Thanks
58th meetings
=====
Suasana kantin kampus didominasi oleh canda tawa para mahasiswa yang bercengkerama sembari mengisi daya otak menghadapi kuliah.
Akan tetapi, suasana berbeda membayangi salah satu meja di kantin tersebut. Dua orang mahasiswa semester akhir tengah meratapi kewajiban terakhir mereka.
Tiga bulan lagi adalah minggu sidang neraka. Dosen pembimbing juga sudah gencar melakukan berbagai revisi laknat yang sukses membuat nangis. Program studi informatika menuntut hasil akhir gemilang karena saat ini segala hal sangat berhubungan dengan digitalisasi.
Kedua mahasiswa ini memiliki tema yang berbeda. Sang perempuan mengambil tema pengembangan website situs penjualan saham dan investasi emas untuk anak muda. Sedangkan teman lelakinya memiliki tema analisis terhadap tata kelola suatu sistem tekonolgi perusahaan.
Kirinkai berkali-kali mendengus capek dengan kepala diletakkan di meja kantin. Hideki Masaomi memandangi sahabat seperjuangannya dengan tatapan prihatin. Sayang ia sama perlu diperhatikan sebagai mahasiswa tua.
"Aku ingin onigiri," keinginan random keluar dari bibir Kirinkai. Tanpa merubah posisi kepala, ia mengelus perut akibat rasa lapar. Padahal habis makan udon legendaris milik kantin disana.
"Aku ingin membunuh dosen kita," keinginan yang tidak kalah random diucapkan Hideki.
Hideki kebagian salah satu dosen paling perfeksionis apalagi analisis yang dilakukan tentu memaksa berbagai keabsahan data dan perhitungan valid berbagai variabel.
Mengenaskan adalah kata sempurna untuk menggambarkan kondisi mereka.
LINE!
Suara notifikasi dari handphone Kirinkai menarik perhatian mereka. Sebuah chat dari siswa SMA Inarizaki menyinggungkan senyum bagi pemilik handphone.
Miya Osamu
|Aoi-san jangan lupa istirahat
|Aku khawatir karena kantung matamu semakin tebal
|Nanti akan aku bawakan makanan
|atau mau kubuatkan sesuatu?
"Cie gebetan cie... cie sohibku udah ngak sadgirl dan gak ngehalu cogan 2D lagi.. cie.."
Pipi Kirinkai bersemu merah mendengar kalimat tanpa semangat dari Hideki. Ia bangkit duduk dengan aura kembali normal.
"Jangan begitu dong, kami 'kan tidak bisa bersama. Dia masih SMA kau ingat? S-M-A dan aku tidak ingin berharap banyak dia menyukaiku."
Hideki menggeleng tidak habis pikir dengan pikiran negatif sahabatnya ini. "Ayolah, aku saja dulu menyukaimu dan pastinya si Osamu itu juga suka."
Ingin rasanya Kirinkai menampar manja pipi Hideki. Apa yang dikatan Hideki sebenarnya memiliki alasan yang kuat.
Kirinkai orang yang mudah dekat dengan siapa saja yang memiliki satu frekuensi dengannya. Bahkan ketika ada event makan disanalah Kirinkai tidak sungkan memeluk teman-temannya memberikan 'energi khusus'. Ia juga tidak memandang gender dan seksualitas dalam berteman.
Dan Kirinkai telah menghindarkan Osamu (secara tidak langsung) dari kematian.
Hideki mengelus gemas puncak kepala Kirinkai. Kebiasaan jika Kirinkai bertingkah layaknya kucing yang menikmati perlakuan manja dari majikan.
"Minta dia membelikanmu onigiri saja."
Kirinkai segera membuka kembali chat Osamu. Ide cermelang itu sangat langka keluar dari otak maniak kamera Hideki.
Gawat Kirinkai yakin ia sangat menunggu malam datang untuk menyantap masakan Osamu
Aku ingin Onigiri|
Buatkan aku onigiri ya, shounen|
Onegaishimasu (>人<;)|
"SUDAH! MASAMASA! AKU SUDAH MEMINTA ONI-- AAAAA" teriak heboh dihadiahi cubitan pipi dari Hideki.
"Bacot Ao.. BACOT."
Beberapa mahasiswa iri melihat interaksi manis dari Hideki dan Kirinkai. Mereka adalah dua manusia yang serasi memadu kasih.
Hideki berhenti dan terkekeh melihat Kirinkai kini memayunkan bibir sembari mengelus pipi. Apalagi perawakan mungil menambah nilai imut di mata semua pria.
Sudut mata Hideki melirik kertas revisi milik Kirinkai. "Tidak terasa sudah selama itu aku bersama Aoi."
"Ao akan lanjut kemana setelah wisuda?"
Kirinkai tersenyum cerah mengisyaratkan bahwa ia telah memiliki rencana.
"Aku akan kembali ke Tokyo, keluarga utama sudah bersikeras memintaku mengurus kedai di kabukichou. Lalu, aku masih open freelance desain web seperti biasa."
Suasana berubah menjadi dingin. Hideki menatap tajam Kirinkai dengan wajah serius.
"Sudah bilang ke gebetanmu jika Ao akan pergi?"
=====
SESEORANG TOLONG AJARKAN OSAMU CARA BERNAPAS.
Suna sudah cepat memberikan Osamu segelas air agar dia dapat tenang kembali. Atsumu dan Ginjima tertawa kencang melihat kondisi Osamu.
Bagaimana tidak? Setelah membaca line yang masuk ke handphone Osamu ia lalu tersedak hingga sakit menyerang dada.
Ya itu sebanding dengan chat manis dari Kirinkai.
"Onegaishimasu, Kyaaa Osamu-kun~"
"Kau menjijikan Atsumu, sungguh akan aku pukul wajahmu dengan bola voli."
"Ginjima Hidoi!"
Najis memang Miya kuning membaca chat Osamu dengan nada imut ala cewek. Suna hanya menatap malas kelakuan rekan volinya itu. Osamu? Oh dia telah kembali tenang dan fokus ke bekal dan handphone kesayangan.
Akan aku buatkan|
Ingin isian apa?|
Qilin-Kai
|KEJUTKAN AKU ♪('▽`)
Okay|
read 12.27
Osamu menyenderkan tubuhnya pada kursi. Manik kelabu menatap plafon kelas dan mulai larut memikirkan hidangan onigiri seperti apa yang akan dibuatnya nanti malam.
"Habiskan makananmu dulu," ucapakan Atsumu menyadarkan adiknya dari lamunan.
"Thanks 'Tsumu."
Harus Atsumu akui jika ia senang Osamu bahagia dengan perasaannya saat ini. Terkadang dia iri akan ketulusan dan kesabaran Osamu mengejar Kirinkai.
Berbeda dengan Atsumu yang tinggal memilih wanita mana saja dari kerumuman fansnya untuk dikencani.
Suna dan Ginjima telah pamit menuju kelas masing-masing. Meninggalkan Atsumu yang masih belum kembali karena ingin berbicara secara pribadi.
Osamu masih sumringah membaca chat dari Kirinkai.
Untung saja fans Miya bersaudara tidak mengganggu jika jam istirahat. Bisa heboh mereka melihat Osamu seperti ini.
Tangan Atsumu menopang dagu dan memandang keluar jendela. Surai kuningnya bergerak lembut diterpa angin musim semi.
"Aku ingin meminta maaf,"
Osamu terkejut, sangat terkejut. Atsumu tengah serius meminta maaf kepadanya.
"Selama ini aku tidak bisa bersikap dengan baik sebagai kakak, maaf."
Tidak ada yang mampu diucapkan Osamu. Seandainya ini adalah rumah, pasti Osamu telah memeluk Atsumu dan menangis menumpahkan emosi.
Kemana saja dia?
Keceriaan Osamu memang menutupi segala luka.
Tapi, tidakkah Atsumu menyadari lebih awal?
Miris.
Namun, Osamu tidak bisa marah.
Atsumu tetaplah kembarannya yang berharga. Lahir dari satu rahim yang sama. Tumbuh dalam. Keluarga yang sama.
Permata yang akan didukung hingga Atsumu bersinar di puncak karirnya.
Dan Osamu sudah rela dengan jalan takdir.
Melihat Atsumu bersinar
Tidak bersamanya
Akhir cerita Miya Bersaudara di lapangan voli
=====
Tidak seperti pertama kali bertemu. Atap apartemen Kirinkai terasa hangat dengan kelopak sakura yang sengaja dibawa pemilik apartemen.
Lampu dari segala sudut kota terlihat bersinar tidak seperti ketika musim dingin.
Langit bersih tanpa awan. Tirai hitam nampak menyenangkan untuk dilukis berbagai hal. Kirinkai pun melukisnya dengan asap rokok, membawa warna putih terbang ke angkasa.
Menunggu Miya Osamu datang dengan onigiri pesanannya.
"Padahal aku biasa merokok sendirian."
Batin Kirinkai mengingat suasana atap sebelum Osamu muncul.
"Tidak kusangka aku akan sedekat ini lagi dengan seorang pria."
Suara pintu terbuka. Osamu datang masih menggunakan seragam dan coat berwarna coklat muda. Pertama kalinya Kirinkai melihat penampilan Osamu yang ini.
"Maaf aku buru-buru karena pulang terlambat. Aku langsung memasak dan kemari tanpa ganti baju."
Kotak bento bertingkat diberikan ke Kirinkai. Osamu serius memasak onigiri demi menunjukkan keahlian memasaknya. Kadang Kirinkai iri dengan masakan Osamu yang lebih enak daripada buatannya.
Dibukanya bentok tersebut dan menampilkan susunan onigiri yang lezat. Lengkap dengan tambahan sayur, tamagoyaki, bahkan ada lemon.
"Aku terlalu bersemangat, jadi kubuatkan tiga macam. Tanpa isian, salmon dan rumput laut."
Ocehan Osamu sungguh membuat Kirinkai tidak habis pikir. Ini terlalu mengejutkan. Rasanya ingin dia menangis karena tidak tega memakan bento buatan Osamu.
"Tolong dimakan dan beri pendapatmu."
"Sudah jelas kalau ini enak, kuso shounen! Ittadakimasu. "
Kirinkai memakan salah satu onigiri dan memakannya. Daging salmon mengambil alih lidah perempuan itu. Nasinya harum dan tidak terlalu padat.
Setelah menelan onigiri Osamu, Kirinkai menutup wajahnya dengan telapak tangan guna menyembunyikan wajah kekalahan (?).
"Osamu, menikahlah dan jadi istriku," canda Kirinkai masih menutup wajah.
Bagaimana Osamu? Hampir saja ia berpikiran untuk menjatuhkan diri karena malu dilamar.
=====
Onigiri Osamu semalam harusnya bisa menjadi cerita manis. Cerita yang akan disombongkan Osamu kepada Kita dan Atsumu. Cerita yang membekas manis dalam hati.
Osamu tidak menyangka bila 'jarak' dirinya dan Kirinkai akan bertambah.
Kirinkai menceritakan rencana lulus kuliahnya pada Osamu. Kalimat penyemangat dari Osamu menyembunyikan ketidakrelaan dan ego.
Pukul lima pagi dan Osamu belum tertidur. Telinga mendengarkan dentingan piano dari aplikasi pemutar musik. Kumpulan tisu tergeletak di kasur Osamu. Ia menangis tanpa suara, tidak ingin mengganggu Atsumu.
Napasnya telah normal namun tidak dengan perasaannya.
Dia ingin selalu berada di dekat malaikatnya.
Menghirup rokok dari bibirnya.
Menghampiri lembaran senyuman Kirinkai di atap apartemen.
=====
Tuhan tidak menginzinkanku untuk bahagia?
.
.
.
.
A/N :
HALO SEMUANYA (;⊙_⊙)
Jangan bunuh saya please aku mohon ('▽'ʃ♡ƪ)
.........
Terima kasih sudah mampir dan untuk segala vote dan komen yang kalian kasih
Juli 2020
FAI
*Aku numpang ngebucin di bawah jadi skip aja
//MENANGISI SPOILER CHAPTER TERAKHIR HAIKYUU
SENYUMAN MAS KITA DAN TAWA OSAMU HONTOU MABUSHI SUMPAH GW NANGIS YA AMPUN KITA BANGGA BANGET SAMA ATSUMU MESKI AKHLAKNYA KEK BEGITU
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA
OIKAWAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA
TERUS AKAGI MANA?! MANA TIMESKIP AKAGI?!
SUAMI GW KOK GAK MUNCUL
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA
AKU:
btw, next chapter kayaknya bakal aku kurangi porsinya
takut bikin kalian bosen :"
Karena senin official chapter terakhir muncul jadi kuusahakan update lagi
jangan berharap banyak sumpah
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top