akan kuceritakan padamu.

tentang aku dan dia.

lalu... gadis itu.

***

kita dekat layaknya sahabat. dekat dan penuh tawa.

orang bilang kita seperti pasangan. tapi kita menggeleng kompak.

aku selalu membuatmu tertawa, begitupula sebaliknya. kau lucu, humoris dan lebih banyak menyebalkan. membuatku ingin terus menjambak rambutmu yang sering kau sisir rapi menggunakan sela-sela jarimu itu.

aku tertawa lalu menggeleng setiap kali kau dengan PDnya bilang seberapa tampannya dirimu.

kau suka Secondhand Serenade dan sering mengejekku ketika kubilang kalau super hero favoritku itu Iron Man. lalu aku akan mengejarmu kepenjuru kelas menggunakan sapu. kita berdebat panjang lalu kembali tertawa riang.

menyenangkan, bukan ?

maksudku bagian tertawa saja, karena kau sangat menyebalkan ketika mengatai Iron Man-ku.

" kamu dateng nggak ?" tanyaku sehari setelah ulang tahunku, rencananya aku akan meneraktir teman sekelas. kulihat dia memandang langit-langit kelas, berfikir.

" nanti ada latihan Teater sampai sore. makanya aku bela-belain pake baju double, nih."

" kenapa ?" keningku berkerut. curhat ?

" karena kamu special."

aku senang. tapi aku bukan martabak.

kau selalu seperti itu. mempermainkanku.

***

Bukan maksudku dendam pada malam itu.

tapi setelah semua yang kita lalui bersama, setelah semua tawa dan pertengkaran kecil kita.

malam itu, ketika kita sekelas bermain Truth Or Dare dan pensil sialan itu menunjuk kearahmu,

kau...

menyebut gadis lain sebagai jawabanmu.

" Lara." jawabmu setelah dipaksa menyebut nama gadis yang kau sukai.

aku bisa apa ?

kita.

tidak, aku dan kau.

kau jadikan aku sahabatmu, teman dekatmu. sedangkan aku sibuk mengatur hati, menggenggam rasa.

lalu setelah malam itu, kupuskan untuk...

menjauhimu.

***

hello, ini cuman ya... sekedar untuk nulis-nulis doang sih.

makasih yang mau baca.