Sorry

15th meetings

=====

Kembar Miya berjalan beriringan menuju kuil untuk berdoa. Sebuah tradisi jika setelah tahun baru mereka akan berdoa meminta keselamatan dan berkah untuk tahun ini. Tidak ada pembicaraan sejak mereka bangun tidur.

Atsumu terdiam masih memikirkan perempuan yang berkencan dengan Osamu semalam. Sedangkan Osamu masih mengantuk karena ia tidak bisa tertidur setelah meminum sisa kopi hitam yang dibeli Kirinkai. Ia juga tidak berminat berbicara dengan kakak kembarnya, apalagi menceritakan malam tahun baru dengan 'temannya'.

Tanpa sepengetahuan Osamu, Atsumu sudah menghubungi teman-temannya untuk bertemu dan berdoa bersama seperti tahun lalu. Niat lain dari acara kumpul itu adalah supaya Osamu bisa bertemu dengan Kita. Kapten Inarizaki tersebut ingin meminta maaf karena perkataannya beberapa waktu lalu. Kita menghargai perasaan Osamu yang tidak ingin membahas entah-siapa-atau-apa.

"Samu ingin berharap ada di tahun ini?" Atsumu akhirnya bersuara memecah keheningan diantara mereka. Osamu melirik kembarannya sekilas sebelum akhirnya menghela napas panjang.

"Mungkin aku ingin memiliki kebebasan sendiri," balasan Osamu mengundang wajah sumringah Atsumu. Akhirnya sang adik mau bersuara.

"Kebebasan ya? Seperti apa? Apakah kebebasan untuk tidak bersembunyi jika berkencan dengan seorang wanita?"

Osamu membeku mendengar omongan Atsumu, "kau mengikutiku lagi?"

"Kebetulan melihat bersama yang lain, tapi tidak menyapamu.. Wajahmu terlihat sangat senang jadi kami tidak ingin mengaganggumu."

"Maksudmu?"

Atsumu menggelengkan kepalanya atas reaksi yang diberikan Osamu. Masa Osamu tidak menyadari jika dia tersenyum sepanjang sesi malam tahun baru tadi malam? Apakah dia juga tidak sadar semisal dia menjadi 'Osamu' yang lebih kalem dan gentle?

"Kau terlihat bahagia disisi perempuan itu."

Kini osamu yang bingung dengan dirinya sendiri. Apakah benar jika dia sebahagia itu hanya karena pertemuan ke-15 dia dan Kirinkai? Wajahnya memanas mengingat setelah sekian lama akhirnya mereka bisa bertemu selain di atap apartemen Kirinkai.

Rona merah terlihat di pipi Osamu  menimbulkan tatapan menggoda dari Atsumu untuk bertanya lebih lanjut.

"Siapa kemarin? Dia cantik loh?"

"Jangan macam-macam kau dengan Kirinkai-san, aku tau kau tertarik 'kan?" bukan rahasia umum jika Atsumu ini fakboi kelas kakap di Inarizaki jadi Osamu ingin melindungi 'temannya'.

"Aku tidak akan mengambil pacar adikku sendiri."

"Kami bukan pacar."

"JANGAN BERCANDA?! BUKAN TO-- ADUH!"

Osamu langsung menjitak Atsumu sekeras mungkin. Bagus kini mereka mendapatkan tatapan aneh dari orang-orang di sekitar. 

"Gila damagenya gak ngotak parah banget anjg," batin Atsumu sambil menahan tangis dan mengelus bagian bekas jitak Osamu.

"Sudahlah jangan bahas dulu, kita ke kuil lalu aku ceritakan semuanya."

=====

"Selamat tahun baru," ucap Akagi yang baru saja sampai ke kuil dan menghampiri para rubah maniak voli.

"Sudah semua 'kan? Ayo kita berdoa dulu lalu mengambil omikuji," kata Kita memimpin di depan. Untung saja kuil sedang tidak ramai meskipun hari pertama di tahun baru. Kemungkinan besar karena kuil lain di dekat sana sedang mengadakan shishimai atau barongsai sehingga banyak yang berkunjung.

Suara koin dan tepukan tangan yang singkat mengiringi doa kedelapan pemuda itu. Setelahnya, mereka mengambil omikuji . Tawa dan saling megejek masih mereka lakukan seperti tahun lalu melihat ramalan satu sama lain.

"Shinsuke, tidak lama lagi kita mau lulus ya," kata Aran sengaja merubah suasana.

Anak-anak kelas dua hanya menatap para kakak kelasnya dengan tatapan sendu. Inarizaki akan terasa berbeda tanpa mereka. Tidak ada Aran yang bisa digoda duo Miya, tidak ada libero ceria seperi Akagi, tongkat berjalan yaitu Omimi juga tidak ada, dan hilang keberadaan yang selalu membersihkan ruang klub yaitu Kita Shinsuke.

"Kalian tidak apa-apa?" tanya Suna memastikan keadaan hati para senpai di depannya ini.

"Kami memiliki tiga tahun yang luar biasa, tidak ada penyesalan selama mengenal kalian," ucap Kita dengan senyuman hangat.

"Osamu," panggil Kita kepada Osamu yang masih memakan bakpao hangat hasil membeli di gerobak dekat kuil.

Semua terkejut ketika Kita membungkuk di depan Osamu. "Mohon maaf untuk kejadian di cafe."

"Tidak perlu berlebihan Kita-san, aku yang salah karena tidak jujur kepada kalian jadi aku minta maaf juga," Osamu menunduk dengan rasa penyesalan.

Bohong jika dia sudah melupakan perasaan sedih karena kekalahan Inarizaki serta 'beban' yang ditanggung. Bohong juga jika dia sudah sepenuhnya memaafkan kekurangajaran teman-teman yang sudah menguntit dan menanyai soal kegiatan malamnya.

"Ceritakan saja kepada mereka."

Iya, Kirinkai meminta Osamu untuk terbuka kepada teman dan keluarga. Kata-kata itu tengiang di kepala Osamu.

"Nah mari kita membahas mengenai Kirinkai!" ucap Atsumu santai setelh acara halal bihalal Kita dan Osamu.

"Kirinkai?"

"Yang semalam kencan dengan Osamu?"

"SERATUS UNTUK SUNA DAN ARAN-SENPAI"

"Tunggu! Siapa saja yang lihat?!" 

Osamu ingin melempar si kuning ke sungai terdekat.

"Jabingan memang anak ini," batin Osamu memandang Atsumu dengan tatapan membunuh.

Suna juga segera mengeluarkan handphone dan membuka video kemesraan tadi malam. Osamu hanya menutupi wajahnya dengan syal karena rasa malu melihat dirinya benar-benar tersenyum dengan Kirinkai.

"Mirip perempuan yang di sebelah sana," ujar Kita dan menunjuk seseorang yang tengah menikmati amazake yang disediakan pihak kuil.

BENTAR!

"Kirinkai-san!" teriak Osamu cukup keras hingga membuat si empu tersedak minumannya. Gadis itu mencari eksistensi yang meneriaki namanya. Manik hijau itu menangkap eksistensi anak SMA yang sangat ia kenal.

"AH! SHOUNEN!"

"SUDAH KUBILANG JANGAN ITU!"

Semua tercengang melihat Osamu berteriak seperti itu. Biasanya Osamu itu lebih 'agak' kalem dibandingkan Atsumu. Kalau seperti ini jatuhnya kan 11 12 dengan Atsumu.

Kirinkai menghampiri gerombolan Inarizaki yang mematung iri. Iya, banyak yang jomblo sih.

"Kau bisa tidur? Maaf semalam kau harus meminum kopiku padahal kau tidak bisa minum kopi, sudah kubilang kan untuk dibuang saja."

RASA INGIN PUNYA PACAR : STONKS 📈
(kecuali Kita, Atsumu dan Suna)

"Aku baik-baik saja, Kirinkai-san perkenalkan ini tim voli yang sering kubicarakan."

Sial, Kirinkai terlihat seperti anak kecil di dekat mereka.

"Kirinkai Aoi desu, Osamu banyak bercerita mengenai kalian--" senyum cerah memberikan serangan jantung kepada para pemuda di depannya

"--aku 21 tahun."

.

.

.

.

.

"Hontou?"

"Apa-apaan tatapan tidak percaya kalian itu?!"

=====

Suara penggorengan menghiasi kedai okonomiyaki langganan Omimi. Ia mengajak yang lain untuk makan disana. Termasuk Kirinkai.

"Maaf paman, hari ini boleh merokok?"

Sudah cukup dengan bahwa entah-siapa-atau-apa adalah seorang mahasiswi berusia 21 tahun. Kini mereka dikejutkan lagi dengan fakta bahwa Kirinkai ini perokok aktif. DAN DIA SUDAH KENAL DENGAN PEMILIK KEDAI.

"Buang sendiri abu rokokmu, Aoi."

"Wakatta... ittadakimasu," Kirinkai langsung menyalakan rokok yang selalu dia bawa. Asap rokok dia arahkan ke arah jendela. Setidaknya tidak mengganggu anak-anak SMA di depannya.

"Baru kali ini aku melihat ada perempuan yang merokok secara dekat," seru Atsumu mengabaikan wajah tidak suka Osamu kepadanya.

"Kau harus mencoba ke kabukichou, disana lebih banyak yang sejenis denganku," jawab Kirinkai santai. Kini beberapa dari mereka ada yang tersipu malu mendengar nama salah satu daerah hiburan malam terkenal di Tokyo itu.

"Kirinkai-san pernah kesana?" tanya Omimi penasaran.

"Aku tinggal disana, orang tuaku membuka kedai sake..." dihisap kembali rokok itu dengan tatapan sendu. Tatapan mata yang belum pernah Osmu lihat.

"..tapi aku ingin mencoba hal baru dan pergi ke Hyogo," lanjut perempuan itu.

Masih banyak hal yang membuat Osamu penasaran tentang Kirinkai. Mereka tidak mengenal pribadi masing-masing dan tidak pernah bertanya mengenai hal yang lebih pribadi. Pertemuan kali ini mengundang banyak pertanyaan di benak Osamu.

Ia ingin mengetahui kenapa Kirinkai memilih meninggalkan pusat Jepang dan menuju Hyogo.

Ada apa dengan keluarganya?

=====

Sosokmu yang sering membeku terkadang membuatku takut mengucapkan berbagai hal
Itulah bukti perhatianku
Tapi, dihadapan Albizia yang kau jaga
Aku hanya bisa meminta maaf
Maaf karena hampir merusak kehangatan itu

.

.

.

.

A/N :

HALO HALO o(〃^▽^〃)o

Maaf, mau ngasih pengumuman jika book ini tidak jelas update kapan

bisa tiga hari lagi, bisa seminggu, bisa sebulan //ga sampe

Maaf aku hanya ngetik momen momen Samu dan Kirinkai jadi tidak semuanya. Maaf karena banyak skip. Maaf karena ada banyak typo disini. Maafin aku juga karena tidak ngasih sesuai harapan. Maaf--- //dibengep Kirinkai

Kirinkai : [NYAHO MINNA-SAMA o((>ω< ))o]
[Mohon maklumi Fai sedang banyak pikiran, dia lagi drop karena barusan putus sampai overthingking sewaktu ngetik ini.]
[Bagi kalian yang membaca ff ini mohon tidak merokok atau vape jika belum legal 20+ ya]

[Jangan menyakiti diri kalian seperti cinta pada doi--- //dibengep Fai]

Nah kemarin ada yang sepertinya dilema, 'Osamu jadi bunuh diri atau tidak?'
Entahlah, lihat kedepan aja :>

Seperti biasa
Terima kasih sudah mampir dan untuk segala vote dan komen yang kalian kasih

Bonus :

(ini adalah konspirasi menuju chapter terakhir)






























































































































Juli 2020
FAI

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top