13 | Seni Melukis di atas Payung Geulis
Seni Melukis di atas Payung Geulis
Seni lukis adalah adalah salah satu cabang dari seni rupa yang berfokus pada kegiatan melukis. Melukis membutuhkan media atau medium. Umumnya, media lukis adalah kertas, kanvas, papan, atau bahkan film di dalam fotografi bisa dianggap sebagai media lukisan.
Kali ini, aku akan membahas media yang anti mainstream. Melukis di atas payung geulis. Gimana, ya rasanya? Sulitt nggak, sih?
Mungkin banyak yang nggak tahu dengan media yang satu ini. tetapi kakak kelasku saat SMA, menggunakan media ini sebagai tugas mata pelajaran seni budaya. Hal itulah yang memotivasiku untuk mengambil tema ini.
Medianya benar-benar antimainstream, karena bentuk benda ini berupa payung yang kalian tahu sendiri memiliki gagang. Yang dilukis adalah penutupnya yang terbuat dari kertas. Yang bikin sulit adalah ketika tangan kanan memegang kuas, maka tangan lain harus memegang gagangnya dengan baik. Hal ini bertujuan agar payungnya tidak tergelincir dan membuat lukisan menjadi tidak indah.
Mungkin sebagian dari kita masih asing dengan payung cantik yang satu ini. oke, mari kita perkenalan diri terlebih dahulu.
Namanya payung geulis. Sebagaimana kita ketahui, payung adalah sebuah benda yang digunakan manusia untuk menghalau hujan dan panas. Sedangkan geulis dalam bahasa sunda artinya cantik. Ya, payung yang cantik.
Namun, berbeda dengan payung pada umumnya, payung geulis hanya bisa digunakan untuk menghalau panas saja. Kok, bisa? Kalau menghalau mantan bisa, nggak? Ish ngawur, deh.
Payung geulis hanya bisa digunakan untuk mengahalau panas saja, alasannya karena payung ini terbuat dari kayu. Dan penutupnya terbuat dari kertas. Bisa dibayangkan, jika payung ini terkena hujan? Rusaklah! Sayang banget, deh.
Payung geulis adalah adalah ciri khas dan simbol kebanggaan kota tasik, juga merupakan aset yang luar biasa yakni keindahan seninya telah di kenal seantero nusantara bahkan dunia. Wow si cantik ini sudah go internasional. Herbat banget kamu geulis!!
Zaman dahulu kala, peran payung geulis bukan hanya untuk pelindung saat panas, tetapi juga sebagai mode. Iya, mode. Kalau sekarang mode itu pake high hills, topi, tas brended dan sebagainya. Zaman dahulu, pake payung geulis.
Payung geulis ini, digunakan untuk mempercantik penampilan saat menggunakan kebaya. Membuat sang pemakai terlihat sempurna saat menggunakannya. Juga menambah kecantikan. Uh.
Tidak hanya alam yang berevolusi, payung geulis juga mengalaminya. Seiring berjalannya waktu, payung geulis sekarang tidak hany terbuat dari kayu, tetapi ada juga yang terbuat dari pelastik, kain, kanvas, juga bordiran. Aku nggak tahu, apakah yang terbuat dari pelastik masih bisa dilukis secara manual atau tidak.
Jika kamu pernah berkunjung ke Tasikmalaya, kamu pasti tidak akan asing dengan kerajinan satu ini. Sering dijadikan pajangan di depan pintu hotel, perkantoran dan rumah makan. Ini merupakan upaya pemerintah, untuk memperkenalkan kerajinan khas dari Tasikmalaya.
Melukis merupakan pengembangan yang lebih utuh dari menggambar. Menggambar berbeda dengan melukis. Jika menganggambar menggunakan media yang bersifat kering seperti pensil warna, pena maupun krayon. Maka melukis cenderung menggunakan media yang bersifat cair seperti cat air, minyak, akrilik dan juga kuas.
Seperti halnya melukis pada medium yang umum digunakan, melukis payung geulis juga sama-sama menggunakan cat dan kuas. Bedanya, terletak pada kuas yang digunakan.
Seperti yang dilansir dari youtube metrotvnews, Nenek Iyah (75) sang pelukis payung geulis yang legendaris, menggunakan jenis kuas yang agak sedikit berbeda. Ujung kuasnya terbuat dari rambut. Dan diameternya cukup besar. ujung kuasnya juga tumpul. Tangannya yang terampil dengan mudah membentuk lukisan bunga-bunga dan daun di atas payung geulis.
Nenek iyah, sangat terampil membubuhkan kuas di atas payung geulis. Wajar, ia telah melakukannya sejak berumur 10 tahun. Bahkan sangking mahinrnya, ia bisa melukis satu buah payung geulis dalam waktu 10 menit. Wow. Keren sekali, bukan kecepatan tangannya?
Jika kamu mau belajar melukis di atas payung geulis ini, kamu bisa datang langsung ke sentra kerajinan payung geulis di tasikmalaya yang terletak di desa Panyingkiran, kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya.
Oh, iya, kamu juga bisa membelinya dengan kisaran harga 20.000 hingga 50.000. tentunya tergantung ukuran dan bahan.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top