Ambulance Love (Songfict)



Casting: - Im Nayoung (PRISTIN)

- Jeon Jungkook (BTS)

- Joo Kyulkyung (PRISTIN)

- Jung Eunwoo (PRISTIN)

- Kim Taehyung (BTS)

Genre: Romance, fluff, komedi.

Song: Wee woo - PRISTIN.


Sepasang kaki kecil berjalan santai di koridor sekolah menuju ke suatu tempat. Tubuhnya yang ramping, tinggi badan yang semampai, kacamata yang bertengger di hidung mancungnya, dan warna kulit nan putih bening dapat mendeskripsikan kondisi fisiknya saat ini. Kedua hazel matanya memancarkan sinar yang dapat membutakan para lelaki di sekolah itu. Bersekolah di SOPA, Korea Selatan merupakan sebuah keberuntungan oleh setiap siswa yang bersekolah disana. Apalagi mengingat gadis ini termasuk siswi yang popular, kakak kelas yang ramah dan cantik, namun juga bisa menjadi seorang gadis nan angkuh.

Semua orang menyapanya di sepanjang jalan, dan senyuman tipis ia berikan sebagai respon darinya. Seorang siswa dari kelas 3-B datang menghampirinya secara tiba tiba dari belakang. Gadis itu, Im Nayoung menoleh ketika mendengar namanya dipanggil. Ternyata pria itu adalah Kim Taehyung, kakak kelasnya.

"Nayoung-ah!"

"Nde?" jawab Nayoung singkat sambil menoleh ke belakang.

"Nanti malam kau ada waktu? aku berencana ingin mengajakmu berkencan." Nayoung tersenyum tipis menanggapi pertanyaan dari Taehyung. Sebuah kalimat permintaan yang sudah biasa ia dengar dari orang-orang.

"Mianhae Sunbae. Sepertinya nanti aku ada kelas. Aku tidak bisa." Taehyung agak kecewa mendengar respon dari Nayoung.

"Bagaimana jika nanti aku akan menunggumu sampai kelasmu berakhir?"

"Ah, tidak perlu repot-repot, Sunbae. Aku duluan ya, sebentar lagi kelas biologi akan dimulai. Annyeong Sunbae." Nayoung berlalu meninggalkan Taehyung setelah memperlihatkan senyum manis mematikannya. Alhasil sekarang Taehyung terdiam terpaku seperti orang bodoh sambal tersenyum menatap punggung kecil Nayoung yang semakin menjauh.

[ *** ]

Nayoung's pov.

Kini di kelas 2-A, kelas biologi sedang berlangsung. Seperti biasa, Kyulkyung temanku lagi-lagi tidur di kelas. Ini bukan kali pertamanya dia begini. Pernah kutanyai apa alasannya, dia bilang bahwa kelas biologi itu sangat membosankan. Tetapi menurutku tidak. Dia saja yang pemalas.

Namun kalau dipikir-pikir, Kyulkyung ada benarnya juga. Terkadang kelas biologi terasa membosankan karna guru Kim selalu saja mengulang materi yang sama setiap awal pembelajarannya. Pandangan mataku mulai bergeser keluar jendela. Kebetulan kami duduk di belakang. Dari sini bisa kulihat seseorang tengah bermain basket sendirian. Aku mulai penasaran siapa orang itu. Apakah ia tidak mengikuti kelas? atau membolos? Tapi kalau dilihat-lihat, Ia tampaknya handal memainkan bola itu.

"Sampai disini ada pertanyaan? Apakah semuanya mengerti?" Semuanya menjawab mengerti.

"Tapi, di mana Joo Kyulkyung? Aku belum melihatnya sedari tadi." Ya, Kyulkyung memang tidur sambil sembunyi dibalik tumpukan ranselku dan ransel miliknya. Guru Kim berjalan menuju bangkuku dan bangku Kyulkyung. Sontak saja, tanganku bergerak cepat untuk membangunkan kerbau pemalas ini karna bagaimana juga ia temanku.

"Kyulkyung, bangun cepat! Guru Kim datang kemari. Bangun cepat atau badanmu akan kurus karena berlari mengelilingi lapangan tujuh putaran untuk yang ketiga kalinya." Aku berusaha membangunkannya, dan untungnya anak ini langsung bangun.

"Apa yang terjadi?" Kyulkyung bertanya padaku dengan mata sayunya.

"Katakan 'ada apa'" bisikku pelan.

"Ada apa Saenim? Aku disini." Kyulkyung tersenyum lebar.

Guru Kim mengangkat sebelah alisnya, lalu kembali ke bangkunya di depan. Kyulkyung mengembuskan napas lega.

"Jangan lupa berterimakasih kepadaku."

"Terimakasih banyak temanku, Nayoung~" Kyulkyung memelukku dan aku hanya menjawabnya dengan kata "Hmm." Pandanganku kembali tergeser ke arah jendela. Aku menyorotkan mataku ke segala sudut lapangan basket. Namun, tak ada lagi seorangpun disana. "Kemana dia?" pikirku dalam hati. Tiba - tiba Kyulkyung membuyarkan lamunanku.

"Nayoung-ah. Im Nayoung!"

"Wae?" jawabku agak malas. Kyulkyung menggerakkan pandangan matanya ke arah depan dan aku mengikuti arah matanya.

"Nayoung, kemarilah. Ada yang berkeperluan denganmu." Aku berjalan ke depan kelas menghampiri guru Kim dan seseorang yang berkeperluan denganku katanya. But, sebentar. Sepertinya aku mengenali orang ini.

"Ada apa?"

"Guru Park menyuruhku menjemput Sunbae untuk latihan basket bersama," ucapnya sopan. Aku mengangguk pelan sambal tersenyum.

"Kajja."

[ *** ]

"Ayo oper kesini bolanya, Sunbae."

"Tidak mau."

"Aishh jinjjja. Dribble bolanya dengan benar." Dia sepertinya mulai kesal terhadapku karna latihan hari ini tidak sesuai dengan yang diinginkan.

"Begini?" Aku memperbaiki caraku mendribble bolanya. Fokus terhadap bola basket yang kumainkan dan berjalan setengah berlari menuju ring. "Hey, ternyata bermain basket tidak terlalu sulit, hahaha."

"Ya begitu, terus. Fokus pada bolamu dan masukkan sekarang ke ring nya." Aku mengikuti apa kata Hoobae tampanku ini. Tampan? Ya, dia memang tampan. Aku mengangkat bola basket yang ditanganku lalu fokus dan menarik napas sejenak. Lalu aku melemparkan bolanya ke dalam ring.

"Wah, daebak. Good shoot Sunbae. Tembakan yang bagus." Dia tersenyum bangga padaku, dan entah kenapa aku sangat senang bisa membuatnya tersenyum.

"Gomawo, ini semua juga berkatmu." Ia datang menghampiriku sambil kembali tersenyum.

"Apa kau lelah?"

"Je-on Jung-kook." Aku mengeja nametag nya dan akhirnya aku tau siapa namanya."

"Ne, Sunbae?" Ia memiringkan kepalanya agar bias melihat wajahku yang masih menatap nametag nya.

"Namamu Jeon Jungkook?" Ia mengangguk.

"Aku Im Nayoung. Panggil saja Nayoung."

"Jeon Jungkook." Lagi-lagi ia tersenyum membuatku jadi salah tingkah. Tapi kali ini ia menunjukkan senyum gigi kelincinya. Ah, lucu sekali.

"Kau kenapa?"

"Huh?" Jungkook tertawa kecil melihat respon linglungku yang seperti orang bodoh. Jungkook menunjuk pipinya sendiri membuatku semakin bingung apa maksudnya.

"Kenapa?"

"Merah. Pipimu memerah. Apa kau malu terhadapku?" Sontak saja aku langsung meraba kedua pipiku. "Ah, sial! Kenapa pipiku harus memerah sekarang." Aku menutupi wajahku karena saking malunya.

"Hahaha."

Author's pov.

Bel pergantian jam berbunyi. Nayoung bergegas ke lockernya mengambil sapu tangan untuk menyeka peluh yang membasahinya kini. Sekalian juga ia mau mengambil kacamatanya. Karena ia tidak bisa mengikuti kelas tanpa kacamatanya. Tetapi tiba tiba, Nayoung kembali teringat akan moment beberapa saat yang lalu. Lagi-lagi senyum manis itu teringat begitu jelas dibenak Nayoung. "Huaa... Jeon Jungkook, aku tertarik padamu!"

johahae neol johahae Boo boo

dugeundugeun ttwineun nae simjangi dugeun

johahae aju manhi Boo boo

neoreul bol ttae nae maeum

Wee woo, wee woo, wee

Wee woo, wee woo, wee

wiheom wiheomhae

Wee woo, wee woo, wee

Nayoung bernyanyi sesuai dengan situasi hatinya saat ini." Ah, baru kali ini aku berbunga - bunga seperti ini. Jadi, seperti inikah rasanya jatuh cinta?" Astaga, seseorang tolong bantu mengontrol kadar berbunga bunga dihati Nayoung saat ini.

[ *** ]

"Nayoung, apa kau melihat dimana snack kesukaanku? kemarin aku baru membelinya. Jadi tidak mungkin bias habis secepat itu." Eunwoo bertanya sambal terus mengobrak abrik seluruh isi dari lemari pendingin mereka.

"Sudah kuhabiskan, hehe." Kyulkyung malah tertawa nyengir membuat Eunwoo geram akan gadis yang satu ini.

"Y-YAKK JOO KYULKYUNG! APA KAU TAU AKU TELAH MENGHABISKAN UANGKU UNTUK MEMBELI SNACK ITU?! DAN KAU DENGAN SEENAK JIDATMU MENGHABISKANNYA?! Kyulkyung takut melihat Eunwoo kini yang tengah berteriak marah seperti Angry Bird. Kyulkyung berlari sembunyi kebalik badan Nayoung.

"JOO KYULKYUNG KEMARI KAU!"

"Huaa Nayoung, tolong aku." Eunwoo mengejar Kyulkyung yang berada di belakang Nayoung. Namun Nayoung sama sekali tidak mengubris mereka berdua. Ia malah senyum-senyum sendiri, asyik dengan dunia hayalannya sendiri. Bisa ditebak ia pasti mengingat Jungkook lagi.

"Tunggu dulu. Coba perhatikan anak ini." Kyulkyung memberhentikan pergerakkan Eunwoo mengejarnya.

"Apa kau tau dia kenapa?" Kyulkyung mencoba untuk memanfaatkan situasi.

"Nado molla," jawab Eunwoo singkat.

"Ah, aku tau. Pasti karna hal tadi siang."

"Memangnya tadi ada apa?" Eunwoo memang tidak sekelas dengan Nayoung dan Kyulkyung. Jadi tidak heran kenapa ia tidak tau.

"Tadi dia menghabiskan waktu bersama adik kelas. Kurasa dia sedang jatuh cinta," bisik Kyulkyung pelan pada Eunwoo.

"Ah, jinjja? Akhirnya ia jatuh cinta juga. "Nayoung-ah, what happen with you, hm?"

"Huaa... aku menyukainya. Ah senyumnya juga sangat manis sekali. Aku tertarik padanya." Kini Nayoung malah tersenyum senyum sendiri sambil memandang ke langit - langit ruangan itu.

"Dia siapa?" Tanya Eunwoo penasaran.

"Jeon Jungkook." Jawab Kyulkyung dengan enteng. Nayoung menatap Kyulkyung dengan mulut setengah ternganga.

"Huh? Darimana kau dapat mengetahuinya?"

"Karna aku tadi melihat kau bersamanya. Dan setelah itu kau sudah seperti ini sedari tadi tersenyum senyum sendiri seperti orang gila." Kyulkyung berjalan lalu duduk dikursi depan, tersenyum miring kearah Nayoung.

"Benarkan?" Nayoung mengangguk lalu kembali memeluk boneka beruang kesayangannya.

"Ah kalau begitu aku punya sesuatu untukmu. Wait." Eunwoo beranjak dari posisinya lalu berlari menuju kamarnya. Nayoung mengangkat pelan dagunya mengisyaratkan bertanya pada Kyulkyung, namun Kyulkyung juga menggeleng. Beberapa saat kemudia, Eunwoo kembali dengan sebuah benda aneh ditangannya.

"Itu apa?"

"Lampu ajaib."

"Lampu ajaib? Tanya Nayoung dan Kyulkyung serentak. Dan Eunwoo mengangguk. Namun Nayoung dan Kyulkyung malah tertawa lebar melihat tindakan konyol temannya itu.

"HAHAHAHA."

"Y-yakk, kenapa kalian malah tertawa?"

"Kau konyol sekali. Masih saja kau mempercayai hal yang begini? Hahahaha." Kyulkyung masih tidak bisa menghentikan gelak tawanya. Begitu juga dengan Nayoung.

"Baiklah, kalian kini boleh meremehkan ku. Tapi coba lihat ini." Kyulkyung dan Nayoung mulai memerhatikan gerakan dari Eunwoo bersama lampu ajaib itu.

"Lampu ajaib, tolong buatlah seorang pria yang bernama Jeon Jungkook itu menyukai temanku Im Nayoung. Bimsalabim~" Beberapa saat kemudian lampu ini mengeluarkan cahaya membuat Nayoung dan Kyulkyung kagum.

[ *** ]

Pagi mulai datang, sinar mentari mulai masuk melalui celah celah jendela membangunkan seseorang yang berada dibalik selimut ini. Sebuah suara kegirangan juga mempengaruhi bangunnya gadis dibalik selimut ini.

"IM NAYOUNG BANGUN. INI SUDAH JAM BERAPA DAN COBA LIHAT SIAPA YANG DILUAR SANA." Kyulkyung dengan pakaian yang sudah rapi menggoyahkan tubuh Nayoung dengan kuat. Dan akhirnya gadis ini bangun juga.

"Ah kau ini. Memangnya siapa?" Nayoung bangkit dari tidurnya sambil mengucek nguvek matanya yang masih setengah terbuka.

"Coba lihat." Kyulkyung membuka gorden dan mengarahkan pandangan matanya keluar. Nayoung dengan mata yang berat membuka matanya dan mengikuti arah pandang Kyulkyung.

"JUNGKOOK?!" Kyulkyung mengangguk. Nayoung tersentak lalu berlari menuju kamar mandi segera bersiap siap. Setelah selesai, ia dengan buru buru keluar.

"Nayoung, apa kau tidak sarapan dulu?" Eunwoo berteriak bertanya dengan sepasang roti selai ditangannya.

"Tidak perlu, aku buru - buru."

"Aigoo, anak itu. Ya sudah, have fun, Nde."

Nayoung berlari menghampiri Jungkook bersama motor sportnya disana. Dari sini bisa ia lihat betapa tampannya seorang Jeon Jungkook. Ia juga dapat mencium harumnya parfum yang dikenakan pria itu.

"Sudah selesai?" Nayoung mengangguk dan jangan lupakan senyumnya yang disertai gugupnya itu.

"Kajja." Motor itu melaju dengan kencangnya. Dan entah kenapa tanpa disadari, Nayoung memeluk Jungkook dengan nyaman dari belakang. Dan tanpa Nayoung sadari, Jungkook tersenyum puas melihat tangan Nayoung yang melingkar dipunggungnya.

Setelah sampai, mereka berjalan bersama menyusuri koridor sekolah. Dan Jungkook mengantarkan Nayoung terlebih dahulu ke kelasnya. Sepanjang perjalanan, semua mata tertuju pada mereka. "Ah siapa pria itu? Beruntung sekali dia bisa berjalan bersama sedekat itu dengan Nayoung?" Kira-kira seperti itulah bisikan dari pada namja disana yang melihat mereka.

Sesampai di depan kelas Nayoung, Jungkook kembali tertawa melihat tingkah Nayoung yang terlihat gemas dan lucu di matanya.

"Um, aku duluan, Nde." Jungkook mengangguk.

"Bye."

"Nayoung-ah."

"Nde?" Nayoung menoleh kembali ke belakang karna mendengar namanya kembali disebut.

"Boleh aku mengatakan sebuah pengakuan?"

"Apa itu?" Jantung Nayoung mulai berdegup tidak karuan. Kira - kira apa yang akan dikatakan oleh pria yang disukainya ini?

"I love you." Setelah mengucapkan kalimat itu, Jungkook membalikkan tubuhnya lalu bergegas menuju kelasnya sambil kembali tersenyum lebar. Sementara Nayoung keadaannya tidak bisa digambarkan saat ini. Ia diam mematung dan sepertinya butuh pasokan oksigen.

"Huaa ... seseorang tolong panggilkan ambulance untukku sekarang." Dan benar saja, Nayoung pingsan begitu saja karena saking senangnya.

ㅡFin.


Screw :LillyChan07

Editor :reyflosta

A/n : Mohon Reviewnya, silahkan vote dan komentar ya ^^/

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top