Day 1 - Roomates are in Danger

Ship:
Alhaitham x Kaveh

Theme:
Medieval Zombie AU

Romance:
Slash (boys love)

Role Available:
Kaveh

Tag:
raudah_25

...⁠ᘛ⁠⁐̤⁠ᕐ⁠ᐷ

Jarum jam menunjukkan pukul 3 dini hari. Di sudut salah satu kamar asrama, sebuah lampu masih menyala terang di atas meja belajar milik Kaveh yang masih fokus mengerjakan tugas proyeknya. Tak peduli seberapa cangkir kopi telah ia habiskan atau seberapa gelap kantung matanya, yang ia pedulikan hanya lah menyelesaikan tugas yang harus dikumpul besok pagi.

Sementara di sudut lain kamar itu, Alhaitham tampak berbaring di atas ranjang dengan sebuah buku filsafat terbuka menimpa wajahnya. Si pirang sangat yakin kalau pemuda itu pasti sedang asyik sendiri di alam mimpinya. Mungkin sedang menemukan reruntuhan kuno dan memuaskan hasratnya akan pengetahuan dunia.

Kaveh hanya bisa menghela napas setiap kali mendengar bunyi dengkuran yang begitu pulas. Meratapi nasib dengan meneguk sisa kopi di cangkirnya. Tak ada gunanya merasa iri dengan seorang junior sekarang.

Ketika pandangannya semakin kalut pada kertas gambar di atas papan gambar, ia memilih untuk bangkit dari kursi. Ia meregangkan sendi-sendinya yang kaku sebelum melangkah ke arah pintu keluar. Lima menit menghirup udara segar sambil menikmati angin malam. Itu tujuannya.

Kakinya melangkah menyusuri koridor hingga tiba di balkon gedung asrama. Menarik napas dalam-dalam, Kaveh berniat untuk menghempaskan keresahannya pada dosen tua bangka yang telah memberikan tugas tak masuk akal padanya. Berharap sang dosen mau berbaik hati menunda pengumpulannya.

"Gyaa!!"

Namun, sebuah jeritan nyaring justru mendahului helaan napas Kaveh dari taman asrama di bawah sana. Ia yang kaget lantas menengok ke sumber suara. Di antara tiang-tiang lampu, dua orang laki-laki sepantaran tengah bermain kejar-kejaran. Yang dikejar berlari terbirit-birit, sementara yang mengejar tampak bergerak dengan tidak normal. Dari balkon lantai dua dengan mata telanjang, tak sulit memastikan apa yang tengah terjadi di jam setan seperti ini. Ada orang yang sedang dikejar monster manusia buruk rupa.

Tampaknya, si pirang harus segera kembali ke kamar. Oleh karena itu, ia pun berbalik menganggap apa yang baru dilihatnya sebagai imajinasi belaka. Tetapi, suasana lorong gedung asrama menjadi terasa mencekam. Kaveh mengelus kedua lengan saat bulu kuduknya meremang.

"Monster!!"

Ketika tiba di depan pintu kamar, teriakan kembali mengagetkan Kaveh. Kali ini berasal dari ujung lorong. Dua orang tetangga Kaveh muncul dengan derap langkah tergesa-gesa ke arah Kaveh. Yang paling depan menampilkan ekspresi ketakutan, sementara yang di belakang mengejar dengan gerakan aneh. Sama seperti yang Kaveh lihat di taman tadi, ada yang salah dengan si pengejar. Si pengejar berlari terseok-seok. Ekspresinya kosong, matanya memerah, kulitnya sangat pucat, dan gigi-giginya tampil hitam mengerikan dengan liur yang belepotan.

"Apa yang terjadi?!" Kaveh bertanya kebingungan kepada yang di depan

"Dia berubah menjadi monster!" balas salah satu tetangganya itu.

Duagh!

Sayang sekali, yang dikejar justru tersandung oleh kakinya sendiri dan terjerembap beberapa meter di depan Kaveh. Sosok mengerikan di belakangnya berhasil menyusul dan langsung menggigit lengannya dengan sangat kuat hingga tak hanya piyama, bahkan kulit dan dagingnya ikut terkoyak. Darah pun muncrat ke mana-mana.

"Arghh!!!"

Erangan kesakitan menggema di sepanjang koridor.

"H-hei … bukankah itu berlebihan…?"

Tentu saja Kaveh syok melihat kejadian itu dengan mata kepalanya sendiri. Ia hendak menghampiri untuk membantu. Namun melihat orang yang menggigit tiba-tiba mendongak dan melotot ke arahnya dengan mata yang tak lagi tampak normal itu, Kaveh terdiam.

Bahkan, ketika sosok tetangganya yang telah berubah menjadi makhluk penggigit mengerikan seperti anjing rabies itu mulai melangkah ke arahnya, Kaveh tak bisa bergerak sedikit pun. Tubuhnya tak mau bekerja sama dengan otaknya yang memberikan sinyal bahaya. Hingga tangan berkuku jorok hendak meraihnya, sebuah tarikan pun membuatnya kehilangan keseimbangan dan terjatuh di lantai bersamaan dengan suara pintu yang tertutup kuat.

Kini, Kaveh telah berada di dalam kamarnya, di depan Alhaitham yang sedang menahan gedoran keras dari luar pintu. Junior teman sekamar yang tadinya tertidur pulas itu telah menyelamatkannya.

"Perhatian kepada seluruh penghuni asrama! Situasi darurat sedang berlangsung. Telah terjadi penyerangan oleh makhluk tidak dikenal di area akademi. Semua penghuni diminta segera mengunci pintu dan jendela, menjauhi area luar, dan berlindung di tempat yang aman. Jangan panik dan tunggu instruksi lebih lanjut dari pihak keamanan. Ulangi, situasi darurat, segera berlindung dan tetap tenang!"

Pemberitahuan itu terdengar dari pengeras suara yang terpasang di lorong tiap lantai gedung asrama yang seketika menghentikan aktivitas gedoran di balik pintu kamar mereka.

"A-apa itu…?" Kaveh akhirnya mampu bersuara meski wajahnya pucat pasi dengan keringat dingin yang bercucuran dari pelipis.

"Undead," jawab Alhaitham dengan tampang tenangnya seperti biasa.

Silakan lanjutkan peranmu sebagai Kaveh.

Happy roleplaying! Ꮚ˘ ꈊ ˘ Ꮚ

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top