HORTENSIA'S TEARS

Judul: Hortensia's Tears
Penulis: NamikazeHana
Genre: Fantasy-Romance
Status: Tamat
Jumlah chapter: 30

Blurb:

Olive Sperare tidak pernah tahu, mengapa dirinya harus mendapat ketidakadilan hanya karena bunga bokor. Menjadi buronan dengan lebel putri yang masih mengikat, selalu diincar untuk mati. Lalu tiba-tiba dipaksa menikah dengan laki-laki yang telah membunuh ayahnya. Apa dunia ini sudah tidak berpihak lagi padanya?

Sinopsis singkat:

Olive Sperare, seorang putri manja dan satu-satunya ahli waris kerajaan Lowind. Suatu hari dunianya jungkir balik setelah kematian ayahnya, Raja Kenneth. Dibunuh oleh raja penyihir kerajaan Ranhold.

Di tengah kesedihannya, bunga bokor tiba-tiba tumbuh dan menyebabkan Olive harus dihukum mati karena dianggap telah bersekutu dengan kaum penyihir. Hanya Kyle yang menentang, berani melawan keputusan kerajaan demi menyelamatkan Olive. Bahkan Alfred, tunangan Olive tidak berbuat apa-apa.

Seketika, Olive dan Kyle menjadi buronan. Perjalanan yang panjang dan sulit mereka lewati hingga berakhir di tanah kerajaan Ranhold. Di sana, Olive bertemu dengan takdirnya.

Kemudian, Olive mengetahui suatu konspirasi besar di balik ketidakadilan yang dialaminya.

Review:

Pertama-tama, mari kita kenalan dulu dengan tokoh-tokoh yang terdapat dalam cerita Hortensia's Tears ini.

1. Olive Sperare
Putri kerajaan Lowind, berusia 18 tahun. Manja, suka seenaknya, dan tidak peduli apa pun selain kepentingan dirinya. Bahkan di awal cerita, Olive sangatlah menyebalkan. Sikapnya tidak mencerminkan bahwa dia adalah seorang putri yang terhormat. Seperti pada chapter 1, adegan di ballroom yang menjadi momen pengumuman rencana pertunangan Olive.

Baru saja Raja Kenneth hendak mengumumkan para calon, Olive langsung saja menyebut nama Alfred. Dan seketika Alfred terpilih jadi tunangan Olive, tanpa peduli apakah dia telah menghina para calon yang lain atau tidak.

Namun, Rizu perhatikan, karakter Olive mengalami perkembangan yang pesat pasca pelariannya bersama Kyle. Apalagi sejak berjumpa Myra dan Atha. Gadis manja yang dulunya menyebalkan sudah tidak ada.

2. Kyle Knight
Pengawal Olive, seorang panglima Kerajaaan Lowind, sekaligus teman Olive sejak kecil. Dua tahun lebih tua dari Olive.

Kyle mencintai Olive sejak dulu. Namun, tak pernah mengharapkan hatinya berbalas. Bahkan ketika sang Putri akan dieksekusi mati, Kyle tanpa ragu menentang, dan rela dianggap pengkhianat oleh kerajaan.

Melalui sosok Kyle, Rizu bisa merasakan sisi romansa cerita ini.

Kutipan di atas adalah dialog Kyle kepada Olive.

Jujur saja, karakter favorit Rizu adalah Kyle. Entah dia laki-laki yang setia atau malah laki-laki yang bodoh, karena tetap mencintai satu wanita bahkan ketika mengetahui wanita itu sudah berjodoh dengan orang lain.

Cintanya yang tulus pada Olive mampu menyelamatkan Olive sekaligus masa depan dua kerajaan, hingga mengakhiri peperangan antara umat manusia dan para penyihir. Meski bukan secara langsung dialah yang mengakhiri perang. Namun, jika bukan berkat Kyle yang menyelamatkan Olive dari hukuman mati, tentu kesempatan untuk berdamai sudah sirna sejak itu.

3. Atha
Raja penyihir Kerajaan Ranhold. Pertama kali berjumpa dengan Olive melalui mimpi. Jodoh Olive yang sesungguhnya.

Entah bagaimana, Atha diceritakan sudah jatuh cinta kepada Olive. Tanpa ada momen krusial yang menunjukkan perkembangan tumbuhnya benih-benih cinta.

Atau memang dari awal sudah konsepnya seperti itu. Para penyihir akan langsung jatuh cinta pada pandangan pertama jika telah bertemu jodohnya.

4. Alfred Viscount
Tunangan Olive, yang bikin gemes banget. Saking gemesnya kek minta ditonjok.

5. Myra
Peri kecil yang lahir dari bunga bokor akibat hubungan (?) ikatan perjodohan antara Olive dan Atha.

6. Luciel Darknight
Adik kembar dari Kyle Knight. Terpisah karena ibu mereka yang dulu meninggalkan kerajaan Lowind dan membawa serta Luciel. Luciel kemudian dibawa oleh para penyihir Ranhold dan dibesarkan di kerajaan itu.

7. Rosalind Esmeralda
Wanita yang kecantikan dan perangainya bak bidadari. Namun hatinya tak seindah fisiknya. Bersama Alfred, mereka merebut tahta Lowind dari tangan Olive.

Dan masih ada lagi tokoh lainnya. Namun, hanya ketujuh tersebut yang perannya paling penting dalam cerita.

Plot:

Cerita ini menggunakan alur maju. Cenderung berjalan agak lambat di awal hingga ke tengah, dan terlalu cepat saat menuju ending. Chapter awal hingga pertengahan menceritakan perjalanan pelarian Olive ditemani Kyle. Nanti pada chapter 14, Atha yang merupakan salah satu tokoh sentral cerita baru dimunculkan.

Rizu tidak mendeteksi sesuatu yang bisa dikategorikan sebagai plot twist di cerita ini. Sebab segala sesuatunya tidak diceritakan dengan membuat pertanyaan bagi pembaca (Rizu secara pribadi). Bahkan segala fakta langsung dimunculkan begitu saja.

Ada kesan terburu-buru dalam penyajian alurnya. Terlalu padat. Hampir tidak ada ruang untuk pengembangan alur. Dengan kata lain, penulis lebih banyak menggunakan telling dalam menggerakkan alur ketimbang menggunakan showing.

Rizu bisa mengerti bahwa cerita ini memiliki konsep besar mengenai bunga bokor. Namun, tampaknya penulis lupa membangun alur agar terasa kokoh.

Ada plot hole yang terdeteksi.

Usia Olive adalah 18 tahun, sedangkan di chapter 1 Kyle disebutkan dua tahun lebih tua dari Olive. Jadi, harusnya usia Kyle adalah 20 tahun, dan karena Luciel adalah kembaran Kyle, jadi harusnya Olive tidak mengira Luciel berusia 19 tahun.

Sebenarnya, dari cara penulis menyajikan alur, banyak hal bisa berpotensi sebagai plot hole. Hanya saja Rizu tidak mampu menemukan semuanya.

Rizu sarankan, pelan-pelan saja menyajikan alur dan mengupas fakta. Apalagi genre cerita ini adalah fantasi. Jadi penulis perlu pengenalan world building (WB) juga ke pembaca. Berilah porsi yang seimbang antara penyajian alur dan pergerakannya.

Jujur saja, Rizu merasa WB cerita ini agak ngambang. Karena Rizu tidak bisa mengenali dengan baik konsep dunia dalam ceritanya.

Teknis penulisan dan penyampaian cerita:

Penulis punya gaya bahasa yang unik. PUEBI juga lumayan sudah dikuasai. Namun, masih ada sedikit typo dan lupa edit ganti nama. Seperti pada chapter terakhir, harusnya di sana adalah Luciel, tapi namanya berubah menjadi Alfred. Dan sebenarnya kesalahan serupa juga terjadi di beberapa chapter sebelumnya.

Cerita ini digerakkan oleh dialog. Dialog sangat mendominasi cerita. Bahkan porsinya lebih besar dibanding narasi. Agak tidak seimbang sebenarnya.

Akibatnya, ada kesan kesenjangan antara pembaca dan isi cerita. Pembaca (Rizu) tidak bisa menyelami isi cerita dengan baik. Sebab beberapa penjelasan penting yang harusnya diterangkan dalam narasi untuk diperkuat, malah tidak ada.

Juga terlalu banyak dialog bisa membuat pembaca lelah dan merasa kebingungan. Terutama dalam perpindahan alur.

Penulis pasti tahu persis, kalau Rizu terlalu lambat membaca. Itulah yang menjadi penyebabnya. Dialog yang terlalu mendominasi rentan membuat pikiran lelah.

Mengapa bisa lelah? Bayangkan jika banyak orang di sekeliling kita yang berbicara tak henti-hentinya, bukankah lama-lama kita akan merasa capek mendengarkan mereka?

Begitu pula dengan orang-orang dalam pikiran kita (tokoh dalam cerita yang dibaca) jika terlalu banyak dan sering pula berbicara, mau tak mau pasti pikiran akan cepat merasa lelah.

Padahal, Rizu yakin sekali kalau kekuatan bercerita penulis terletak pada pengembangan cerita melalui narasi. Sebab teknik showing-nya sudah lumayan bagus. Didukung dengan variasi diksi yang unik.

Hanya saja, agaknya perlu perhatikan dalam hal pemilihan kata, apakah sudah tepat atau tidak. Jangan ragu untuk selalu mengecek KBBI atau bertanya ke om gugel. Jangan sampai kata yang dipakai ternyata maknanya berbeda dengan apa yang ingin disampaikan.

Dan satu hal lagi. Rizu kadang tidak bisa mengenali atau tidak mengetahui posisi tokohnya dalam beberapa adegan. Mungkin karena penjelasannya masih kurang jelas.

Hal yang masih mengganjal:

1. Rizu tak bisa menemukan alasan kuat tentang apa yang mendasari Alfred dan Rosalind melakukan konspirasi. Jika alasannya hanya ingin mengkudeta, tetap saja harus ada alasan logis dari tindakan kudeta tersebut.

2. Mengenai asal-usul Kyle dan Luciel. Terutama tentang ibunya. Mengapa Kyle tetap berada di Kerajaan Lowind sedangkan Luciel bersama ibunya dalam pelarian juga, hingga sang ibu meninggal dan Luciel menjadi bagian dari Kerajaan Ranhold. Hal itu masih kurang penjelasan.

Nilai plus cerita:

Bagi Rizu, konsep cerita ini sudah bagus. Berangkat dari bunga. Bahkan bunga yang tidak umum dikenal orang awam. Filosofi-filosofi bunga bokor terkait cinta terasa sekali pada cerita ini.

Nilai minus cerita:

Pengenalan WB belum maksimal. Serta menurut Rizu ada yang tumpang tindih. Misalnya, munculnya mochi yang merupakan kue khas Jepang sebagai perandaian dalam cerita ini. Padahal jika diperhatikan secara keseluruhan, penulis mengadopsi konsep negara barat sebagai setting dan dasar WB-nya. Jadi, kenapa ada unsur budaya negera beda benua yang dimunculkan. Dan seingat Rizu, selain mochi, masih ada lagi yang seperti itu. Hanya saja, Rizu gak ingat letaknya di mana dan Rizu juga lupa mencatat hal itu.

Oh ya, selama membaca cerita ini, Rizu tidak bisa menyelami sepenuhnya isi hati dan pikiran tiap tokohnya. Dengan kata lain, seperti ada jarak atau tembok tak kasat mata yang mencegah pembaca (Rizu) untuk lebih dekat kepada para tokohnya.

Kecuali Kyle, karena karakternya dari awal sudah cukup kuat, tegas dan konsisten hingga akhir. Hanya saja, tetap masih bisa dikembangkan karakternya. Tergantung penulis menginginkan apa dan bagaimana nantinya.

Saran:

1. Perkuat WB-nya

2. Perkuat karakter tokohnya. Dekatkan para tokoh dengan pembaca.

3. Seimbangkan antara dialog dan narasi.

4. Buat alur yang menuntun ke arah konflik hingga penyelesaiannya.

5. Pancing pembaca untuk merasa penasaran, sehingga tak akan puas jika belum membaca kelanjutan ceritanya lagi dan lagi.

__________

Segala sesuatunya yang agak sulit disampaian dalam review ini, Rizu udah komentar langsung di work-nya.

Jika ada yang kurang dimengerti, silakan bertanya. Rizu siap diajak diskusi.

Baiklah, cukup sekian review dari Rizu. Maaf bila ada kekhilafan dalam penyampaian serta hasil pemikirannya. Dan mohon maaf juga jika review ini jauh dari sempurna dan masih tidak beraturan.

Salam sayang,
Rizu ❤

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top