mengikuti angka (1t, 2t, 3t).
7. Manjing adalah pucuk yang telah memenuhi syarat sesuai dengan sistem pemetikan yang telah ditentukan.
Macam dan rumus petikan adalah sebagai berikut:
1. Petikan imperial: bila yang dipetik hanya kuncup peko (p + 0).
2. Petikan pucuk pentil: bila yang dipetik peko dan satu lembar daun dibawahnya (p + 1m).
3. Petikan halus: bila yang dipetik peko dengan satu lembar atau dua lembar daun burung dengan satu lembar daun muda (p + 1m, b + 1m).
4. Petikan medium: bila yang dipetik peko dengan dua lembar atau tiga lembar daun muda dan pucuk burung dengan satu, dua atau tiga lembar daun muda ( p + 2m, p + 3m, b + 1m, b + 2m, b + 3m).
5. Petikan kasar: bila yang dipetik dengan tiga lembar daun tua atau lebih daun burung dengan satu, dua, tiga lembar daun tua (p + 3, p + 4, b + 1t, b + 2t, b + 3t).
6. Petikan kepel: bila daun yang ditinggalkan pada perdu hanya kepel (p + n/k, b + n/k).
Ternyata, memetik teh juga perlu rumus, ya. Setiap bidang pekerjaan memang punya tantangan tersendiri, jadi apapun pekerjaannya, jangan anggap remeh pekerjaan orang lain... #curhat
Topik: Tanaman
Referensi
https://komoditasteh.wordpress.com/2018/12/02/teknik-budidaya-teh/
https://jelajah.kompas.id
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top