Ternyata, Paman Miko itu ...

Review Cerpen

Untuk tugas pertama review kali ini, Rida memilih mereview sebuah cerpen.

Judul Cerpen : Ternyata, Paman Miko itu ...
Nama Pengarang : Christina Hanjar Sesanti

Blurb:
Rumah Paman Miko sendiri terletak di ujung jalan, berada di bawah pohon beringin yang sangat besar. Konon, menurut cerita, Paman Miko disebut sebagai hantu penunggu pohon beringin tua tersebut.

🌲🌲🌲

Cerpen berjudul "Ternyata, Paman Miko itu ..." merupakan salah satu cerpen dari 25 cerpen yang ada dalam antologi bersama dengan tajuk "Mengenal Kasih Sayang, Persahabatan, dan Toleransi". Cerpen yang ditulis oleh Christina Hanjar Sesanti dalam rangka mengikuti lomba cerita anak yang diselenggarakan oleh Koppand Studio bulan Desember 2019 lalu berada pada halaman 50 - 54 dari 144 halaman yang ada. Cernak ini mendapatkan penghargaan juara 1.

Cernak ini menggunakan POV orang ketiga tunggal. Tokoh utama dalam cernak ini ada 2, yaitu Tutu--si tupai kecil--dan Paman Miko--seekor kelinci tua.

Cerpen yang tak sampai 1000 kata ini hanya beralur maju. Cerita diawali dengan menceritakan seekor kelinci tua dengan bekas luka di wajah bernama Paman Miko yang diyakini sebagai hantu penunggu pohon beringin tua di ujung jalan. Awal paragraf yang menarik, bukan?

Oke, sampai di sini kita mengetahui bahwa latar tempat yang digunakan adalah rumah Paman Miko yang ada di bawah pohon beringin di ujung jalan. Latar suasana awalnya Rida pikir akan sedikit horor kala membaca blurb-nya. Akan tetapi, di cerpen ini tak ada horor sama sekali.

Dalam cerpen ini diceritakan bahwa Tutu si tupai kecil sedang mengambil bolanya yang kemarin ia tendang sampai ke pekarangan rumah Paman Miko. Namun, Tutu malah terjatuh setelah kepergok oleh sang tuan rumah. Paman Miko yang baik hati pun menolong Tutu.

Singkat cerita, sebagai resolusi dalam cerita ini sangat sederhana. Tutu yang merasa heran akan kebaikan Paman Miko pun bertanya tentang bekas luka di wajahnya. Ternyata Paman Miko mendapatkan luka itu saat menyelamatkan seekor anak ayam dari cengkeraman sang buaya jahat. Mendengar hal itu, Tutu menyadari bahwa Paman Miko tidaklah menyeramkan seperti cerita yang telah beredar.

Selain Tutu dan Paman Miko, yang lainnya hanya tokoh figuran. Seperti Gaga si gajah dan Rara si kura-kura yang menjadi teman Tutu ketika bermain bola. Juga tokoh dalam cerita masa lalu Paman Miko (dalam dialog) bernama Ciko si anak ayam dan Bubu sang buaya jahat.

Dialog dalam cerpen ini imbang dengan narasi. Tak terlalu banyak juga tak terlalu sedikit. Meski begitu, Rida pikir dialog saat Tutu bercekcok dengan temannya karena telah menendang bola terlalu keras hingga masuk ke pekarangan rumah Paman Miko tidak terlalu penting.

Narasi dalam cerpen ini tersampaikan dengan sangat baik kepada pembaca. Selain terasa feel-nya, cerita ini tidak menggunakan diksi yang sulit. Mengapa demikian? Karena cerpen ini sendiri ditujukan untuk anak-anak.

Antar paragraf satu dengan paragraf selanjutnya di dalam cerpen ini cukup padu. Hanya saja ... adanya penggunaan tanda *** tersebut sebagai penggalan beda latar waktu maupun tempat terasa sangat disayangkan.

Rida teringat akan ucapan Bunda Ary Nilandari bahwa dalam cerpen yang tentunya hanya cerita pendek seharusnya tidaklah menggunakan latar waktu maupun latar tempat yang banyak dan berubah-ubah. Jadi, untuk adegan Tutu yang bermain bola bersama temannya sampai menerbangkan bola tersebut ke rumah Paman Miko bisa dibuat narasi singkat tanpa dialog adanya pertengkaran antara Tutu dan Rara. Sehingga cerita bisa berfokus kepada pertemuan antara Tutu dan Paman Miko.

Setelah membaca cerpen ini, Rida tidak menemukan adanya typo. Sepertinya cerita ini sudah direvisi sendiri oleh penulisnya. Ah, sepertinya Rida terlalu sok tahu.

Oke, lanjut. Untuk efektivitas kalimat, Rida rasa ... ejaan maupun tanda bacanya sudah sesuai dengan kaidah kebahasaan yang baik dan benar. Namun jika ada orang menemukan adanya ketidakefektifan ejaan tanda baca, maka Rida hanya mohon maaf karena Rida bukanlah orang seteliti itu.

Baiklah, sepertinya cukup sekian review dari Rida tentang cerpen "Ternyata, Paman Miko itu ...". Bila ada salah kata, Rida mohon maaf. Untuk yang sudah membaca sejauh ini, Rida ucapkan terima kasih.

Tertanda, Rida Kayuki.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top