- MOHON DIBACA -

Semarang, 7 April 2019

Halo reader dan netijen yang saya cintai dan saya banggakan. Jadi, ada sedikit pengumuman yang mau saya sampaikan.

Cerita Romance Slap nggak akan saya lanjutin 😊

"Kenapa, Kak?"

"Kok nggak ditamatin aja?"

"Ah, nggak asik authornya!"

Waitt! Cerita ini memang nggak akan aku lanjutin karena sudah aku selesaikan dan aku kirim ke penerbit. (Semoga diterima aamiinn)

Sedikit cerita ya... Cerita Romance Slap awalnya saya beri judul 'Because Of You' cerita dengan genre spiritual yang agaknya nanggung.

Dulu, saya buat cerita pertama ini bareng temen di SMA dulu (Sekarang pindah ke banten) . Namanya Rizkiya Alifatul Khusna. Dia yang ngasih ide buat nulis cerita ini.

Sebelum make username @faisalakbar17 saya lebih dulu milih nama pena @penulisLDR. Karena aku tinggal di Jateng dan Kiya di Banten. Biar gitu, kita cuma temen biasa kok. Nggak ada hubungan apa-apa eaa 😂

"Bacot lu thor!"

Oke lanjut!
Segala macam percekcokan selalu terjadi tiap kita merangkai kata. Gara-gara kita LDR, selalu ada hal yang bikin kita ribut. Dari permasalahan ide, Kiya yang sering telat nulis gara-gara sibuk. Dan segala hal rumit lainnya.

Sampe akhirnya, Kiya mengundurkan diri dari project yang kita buat karena merasa nggak enak sama saya 😩

Sedih?

Pasti.

Kecewa?

Banget.

Bahkan saya memutuskan buat berhenti nulis karena nggak pede buat lanjutin work ini (〒︿〒)

Setelah mendapat support dari berbagai pihak, saya memutuskan buat lanjut dan janji sama Kiya buat nyelesain work ini.

Karena merasa ini sudah jadi pekerjaan tunggal dan bukan lagi kolaborasi, saya memutuskan mengganti premis cerita.

Dari yang awalnya tentang seorang remaja begajulan ketemu dengan cewek muslimah ngeselin, menjadi remaja yang punya masalah dengan bapaknya dan tiba-tiba ketemu dengan cewek penjual bakpau judes (^ム^)

Berbagai hujatan pernah saya terima. Bahkan ada yang bilang cerita macem ini pasaran kayak ftv indos**r. Tapi ya seperti tadi, saya nggak mau nyerah. Walau semangat naik turun mulu, akhirnya cerita ini benar-benar terselesaikan. Yey!

Jadi, buat teman-teman yang sudah mulai menulis, menulislah dan jangan pikirkan apapun. Menulislah karena kalian menyukai menciptakan kisah, bukan menulis untuk mendapat nama dan tulisannya bisa diterbitkan. Bisa menerbitkan karya memang membanggakan, tapi biar begitu, jangan dijadikan prioritas utama, sebab hasilnya pasti nggak akan maksimal.

Orang-orang di luar sana tidak langsung menjadi seorang penulis hebat. Banyak dari mereka yang ditempa berbagai kesulitan, mengorbankan waktu dan pikiran, dan banyak hal lain.

Jadi, intinya, tetaplah menulis apapun yang terjadi 😉 Semangat!

P.S: Dari aku yang jam segini belum mandi, karena harus ke acara KPU pagi-pagi

Bonus selfie duo cogan (Dimas & Ricky)