PUTRA PENYIHIR
Judul: Putra PenyihirーRitual Kematian.
Penulis: Ronny_P
Genre: Fantasi petualangan
Status: Tamat
Jumlah chapter: 30+Epilog
Sinopsis singkat:
Ini kisah tentang Peter Cornell dan Borin Allen yang mengabdi di kastel keluarga bangsawan yang memimpin kota Fortsouth di pulau Yaendill, kerajaan Ethardos.
Peter merupakan ajudan dari Eric Dorner, kesatria dan kepala pasukan kastel Fortsouth. Anak dari Muriel yang bertanggung jawab atas kebersihan kastel. Borin adalah sahabatnya yang bertumbuh layaknya saudara dan merupakan pelayan dari Ramos Fernir, putra Gideon Fernir, pemimpin kota Fortsouth.
Suatu hari, Gideon dan istrinya, Aileen berangkat ke Kingsfort untuk menghadiri suatu acara yang diadakan oleh kerajaan dan sekaligus hendak melamar Putri Isabel untuk putra mereka, Ramos. Ketika lamaran yang hendak mereka ajukan telah diberi lampu hijau oleh Raja Agra, Gideon mengabari kastel Fortsouth untuk mengintruksikan agar segera putra dan putrinya berangkat ke ibu kota kerajaan tersebut.
Namun, malam hari di tengah perjalanan, kapal yang berlabuh dari Fortsouth menuju Kingsfort rusak parah setelah dihantam badai laut Tangal. Rombongan yang memuat anak-anak Gideon Fernir beserta pelayan dan kesatrianya harus berpisah di tengah laut.
Sekoci kecil hanya mampu memuat beberapa orang. Ramos, Gladys (adik Ramos, Anna (palayan Gladys), Erik dan kapten kapal yang diprioritaskan untuk mendapatkan penyelamatan. Selebihhnya ditinggal terkatung-katung di tengah lautan.
Peter menolak untuk ikut naik ke sekoci karena tak ingin meninggalkan Borin yang kehilangan kesadaran. Akhirnya rombongan itu meninggalkan Peter dan Borin. Namun, Anna turun dari sekoci untuk menemani Peter dan Borin, lalu bersama-sama berusaha menyelamatkan diri.
Rombongan Ramos akhirnya selamat setelah menemukan pulau kecil terpencil. Erik dan sang Kapten hendak memanggil bantuan. Tinggallah Ramos dan Gladys di pulau sendirian. Di lain pihak, Peter dkk juga terdampar di pulau yang sama.
Tak lama setelah itu, orang-orang berkulit gelap penduduk asli pulau menculik Ramos dan Gladys untuk dijadikan kurban oleh dewa yang mereka sembah.
Peter, Borin dan Anna melakukan misi penyelamatan terhadap majikan mereka. Akan tetapi, mereka menyadari bahwa nyawa menjadi taruhannya.
Review:
Uwaaahhhh ....
Karena Rizu suka angka lima, jadi Rizu kasi lima jempol untuk cerita ini! 😆👍👍👍👍👍
Meski suka kisah-kisah fantasi, tetapi dalam bacaan berupa novel, genre fantasi sebenarnya bukan selera utama Rizu. Tapi Rizu suka cerita ini, lho. Dan lagi, esensi petualangannya sangat terasa.
Tanpa banyak basa-basi, langsung saja ke pembahasan review-nya, ya.
1. Tokoh.
Hal yang bikin Rizu cukup terkejut adalah tokoh dalam cerita ini lumayan banyak. Awalnya Rizu sangsi Penulis bakalan bisa mengoordinasikan tokoh-tokohnya. Eh, rupanya gak gitu, gaes!
Kemampuan Penulis dalam memaksimalkan peran tiap tokohnya patut diberi apresiasi lebih! 👏👏👏
Rizu jarang menemui Penulis Wattpad yang punya kemampuan seperti ini, tokoh figuran pun punya peran yang penting dalam pengembangan alur.
Hal ini memberi kesan bahwa cerita memiliki logika yang cukup kuat dalam penyampaian sebab-akibat suatu kejadiannya. Karena peran atau tindakan tiap tokohnya memiliki maksud yang jelas.
2. Plot/alur cerita.
Plot yang disusun Penulis termasuk rapi, padahal konfliknya lumayan kompleks. Dan hebatnya, masing-masing tokoh punya konflik sendiri yang bisa saling bersinggungan dengan konflik tokoh lain.
Bagian inilah yang Rizu sukai dari cerita ini.
Dan ada hal yang menarik dari cara Penulis menulis pengenalan cerita. Berikut adalah paragraf awal di mana cerita dimulai:
Pengenalan cerita diawali adegan yang menunjukkan langsung tokoh utama cerita. Kenapa hal ini menjadi menarik? Karena tidak terasa membosankan dan monoton jika dibandingkan seandainya penulis hanya mengenalkan tokoh utama dengan secara langsung seperti ini: "Namanya Peter, seorang remaja laki-laki berusia 14 tahun, berambut hitam, dengan tinggi bla bla bla ...." (misalnya).
Hmm ... padahal paragraf pertama memulai cerita sudah bagus, tetapi tepat setelah itu di paragraf selanjutnya menurut Rizu agak kurang sreg karena langsung memuat banyak informasi sekaligus.
Seandainya Penulis menyampaikan informasi-informasi (setting waktu, lokasi, background tokoh, dll) tersebut secara perlahan, tidak sekaligus, dan menyisipkannya di situasi atau adegan yang tepat, pasti bisa jadi lebih keren lagi.
2. Teknis penyampaian cerita.
a. PUEBI dan KBBI.
Dari segi teknis, overall gak ada masalah yang berarti. Penulis menguasai dengan baik PUEBI maupun KBBI. Cuma masih ada sedikit kata yang penggunaannya keliru dan kalimat yang belum efektif.
Ada satu kata yang sering muncul, tetapi kesalahan penulisannya sering terjadi, yaitu kastil, yang mana penulisan yang benar adalah kastel.
Kalau nanti mau direvisi, baca baik-baik dulu dengan teliti. Siapa tahu ada typo dan tanda baca dan kata yang keliru dalam penggunaannya.
b. Sudut Pandang.
Penulis menggunakan POV 3 omnicient. Dan Penulis lumayan baik menyampaikan cerita dengan sudut pandang bebas tak terikat di cerita ini. Hanya saja, untuk POV 3 bebas perlu kehati-hatian untuk menjaga agar tidak terjadi kebingungan dalam menyampaikan isi hati dan pikiran atau dialog dari tiap tokoh.
Misalnya penggalan dialog berikut:
Dialog Pangeran Andrew dan Ratu Julia berada pada satu paragraf. Yang seharusnya ditulis pada paragraf berbeda.
Contoh/saran perbaikan:
"Bisakah kau tunjukkan seperti apa Tuhan itu?" tanya Andrew lagi. Namun, ibunya segera menariknya agar kembali duduk.
"Sudah cukup, Nak. Kau bisa membuat masalah menjadi semakin rumit," bisik Ratu Julia.
3. Hal yang mengganjal.
Coba perhatikan baik-baik penggalan adegan berikut:
Di atas adalah adegan di mana sang Dewa memerintahkan Kepala Desa untuk memburu seorang remaja perempuan berkukit pucat berambut cokelat sebahu (ciri-ciri ini merujuk ke Anna) agar bisa dijadikan kurban.
Informasi yang disampaikan sang Dewa hanya dua poin tersebut. pertama, mencari remaja perempuan. Kedua, mengirimkan remaja tersebut sebagai kurban agar warga desa tidak perlu melakukan kurban lagi untuk selamanya.
Namun, coba simak penggalan adegan berikut:
Apa yang Rizu tandai adalah informasi yang tidak pernah sekali pun Susan dapatkan dari aksi mencuri dengar percakapan sang Dewa dengan Kepala Desa.
Lalu, dari mana Susan mengetahui hal tersebut?
Bisa jadi karena intuisi. Namun, jika seperti itu, kesannya ... alasannya terlalu lemah.
Atau karena Susan memang telah memiliki pengetahuan bahwa mengurbankan seorang penyihir melalui ritual akan membuat 'ambisi' sang Dewa tercapai? Namun, hal ini justru aneh karena sejak sangat kecil Susan sudah ditinggalkan di pulau, dan tak ada yang mengajari atau memberinya pengetahuan tentang sihir. Jadi, dari mana bisa Susan tahu tentang hal tersebut?
Saran:
Hmmm ... jujur saja, Rizu enggak tahu mau bahas apa lagi di review kali ini. Meski Penulis gak melakukan revisi sekali pun, karyanya ini sudah termasuk bagus banget.
Meski Rizu bilang udah bagus banget, karya ini masih punya potensi besar untuk lebih dikembangkan lagi.
Jadi, maksud Rizu, gak diapa-apakan pun sudah bagus. Tapi kalau mau hasil yang lebih baik lagi, juga masih ada potensi untuk itu. Masih bisa dikembangkan lagi.
Kalau Rizu boleh ngasih saran, sebaiknya Penulis mempertimbangkan hal berikut:
1. Hati-hati melakukan foreshadowing. Ada yang terlewat sedikit saja, bisa berpotensi menciptakan plot hole.
2. Meski character development-nya bagus, Rizu menangkap kesan karakter mereka masih terlalu hitam-putih. Sebenarnya seperti ini pun tidak apa-apa, hanya saja menurut Rizu lebih baik cara Penulis menggambarkan karakter mereka lebih halus lagi.
3. Maksimalkan show don't tell-nya.
4. Perhalus perpindahan sudut pandang antar tokoh.
5. Jangan berhenti belajar mengenai teknis penulisan.
Ya, itu saja saran dari Rizu.
__________
Kalau ada yang kurang dimengerti dari penjelasan Rizu di atas, silakan bertanya. Rizu siap diajak diskusi.
Dan cukup sekian review dari Rizu. Maaf bila ada kekhilafan dalam penyampaian serta hasil pemikiran Rizu yang masih sangat jauh dari sempurna ini. Semoga apa yang Rizu sampaikan bisa bermanfaat bagi Penulis dan bagi pembaca work review ini juga 🤗💕
20 Agustus 2020
Salam sayang,
Rizu ❤
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top