For You (Songfict)
Inspiration : For You - CBX EXO
Cast: Kim Jongin
Krystal Jung
FOR YOU
Daereun gongganui dareun siganijimam
(Ini adalah tempat yang berbeda, waktu yang berbeda pula)
Nae sarangi majeulgoya
(Cintaku ini benar adanya)
Barame seuchineun neiui hyanggirodo
(Meskipun dengan aromamu yang dihembuskan oleh angin)
Nan neoingeol also isseo
(Aku tahu itu kau)
SIANG ini di parkiran kampus seorang gadis tinggi semampai tengah berjalan dengan langkah tergesa-gesa. Pandangannya menyapu ke penjuru arah hingga menemukan seorang pemuda yang tengah bersandar pada mobil berwarna hitam miliknya. Pemuda itu melambaikan tangan sambil tersenyum hangat.
Namanya, Kim Jongin atau sering dipanggil Kai. Bagi seorang Krystal Jung. Kai adalah sahabat karibnya mulai dari jaman sekolah dasar hingga saat ini, dunia perkuliahan semester lima. Tidak heran jika teman yang baru kenal dengan mereka berdua akan menganggap mereka mempunyai hubungan khusus.
"Kok sampe siangan sih, Tal?" tanya Kai sambil mengamati wajah Krystal yang cemberut.
"Sorry Kai bikin lo nunggu lama. Tadi gue harus nyari dosen dulu buat ngumpulin tugas."
Kai hanya tersenyum kalem sambil mengelus rambut coklat Krystal dengan lembut, "Yaudah, pulang yuk? Gue makin item kalau kena panas terus," kata Kai berusaha mencairkan suasana.
"Dih, emang lo udah item kali, Nyet."
Mereka tidak langsung pulang melainkan mampir dahulu disebuah kedai es krim karena Krystal yang memintanya. Beberapa hari ini Krystal memang nyidam es krim gelato green tea, hanya saja karena kesibukannya ia tidak bisa mampir ke kedai langganan. Mereka memilih duduk di dekat jendela sambil memandangi orang yang tengah berlalu lalang.
"Ntar malem kata Chanyeol kumpul ke Empirica Lounge & Bar. Mau ikut ga?" tanya Kai sambil menyendokan satu sendok penuh es krim ke mulutnya.
Krystal yang sedari tadi sibuk dengan ponselnya mendongak, "Acara apaan emang?"
"Kayak ga tau si Chanyeol aja. Tapi gue mager, Tal. Malmingan sendiri aja yuk?"
"Bosen kali ah berduaan mulu sama lo. Biasanya juga fine-fine aja kalau kesana, nyebar sana-sini sambil flirting."
"Gue udah tobat kali, Tal. Ya ya?"
Pemuda didepannya itu sudah memasang wajah memelas yang dibuat-buat, sehingga membuat Krystal tidak dapat menahan tawanya. Sambil membereskan barang-barangnya yang berada diatas meja Krystal kembali bertanya, "Kenapa sih jadi tumben gini?"
Ia tersenyum kecil ketika mendengar Kai mengerang pelan, "Males gue ada si Jennie."
Jennie adalah mantan pacar Kai sewaktu SMA tapi hingga saat ini gadis itu masih mengejar-kejar. Alasannya simple, belum bisa move on dari cowok jutek dan kharismatik ini. Krystal mengakui jika Kai adalah tipikal cowok idamannya. Tipikal cowok hangat brengsek yang menggoda iman karena aura hot yang dimilikinya, judes banget tapi dia akan berubah menjadi seseorang yang manis jika berada di sampingnya.
"Tal, mau bantuin gue gak?"
"Gak usah minta yang macem-macem."
Antisipasi itu perlu. Apalagi menghadapi seorang Kim Jongin yang terkenal playboy cap kadal. Tukang modus, tukang bikin baper dan good kisser. Oh sorry sepertinya terlalu frontal.
"Jadi pacar gue."
Apa?
Kai hanya meringis pelan ketika melihat wajah terkejut Krystal, juga tampak salah tingkah karena beberapa kali menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gatal. "Maksud gue, jadi pacar pura-pura gitu. Pokoknya bikin dia jealous biar gak ngejar-kejar gue lagi."
Setelah kembali dari rasa terkejutnya, ia mencoba untuk berpikir positif dan menyingkirkan segala perasaan menyenangkan yang entah sejak kapan memenuhi hatinya. Krystal berdehem pelan untuk mencairkan suasana sebelum menanggapi perkataan Kai.
"Okay, Cuma hari ini aja kan?"
=000=
Jam sembilan malam Kai benar-benar menjemputnya ke rumah. Ia membiarkan Kai masuk ke kamarnya yang masih berantakan dengan baju dan buku yang berserakan. Sudah tak terhitung pemuda itu mengomel tidak jelas-mengomentari kamarnya yang seperti kapal pecah. Ia sendiri pun tidak mengindahkan setiap ucapan Kai karena sibuk memilih baju untuk malam ini.
"Yang, lo pake apapun juga cantik. Buruan mandi ah," kata Kai sambil membantu merapikan buku dan baju yang berserakan.
Krystal berdecih pelan mendengar panggilan yang entah mengapa membuat hatinya sedikit tercubit. Setelah menyiapkan semuanya termasuk handuk yang sudah tersampir dibahunya, ia segera melangkahkan kaki menuju kamar mandi. Membiarkan Kai yang tengah tiduran di ranjangnya sambil memeluk boneka beruang.
Totalitas banget sih padahal mah belum dimulai.
Satu jam kemudian mereka sudah sampai di Empirica Lounge & Bar. Seperti biasa Chanyeol sudah memesankan tempat bagi mereka serta makanan dan minuman. Beberapa temannya juga sudah datang disana termasuk Jennie yang duduk manis disamping Sehun. Krystal dengan sengaja mengeratkan pelukannya pada Kai saat Seulgi melambaikan tangan kearah mereka.
"Wow, apa gue ketinggalan sesuatu yang penting?" sambut Chanyeol sambil bertos ria kepada Kai, sedangkan Krystal hanya tersenyum misterius.
Tidak lupa ia mencuri pandang kearah Jennie. Dugaannya benar, gadis itu tengah diselimuti oleh api kemarahan terlihat dari ekspresi wajahnya yang menegang. Akan tetapi, lamunannya terhenti ketika Kai menarik tangannya untuk memintanya duduk disamping pemuda itu.
"Gue mencium aroma kebahagiaan nih." Gadis bermata sipit yang duduk disamping Chanyeol ikut bersuara setelah menemukan manik matanya. Krystal sendiri hanya berdecih pelan tidak terlalu mengindahkan sorakan dan sindiran dari teman-temannya.
"Udah deh gak usah pada kepo gitu." Suara berat tetapi merdu itu menengahi sorakan yang diberikan kepada mereka tetapi tidak merubah suasana sama sekali.
"Gak usah kepo pala lu peang, Nyet. Kita itu peduli sama kalian, ya gapapa dong mastiin udah sah apa belom," tukas Baekhyun dengan sewot.
"Sahnya sih belum, Baek, tapi gue ga ngerti kalau kawinnya."
"Anjing, Hun." Kai melempar bungkus rokok yang isinya sudah habis kearah Sehun dengan tawa kecil. Semua orang yang berada di meja tersebut tertawa keras kecuali Jennie yang menatap tajam kearahnya. Jujur saja, perasaannya sudah bercampur aduk. Rasanya ia benar-benar ingin mengajak Kai pulang atau mungkin meng-iya-kan ajakan Kai yang bermalam mingguan berdua saja.
But I don't know
Nae mamsoge eonjebuteo niga sangeonji
(Kapan kau mulai ada dihatiku)
I don't know
Neoreul bomyeon seolleneun iyu
(Alasan hatiku berdebar saat melihatmu)
Lantai dansa sudah mulai dipenuhi oleh orang-orang karena semakin larut tempat ini lebih terasa sesak. Dentuman musik kian membangkitkan gairah semua orang serta aroma alkohol mulai menyeruak. Semua temannya sudah terlebih dahulu bergabung di lantai dansa untuk berjoget ria. Hanya dirinya dan Kai yang masih tersisa. Entah sejak kapan dia berada dipelukan pemuda itu sambil mengamati Kai meneguk red wine.
"Gue kangen sama lo," kata Kai tiba-tiba sambil menatap tepat di manik matanya.
Ia tidak mengerti kenapa Kai tiba-tiba berbicara seperti itu kepadanya. Jika dipikir bukankah setiap hari mereka bertemu lalu apa yang dia rindukan dari dirinya. Mungkin saja Kai mulai mabuk sehingga pemuda itu sedang melanturkan hal-hal yang tidak jelas.
Belaian lembut dari tangan Kai membuat darahnya berdesir dan detak jantungnya sampai terdengar di telinga. Sekalipun ia tidak pernah merasakan secanggung ini berada didekat pemuda itu. Ia tidak tahu harus bagaimana lagi ketika Kai mulai menundukan kepalanya, serta membelai pipi gadis ini dengan lembut, lalu entah sejak kapan bibir pemuda itu menempel pada pipinya.
Sepertinya ia harus mengakhiri adegan seperti ini, walaupun jika mereka melakukan hal yang lebih dari itu orang-orang di sekitarnya tidak peduli. Namanya saja klub malam tempat menyenangkan hasrat dan melakukan hal-hal erotis adalah sesuatu yang biasa.
"Gue mau ke toilet bentar."
"Gue anterin."
"Gue bisa sendiri, Kai. Gue janji ga bakal lama."
Di antara desakan orang yang berjoget menikmati musik beritme cepat itu ia berusaha mengambil jalan untuk menuju toilet. Ia dapat melihat Irene yang melambaikan tangan kearahnya ataupun Chanyeol dan Seulgi sedang duduk di sudut ruangan. Saat ia kembali melanjutkan langkahnya seseorang menyenggolnya hingga membuatnya terjatuh. Semuanya terasa berputar dan gelap ketika kepalanya terhantam oleh sesuatu dengan keras. Samar-samar suara Kai terdengar tetapi ia tidak merasakan sesuatu lagi setelahnya.
Nareul seuchyeo jinagado dwae niga nal da ijeosseunika
(Kau bisa melewatiku karena kau melupakan tentang aku)
Niga gieokhal ttaekkaji naneun neoreul gidariltenikka
(Hingga sampai kau ingat aku akan menunggumu)
Gateun gonggan gateun sigan hamke issjanha
(Di tempat yang sama waktu yang sama kita bersama)
Eonjerado nae gyeota wa neoui jariro
(Kau bisa selalu datang padaku untuk kembali)
Krystal dinyatakan koma setelah peristiwa di Empirica minggu lalu, karena benturan hebat di belakang kepalanya serta tertimpa botol yang berada dimeja dekat ia jatuh. Untungnya, pendarahan di kepalanya sudah berhenti dan masa kritisnya sudah berhasil terlewati. Ketika ia membuka mata bangunan putih serta aroma obat-obatan menyeruak indera penciumannya serta bunyi Electro Cardio Graph (ECG) yang merekam aktivitas elektrik jantungnya.
Pandangannya menyapu setiap penjuru ruangan hingga menemukan seorang pemuda yang tertidur di samping tempat tidurnya. Pemuda itu tampak lelah dan pucat tapi sama sekali tidak mengurangi kadar kharismanya. Kepala pemuda itu bergerak-gerak gelisah sampai akhirnya mata sipitnya bertemu dengan manik matanya.
Kai terlonjak dari duduknya lalu mendekatkan diri kearahnya "Kamu udah sadar?" perasaan bahagia Kai tidak dapat disembunyikan lagi.
Beberapa kali pemuda itu mencium tangannya dengan tangis bahagia. Yah, pemuda itu sangat mengkhawatirkan dirinya sampai begitu dalamnya, "Kamu koma satu minggu, Tal. Aku takut banget kalau kamu ninggalin aku," kata Kai dengan airmata yang mengalir bebas dari sudut matanya.
"Aku takut belum bisa bahagiain kamu.."
Krystal menggenggam tangan Kai untuk menenangkan pemuda itu, "Buktinya gue masih disini 'kan?"
Senyum Kai luntur seketika dan genggaman tangannya mengendur. Pemuda itu menatapnya dengan nanar sebelum akhirnya kembali tersenyum-seolah sedang menguatkan hatinya kembali. Semua itu tidak bertahan lama sebelum Krystal meraih tengkuk kepala Kai untuk mencium bibir pemuda itu dengan cepat. Wajah Kai benar-benar memerah karena perlakuan Krystal yang luar biasa tidak terduga.
"Kamu siapa?" Kai semakin terkejut mendegar pertanyaan Krystal. Bola matanya bergerak-gerak gelisah tidak tahu apa yang akan ia jawab. "A-apa? A-aku Kai sahabat kamu."
Krystal mendengus pelan lalu menyentil kening Kai, "Jadi selama ini aku jomblo ya?"
"Hah?" Kai sendiri sudah seperti orang bodoh yang tidak mengerti apa-apa.
"Kalau nggak jomblo apa dong? Tunangan aku aja gak mau ngakuin aku lagi," katanya sambil berpura-pura sedih.
Yah, satu tahun yang lalu Krystal dan Kai terlibat sebuah kecelakaan mobil dan membuat Krystal kehilangan sebagian memorinya bersama Kai. Krystal melupakan semua kejadian-kejadian penting selama hidupnya tapi bagai sebuah keajaiban semua ingatan itu kembali seperti semula.
"Kamu inget siapa aku?"
Krystal tersenyum mendengar pertanyaan dari Kai. Bagaimana bisa ia dapat melupakan seseorang yang sangat berharga seperti Kai. Ia benar-benar menyesal karena membuat Kai menderita selama ini.
"Kim Jongin, calon imam Krystal." Kai langsung memeluk erat tubuh mungilnya sangat erat sampai rasanya sesak, tapi ia sangat senang karena akhirnya mereka dapat berbahagia kembali seperti semula.
"I miss you so much, bi."
"Miss you too."
TAMAT
Screw : Keynaaw
Editor : reyflosta
A/n : Mohon Reviewnya, silahkan vote dan komentar ya ^^/
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top