25。ROLEPLAYER ➳ After That
SETELAH Hyena menghubungi Jihoon via chat— Orang yang baru saja ia kenal itu, ia bergegas mematikan ponselnya dan menetralkan detak jantungnya yang berpacu dua kali lebih cepat dari keadaan normal, Nayeon, Kai dan Lucas menatap Hyena datar dan Hyena hanya cengengesan,
"Hyena," panggil Lucas dan Hyena menoleh sambil tersenyum,
"Cantik. Kenapa, Cas? Mau bilang saya cantik ya? Aduh makasih loh kamu bisa aja, eHEHEHEHEH." Kata Hyena sambil memukul-mukul Lucas dengan kedua tangannya yang dikepalkan lalu ia pukul manja ke arah Lucas. Lucas hanya mencibir, "ba ba ba ba bi ba bi, bacot asli. Lo ngapa sih? Mana teriak-teriak, aduh kok gua yang serangan jantung?! Najis tau gak? Lo chattingan sama siapa?"
Hyena hanya senyum sambil memeletkan lidahnya dan tersenyum lagi, "Someone lah pokoknya, Cas. Omayoeh banget angzhi, Ya Allah akhirnya-"
"-Lima menit lagi Hyungseob di Operasi, lo jangan baper-baperan dulu. Inget tuh temen lo ngegelepor di kasur lemes dan lo sendiri? Seneng tapi Hyungseob nya kagak. Percuma," sindir Nayeon dan Hyena hanya diam sambil tersenyum kikuk. Hyena menggaruk tengkuknya lalu ia dipandang dengan tatapan menginterupsi dari mata kawan-kawannya.
Hyena menghela napas lalu ia terduduk di sofa sendiri sambil melihat teman-temannya yang berdiri dekat ranjang Hyungseob. Hyena butuh teman sekarang,
"Assalamualaikum. Gimana?"
Hyena menoleh ke arah suara, beruntunglah, ada Daniel di sela-sela ia lagi butuh istirahat untuk berbicang dengan Nayeon dan teman-temannya. Hyena senyum tipis dan Daniel langsung duduk disebelahnya,
"Dah mulai?"
"Lima menit lagi."
"Terus, lo disini duduk sendiri ngapain? Gak gabung?"
Hyena hanya menutup wajahnya lalu menghela napas, "Gua lagi mogok ngebacot. Udah lah, Niel. Capek gua juga nemenin dari pagi sampe malem ini." lirih Hyena dan Kai menoleh ke belakang.
"Jadi, lo gak ikhlas, Hye?" ucap Kai dan Hyena langsung menunduk.
Serba salah udin, kayak raiso.
🍋
Kejadian tadi malam tadi membuat Jihoon senyum-senyum sendiri sambil menggendong tasnya lalu turun ke bawah menuju ke arah Ibundanya. Jihoon celingak celinguk tapi nihil-Ibundanya tak ada di dapur.
"BUNDAAAA?! DIMANA BUNDA?"
Jihoon keliling ke seluruh penjuru rumah, mulai dari dapur, taman belakang, taman depan, kamar mandi, kamar Ibundanya dan semua nya sama sekali tidak ada. Jihoon memutar bola matanya lalu ia berjalan ke luar rumah.
"Bun, aku berangkat duluan, Assalamualaikum." cicit Jihoon lalu menutup engsel pintu itu dengan pelan.
Perlahan namun pasti, perasaan Jihoon sangat tidak sepadan dengan biasanya. Semangat nya kian luntur ketika ia belum bertatap wajah dengan Ibundanya tersebut.
Jihoon berjalan sambil menghentak-hentakkan kaki di trotoar, Jihoon menggaruk kelalanya kasar dan menikirkan apa yang ada di penjuru kota ini. Gedung, pohon, dan-
"WOY BULBASOUR! NEBENG SIH WOI!"
-Jisung yang sedang mengendarai motornya. Jisung menghentikkan motornya dekat dengan trotoar setelah itu Jihoon tersenyum, "Aing nebeng, bangsat."
"Ga pake bangsat berapaan, tod?"
"Gocap." jawab Jihoon enteng dan langsung naik ke jok motor Jisung dengan seenaknya, Jihoon memukul helm Jisung sambil memekik, "Jalan, Burhan!"
Jisung hanya mencibirnya lalu menyalakan kembali mesin motornya itu dan melajukan motornya hingga ke sekolah.
Setelah 22 menit lamanya di perjalanan, Jihoon turun dari motor Jisung dan ngacubgin jempolnya, "Thencu, ya bro. Lo emang yang terbangke. Makasih, Sung. Gua duluan masuk ya?"
Jisung hanya memanyunkan bibirnya sambil merintahin Jihoon buat masuk dengan dagunya. Jihoon langsung masuk ke halaman sekolah sedangkan Jisung hendak memakirkan motornya.
"Hoon, utang kas. Dua-puluh-lima ribu. Mana?!" tagih Sewoon-Bendahara di kelasnya. Jihoon hanya tersenyum kikuk. Baru aja masuk kelas dah ditagih, si kampret lu.
Jihoon menggaruk tengkuknya lalu senyum, "Eum, Woon. Minggir dulu, gua mau masuk kelas. Eheheh-"
"Gak. Bayar dulu." kata Sewoon sekaligus memotong ucapan Jihoon. Jihoon menggretakkan giginya sambil menyodorkan kertas berwarna hijau satu lembar itu ke Sewoon. "Tuh, gua jajan cuma dua puluh rebu doang, sial. Duit gua,"
Sewoon hanya diam dan langsung ngambil uang Jihoon, gak peduli nanti Jihoon makan apa kagak yang penting kas dulu, bor. Jihoon cuma ngedengus sambil jongkok, "Ya Allah, duit gua. ."
Baru mau berdiri, pantat Jihoon ditendang sama Wendy-teman satu kelasnya itu dan Jihoon terjungkal. "HEH GENDOT! LO NGALANGIN PINTU BEGOO, GIMANA GUA MAU MASUK?!" Pekik Wendy dan Jihoon hanya mengacungkan jari tengahnya lalu berdiri tanpa menghiraukan Wendy.
Jihoon menggeletakkan tas navy polos ber-sticker persib nya itu lalu duduk dengan nyaman. Tiba-tiba teriakan memekik telinga Jihoon.
"JIHOOOOOOOON! MAKAN YOOOK?! SARAPAN DI KANTIN!!"
"YA ALLAH DAEHWI GUA LAGI GA LAPER, BANGS-"
"HEH MULUT LO PAGI-PAGI DAH LICIN AMAT! ISTIGPAAAAAR!"
"ALLAHU AKBAR!"
"ITU TAKBIR, TOLOL!"
Jihoon menoyor Daehwi dan Daehwi menarik Jihoon hingga bangkit dari kursinya dan jalan keluar kelas dengan maksud- pergi ke kantin.
🍋
"Sono pesen dah! Gua dah makan." kata Daehwi sambil dengan santai nya ia duduk di kursi yang tersedia di kantin tersebut.
Jihoon jambak rambut Daehwi kasar, "LAH LU GUNA AJAK GUA APA BANGSAT?!"
"GUA MAU MODUS KE AYANG LAUREN!"
"HEH TOLOL, LIAT TUH LIPTINT LO ACAKADUT GITU! GIMANA LAUREN MAU NOLEH, PEANG! LAUREN LIAT JEMPOL LO MUNCUL AJA GA SUDI!" Gerutu Jihoon kesal dan langsung duduk di bangku kantin dengan kasarnya.
Daehwi menatap Jihoon kesal, bisa kebuka itu rahasianya kalo si Daehwi emang lagi pake liptint. Bener-bener definisi, the power of jablay.
Jihoon memasang wajah datarnya lalu jalan ke arah stan yang menjual beberapa makanan pokok. Seperti-
"Mbak, saya pesen dong nasi kuning satu aja." ucap Jihoon dan di-iyakan oleh pedagang yang menjual nasi kuning dan makanan lainnya itu. Jihoon beralih kembali melihat ke seluruh makanan yang terpampang jelas di matanya.
"Mba, saya ambil gorengan 3 ya? Ehehe."
Jihoon ambil 2 kroket dan 1 bakwan jagung lalu memakannya dengan sekaligus.
Buseng, ntu mulut apa vacum cleaner? Laju amat angzhu.
Mbak-mbak nya cuma geleng-geleng kepala melongo dan ngasih nasi kuing nya ke Jihoon, "Nih, dek. Saran saya kalo makan pelan-pelan. Nanti tenggorokannya kesedek."
Jihoon ngangguk sambil nyengir manis, "Makasih lo, Mbak. Baik banget, yuk nikah sama saya?"
"Dek, kalo mau ngerdus salah orang plis. Saya udah mau nikah besok," kata Mbaknya santai.
Jihoon ngacungin jempolnya, "Mangtab. Lagian siapa juga yang mau sama mbak?"
"Kata kamu tadi?"
"Apa emang kata saya?" tanya Jihoon ulang sambil makan nasi kuningnya.
Mbak nya nampar pipi sendiri dengam pelan, "Uh! Kamu tadi bilang, Baik banget, yuk nikah sama saya? Gi-"
Jihoon nyela, "AYOK MBAK NIKAH SAMA SAYA! TUNANGAN MBAK PUTUSIN AJA!"
"Oh jadi Jihoon suka sama mbak-mbak, toh?" ciduk Pak Hanbin dan Jihoon langsung nyengir ke Pak Hanbin yang juga mau duduk di sampingnya, "Eheheh, Pak! Assalamualaikum!" salam Jihoon dan langsung salim ke Pak Hanbin.
Malu astatang di ciduk Kepsek :(.
Tapi mon mangap aja ni, Jihoon gak punya malu. Punya nya kemaluan, /hng?
🍋
"Lucas?"
"Jaga Hyungseob, coy. Mabok ciu lu?" ledek Nayeon dan Kai langsung menatapnya datar. Sedari tadi, Hyena hanya diam, jarang melakukan pembicaraan dengan teman-trmannya, ia masih ingat perkataan Nayeon yang membuat perkataannya itu bener-bener ngebekas dalam benak nya. Siapa sih yang mau disindir gitu? Apa ini gara-gara Hyena terlalu memfokuskan diri buat Jihoon?
Daniel yang ada disampingnya menggerutu, "Hye, lo kenapa?"
Hyena baru mau ngebuka mulutnya, Nayeon langsung nge gas, "Biarin aja, Nik. Pundung¹ dia."
Hyena cuma ngedengus.
Lagi-lagi, Daniel ngebisikin ke arah Hyena, "Ke perpus?"
Hyena cuma ngangguk dan Daniel langsung berdiri sambil narik Hyena, "Oi sob, gua ke Perpus dulu ya? Si Hyena mau baca buku. Duluan,"
"Kenapa?"
"Gak, gue masih keinget pas Nayeon bilang kalo gue terlalu mentingin about my self. Gue terlalu egois." kata Hyena dan Daniel cuma senyum tipis, "Emang lo ngapain?" tanya Daniel dan Hyena mendongak,
"Janji gak ngasih tau? Sekalian gua mau confirm pernyataan ini ke lo." kata Hyena sambil mengacungkan jari kelingkingnya, Daniel hanya menggerakkan kepalanya ke kanan dan ke kiri lalu menautkan kelungkingnya dengan kelingkin Hyena,
"Janji." ucaonya final.
"Lo kenal Jihoon?" tanya Hyena dan Daniel langsung memalingkan wajahnya, "Lo tau darimana?"
"Jihoon itu orang yang deket sama gue, Jihoon juga temen rp gue, Jihoon juga orang yang katanya bilang kalo dia itu 'temennya Baejin.' Jadi, lo satu geng sama dia juga?"
Daniel cuma ngangguk, "Nanya nya satu-satu, iblis!"
"Berarti yang katanya ada satu temen lo yang gak dateng buat bantuin gue dan Hyungseon, itu Jihoon?" tanya Hyena lagi dan Daniel juga menganggukinya dengan perasaan jujur.
Hyena membuka mulutnya lagi, "Jadi, yang kata lo ada temen gue yang demen main rp, tapi gue gamau kasih tau ke lo. Itu Jihoon?"
"Yes, You're right." jawab Daniel dengan kesan seperti terciduk.
"Can you show to me, who is Jihoon?"
tbc.
revisi ; Saturday, 29 september 2018, atau 12.51 WIB.
tHENCU! MAKASIH BUAT TEMEN-TEMEN YANG UDAH SEMANGATIN AKU DI HARI YG BENER-BENER SPECIAL BANGET. DAN GUE BENER BENER PRECIOUS KARENA PUNYA TEMEN-TEMEN KAYAK KALIAN MAKASIH UCAOAN PIBESDEY NYA, WYATB NYA, THENCU, I LOVE YOU ALL but- my parent really forget about my self. soo, yeaaaa forget that.
thanks :')
ㅠㅠ .jelly。
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top