Again

🎶
High hopes
Counting all the stars that shine free
Distant echoes
Calling my name to run back home
Running so fast my lungs can’t hold
Still chasing lights as I go
🎶

Lorong sepi gelap yang tlah lama terlupa, perlahan jejaki dengan senandung nikmati rasa. Kala lantunan lagu mulai bersuara mengisi kokosangan raga, niat usaha dekati dia yang tengah nikmati bahagia.

Diri tiada mampu kuasa tahan bahagia kala ingat juangnya dalam asa berharap akan bahagia demi dirinya dengan korbankan miliknya. Tuhan, salahkah aku meminta Engkau pertahankan bahagianya?

🎶
Never turn back
Never turn back
(Never going back)
Never turn back
Never turn back
Never turn back
Never turn back
I’m running so fast my lungs can’t hold
I’m running so fast my lungs can’t hold
🎶

Sepanjang jalan lorong kelam yang memang ada dari awal mula, bantu diri ingatkan bayangan duka akan dirinya yang mencoba cipta senyum tawa akan mimpinya. Tiada lelah sebenar dirinya meski arah telah tinggalkannya yang masih mencoba tuk percaya akan usaha kala diri sebenar telah dapatkannya.

Ceklek

Putih. Ruang tiada bertepi itu sekarang bewarna putih bersih. Tiada apapun di dalam sana selain dia dan bahagianya. Kapan sebenar terakhir kali lihat dirinya secerah ini. Ruang tiada bertepi itu sebenarnya telah tiada namun ruang tiada bertepi itu sebenarnya ada.

Bukan lagi sepi ataupun duka yang ada pada dirinya. Bukan lagi tangis ataupun sesak yang disuarakannya. Hanya ada senyum tawa bahagia yang terpancar dari dirinya.

"Hm! Memeng! Kau datang?" 😆

Woaaaaa hanya mendengar dirinya memanggil begitu bersemangatnya, membuat diri rasai bahagia dari dirinya.

Polos wajah itu berpaling dari bahagianya menyambut datang diri yang sebenar takut tuk gangguinya. Namun nyata dia tampak sangat bahagia.

Langkah awal mendekatinya, dengan semangat dirinya bangkit dan memeluk raga dengan eratnya.

"Kau kemana saja....kau harus menemuinya...dia sangat baik!" 😣

Tuhan, satu pinta ku, biarkan bahagia ini ada pada dirinya sehingga dia tiada lagi mengurung dirinya di ruang kelam hatinya.

"Aku sudah bertemu dengan dirinya...dia sangat manis dan cantik!" 😊

"Hahahaha dia bukan hanya manis dan cantik, dia melebih itu semua. Bukankah aku orang yang beruntung dapat berjumpa dengan ciptaan-Nya yang sangat indah itu?" 😃

"Tentu. Kah pantas dapatkannya!" 😊

"Kemarilah....coba kau lihat betapa lucunya dia!" 😄

Tangan rapuh yang tampak kuat itu, tiada henti menarik raga dekati dirinya punya bahagia itu dan menyalurkan indahnya dia punya rasa itu.

Di tengah ruang putih tiada bertepi, dia terduduk bersila bercerita bagi bahagia cipta usaha berkah kurnia dari diri-Nya. Tawa tiada lepas dari wajahnya. Rona merah yang tlah lama lupa cipta kembali kerana rasanya.

Tuhan, biarkan tawa ini tetap bertahan dalam hidupnya.

Di tengah bahagia diri coba bangunkan dirinya berharap kata tiada mampu tuk lukainya, berharap kata mampu sampai maksud bahagia nyata tuk dirinya.

Tangan itu perlahan menyentuh wajah penuh bahagia yang tiada terduga sebelumnya, berharap sampai niatan rasa tuk dirinya.

"Apa?" 😕

Wajah polos yang baru mengenal cinta dan mencinta. Tuhan, tiada lelah aku meminta padaMu, biarkan wajah itu selalu ada pada dirinya.

"Tidak kah kau ingin mencoba bahagia di luar sana?"

"Huh?" 😯

"Aku tau kau sangat mencintainya tapi....jika kau terus berada disini semuanya sama saja dengan sedia?"

"....." 😐

"Kau tiada perlu khawatir. Aku akan menjaganya untukmu. Jadi nikmati bahagia nyata di luar sana!" 😊

"Tapi......aku akan melupaknnya?!" 😫

"Tidak. Aku akan mengingatkannya untukmu. Tiada perlu kau ragukannya...kau tiada sendiri!" 😊

"Aku...tiada sendiri?" 😦

"Yeah...ada aku yang selalu membantumu. Ada kakak cantik dan teman temannya yang selalu mensupportmu, ada orang-orang yang mendengar ceritamu, ada keluarga yang selalu menerima mu apa ada mu!"

"Tapi...." 😕

Takut itu memang nyata dan dapat dirasa dari dirinya kala memandang cinta yang ada dalam genggamnya.

Kuat diri raih tangannya dan gengam penuh suka cita.

"Akan ku jaga ia untukmu. Tiada perlu kau merasa khawatir. Nikmati dunia. Kau bisa lakukan apapun yang kau suka!" 😊

"Apapun?" 😮

"Yup. Apapun itu selama tiada menyakiti diri dan sekitar!" 😃

"Apapun......yang.......aku suka?" 😮

"Semuanya! Menggambar, melukis, menulis, semuanya!" 😊

"Tapi......." 😟

Ragu itu masih tercipta meski niatan tuk mencoba telah tercipta.

Oh Tuhan, kenapa dia begitu menggemaskan.

"Hei, dengar! Ku katakan sekali lagi. Diluar sana kau tiada dengan sendiri. Ada aku yang menjaga dia untukmu dan selalu mengingatkanmu serta membantumu dari sini. Ada teman-teman mu yang mau menemanimu berbuat onar di dunia orenji itu. Ada si kakak cantik yang slalu membantumu bersama teman-temannya. Ada keluarga mu yang selalu menjagamu dalam diam mereka dan yang paling penting, ada Dia yang selalu memperhatikanmu dan menjagamu. Bahkan Dia juga menjaga cintamu!" 😊

"...." 😐

Maaf kala diri harus buat dirinya berpikir keras dalam memilah langkah. Namun, ini satunya cara agar dia mampu cipta kuasa temukan arah.

Tuhan, kuatkan dirinya menerima nyata kuasa suratan dariMu.

Rengkuh utuh wajah polos itu dalam dua genggaman, harap dirinya paham maksud tujuan. Kecupan hangat pada kening tiada mampu tertahan. Sampaikan maksud tulus dari dukungan.

"Aku bisa?" 😯

"Tentu kau bisa!" 😊

"Kau akan jaganya?" 😯

"Untukmu..selalu! Pernahkah aku membohongimu?" 😉

"Tidak. Tapi, kau akan menjaganya?" 😯

"Akan ku jaga. Bukan hanya diri ku, bahkan Dia pun akan membantuku!" 😊

"Aku bisa melukis lagi?" 😯

"Tentu. Apapun. Tapi kau harus fokus hingga usai!" 😊

"Aku bisa?!" 😯

"Ya! Sangat bisa! Tapi, jangan pernah lagi menjadikan kehidupan itu sebuah puzzle!" 😊

"Puzzle itu seru tapi.....baiklah. Ku percayakan dia padamu dan diri-Nya!" 🙄😃😆

Tuhan, aku benar sangat memohon, jangan renggut lagi tawa itu dari dirinya. Biarkan bahagia itu jadi jalan awal hidup barunya.

Lama dirinya memandang kembali semua memori berharap dapat kuatkan hati cipta kembali semangat diri awal mula cipta cerita sendiri.

Sesal terima semua miliknya namun apadaya semua harus lakukannya agar dia tiada terlena akan dunia cipta penuh asa.

Semangat terpancar kala langkah itu menjauhi ruang. Tersebar tawa penuh percaya hadapi indah nyata bahagia di depan mata hasil usaha raih mimpi asa.

Dan,

"Apa yang harus aku lakukan padamu, wahai cinta?!!!"

🎶
Innocence on a wire
Somehow, we still survive
Shaking knees and faithful eyes
Writing our stories as we climb
As we climb
I’m still chasing lights as I go
🎶

Tuhan, ku mohon padamu, jaga dia dan bahagianya dan bantu dia temukan cintanya.

🎶
I’m running so fast my lungs can’t hold
I’m running so fast my lungs can’t hold
🎶

-The End-

Desember, 1st 2018
Memeng

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top