PSYCHO COUPLES (Ficklet)
PSYCHO COUPLES
a story by xbjung21
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Desiran ombak menemani langkah seorang gadis bersurai hitam yang berjalan sendirian di pinggiran pantai. Langkah kakinya meninggalkan jejak di atas pasir kemudian terhapus oleh ombak yang semakin meninggi. Gadis itu tersenyum tipis tatkala memandangi cahaya emas yang terpantul air laut, menambah keindahan senja ini. Gadis itu bernama Jung Raein. Tak terasa sudah dua hari, ia dan teman-teman mengikuti acara darmawisata yang diadakan sekolahnya di pantai ini.
Selama dua hari itu banyak sekali kejadian yang terjadi, melibatkan dirinya dan Mark Lee yang berstatus sebagai pacarnya. Sungguh, Raein tak pernah memimpikan lelaki tampan multi talenta serta mapan itu akan menjadi kekasihnya. Sebelumnya ia memang merasa sangat beruntung memiliki dan dimiliki oleh Mark, tetapi lama kelamaan ia semakin khawatir dengan tingkah laku kekasihnya yang terbilang sangat menakutkan.
Mark tak segan menyakiti bahkan membunuh siapa saja yang berusaha mengganggu Raein atau merusak hubungan mereka. Raein tentu mengetahui hal itu karena ia selalu dipaksa Mark untuk membantunya menyelesaikan masalah mereka. Hal itu yang membuat pribadi Raein berubah drastis menjadi lebih pendiam dan penyendiri. Gadis itu tak ingin bersosialisasi dengan orang lain yang akhirnya hanya akan menambah daftar hitam untuk kekasihnya.
Ditambah lagi dengan sikap mesum Mark yang sama sekali tak bisa ia kontrol, membuat mereka banyak mendapat teguran keras dari guru-guru yang mengawasi darmawisata ini. Raein hanya takut Mark akan menghabisi guru mereka juga. Mark tergolong lelaki yang sangat posesif dan agresif, ia tak malu menunjukkan rasa cintanya di mana pun tanpa mengenal waktu dan tempat.
"Raein sayang!" teriak Mark sembari berlari menghampiri Raein yang duduk di pasir pantai. Menyadari keberadaan Mark, membuat jantung Raein kembali berdegub dengan kencang. Gadis itu refleks menoleh dan menatap Mark waspada.
"Kau dari mana saja eoh? Aku mencarimu," rengek lelaki itu dan langsung mendekap hangat tubuh kekasihnya. Mark tahu, Raein dalam keadaan mood buruk dan berusaha menghindar darinya. Ini semua terjadi karena Mark tak mau menuruti larangan Raein dengan tetap membunuh Doyoung, sahabat Mark sendiri.
Mark kesal karena mendapati Doyoung selalu mencuri pandang pada Raein. Membuat lelaki itu naik pitam dan gelap mata dengan menghabisi nyawa Doyoung. Mark Memasukkan obat nyamuk pada minuman Doyoung. Kemudian menyongkel kedua bola mata Dayoung dan memberikan tubuh Dayoung kepada tiga ekor anjing liar di pinggir jalan. Padahal biasanya ia akan lebih puas jika ia menghancurkan sendiri tubuh mayat yang ia bunuh kemudian memberikannya pada anjing peliharaanya.
Merasa tak diacuhkan oleh kekasihnya segera saja lelaki itu mengucapkan kata kuncinya."Sahabatmu yang selanjutnya, sayang," ucap Mark tepat di telinga kanan Raein kemudian di cupangnya sekilas.
"Apa! Jangan bercanda Mark!" Raein terlonjak kaget ketika mendegar ucapan Mark tersebut. Gadis itu segera saja bangkit dari duduknya kemudian menarik lengan Mark.
"Maafkan aku sayang, ia berusaha membuatku agar putus darimu"
.
.
.
.
"Raein-ah tolong aku..." lirih Hyera saat mendapati sahabatnya tersebut sedang berjalan menghampirinya, diikuti Mark di belakangnya.
"Hyera...." melihat keadaan Hyera saat ini membuat hati Raein menangis pilu. Gadis itu sebisa mungkin menahan air mata yang telah menggenang di pelupuk matanya. Ia ingin sekali membantu Hyera agar lepas dari ikatan yang mengikat kuat tubuhnya pada sebuah kursi kayu. Ia ingin segera mengobati luka di sekujur tubuh Hyera. Luka menganga yang cukup besar pada paha kanan gadis itu, membuat lantai hanya dipenuhi oleh darah Hyera.
"Ia bilang aku merubah sifatmu sayang, apa benar? Apa kau merasakan perubahan itu?"
"Psiko! Lepaskan aku! Kau harus putus darinya Raein! Ia telah membunuh Doyoung dan Ten!"
Raein menutup kedua telinganya rapat dan berusaha tak mendengarkan perkataan Hyera yang memang benar adanya. Raein tak ingin mengingat seluruh kejadian itu dan biar bagaimana pun Mark telah mengdeklarasikan tubuh Hyera sepenuhnya miliknya. Gadis itu tak dapat berbuat banyak karena jika ia membantah ucapan Mark, lelaki itu tak segan membunuhnya juga.
"Aku mencintai Mark, Hyera," bohong Raein. Ya, Raein tak benar-benar mencintai Mark.
"Persetan dengan cinta! Dia adalah pembunuh, Raein!" teriak Hyera semakin kencang.
"Persetan juga dengan mulutmu, jalang. Sepertinya aku harus memotongnya agar kau berhenti berbicara." Ucapan Mark itu sukses membuat Hyera terdiam takut. Mark mengambil sebilah pisau lipat dari kantung celananya kemudian berjalan menghampiri Hyera. Diremasnya wajah Hyera tanpa kelembutan, lelaki itu membuka mulut Hyera dengan paksa. "Raein-ah tolong aku!" teriak Hyera dan pada saat bersamaan daging tak bertulang itu meloncat keluar bersamaan dengan darah yang mengalir kental mengotori tangan Mark.
Tubuh Hyera bergetar hebat, darah semakin mengalir deras dari mulut Hyera. Mark tertawa bahagia ketika melihat hasil karyanya itu. "Sekarang bagaimana? Aku bahkan belum puas jika belum mencincang tubuhnya," tanya Mark pada kekasihnya yang kini ikut tertawa melihat keadaan tubuh sahabatnya yang sangat mengenaskan.
Raein berjalan mendekati Hyera kemudian mengambil pisau lipat milik mark. "Sampai bertemu di neraka," pamit Raein kemudian menyongkel kedua bola mata Hyera lalu menyimpannya ke dalam sebuah plastik kecil kepunyaan mark.
Mark tersenyum lebar ketika melihat aksi kekasihnya tersebut kemudian segera menghampirinya. Memberikan kecupan basah tanda terima kasih karena telah menolongnya. "Ini darmawisata sayang, lebih baik kau menyedekahkannya ke binatang buas," tawar Raein dan langsung dibalas anggukan kepala oleh Mark. Setelah itu mereka kembali menyatukan bibir mereka tak peduli dengan darah yang mengotori jiwa dan raga mereka.
THE END
Terima kasih sudah membaca! Jangan lupa Vote dan komentar ya!
Screenwritter by xbjung21
Editor by zeakyu
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top