Selangkah Lebih Maju
2012.
Liburan telah Usai
Saatnya kembali memenuhi kewajiban dan menuntaskan tanggung jawab sebelum masa baktiku sebagai siswa dan santriwati selesai di akhir tahun ajaran nanti.
Diniyahku belum selesai, masih banyak sub tpo menyelesaikan kitab tafsirku sebelum pengumuman kelulusan ditentukan. Tentunya aku harus kembali menikmati aktivitas pesantren lagi sama seperti hari-hari sebelumnya.
Sepanjang liburan kemarin aku benar - benar memanfaatkan waktu untuk mengulas banyak hal, mempelajari banyak hal juga
Sesekali aku juga izin pergi ke warnet dekat rumah untuk mencari lagu atau informasi tentang rio. Kecanggihan internet dan banyaknya media sosial disana membuatku bisa bergabung dengan beberapa Fanspage RiSE Indonesia di Facebook, misalnya #Rio14thbornday yang belum di ACC join sama adminnya, juga beberapa grup Rise daerah yang ada di akun faceboook. Dan ada akun atas nama rio juga. Yey!
Banyaknya fanspage tak membuatku gamang, selama aku bisa terus mendapatkan informasi tentangnya bagiku tidak jadi masalah. Selain grup di facebook, aku juga mulai mengenal sosial media lain yaitu twitter, berdasarkan apa yang aku search di mbah google. Media sosial ini juga tidak kalah famous dengan facebook, menurut informasi di sosial media twitter ini aku bisa tahu lansung kabar terbaru dari twitter milik rio dan akun fanspage resmi milik RISE indonesia yang bernama @RISE_OFC. Akhirnya, tanpa ragu hari itu juga aku membuat akun twitter dan memfollow dia yang selalu aku cari kabarnya selama ini juga fanspage resminya dan beberapa akun lain sesama fans yang kemungkinan besar bisa memberiku informasi.
Sejak bergabung dengan Fanspage RiSE Indonesia. Aku seperti terlahir kembali dalam keluarga lain yang benar-benar tulus mendukung dan mendoakan dia dengan caranya masing-masing. Orang pertama yang kukenal disana a¹dalah Kak Devi Paramitha, ketua Fanspage ini. dilanjut Kak Fanny dan Kak Fuji yang juga masih merupakan susunan kabinet.
Dari mereka, dan masih dengan bantuan internet. Aku benar-benar memanfaatkan waktu yang ada untuk tahu banyak dan banyak tahu informasi apapun tentangnya. Apa saja, mulai dari informasi umum yang mungkin sudah pernah kudengar sebelumnya sampai informasi yang lebih spesifik dan pribadi. Aku bahkan mencatatnya dalam buku khusus, bukan karena tidak percaya pada kemampuan mengingat hal-hal peting. Namun, bagiku menulis adalah menceritakan sejarah kepada banyak orang. Tidak ada yang tahu dunia ini akan berjalan seperti apa dimasa depan. Aku hanya meyakini jika aku menulisnya, maka saat aku menua nanti, tulisan ini akan berguna untuk mengingatkanku padanya, aku tidak berharap dapat melupakannya dimasa depan. Namun, sekali lagi, kita tidak tahu apa yang akan terjadi besok.
Setiap hari aku melihat catatanku, menulis tambahan jika ada. Aktivitas biasa ini rasanya begitu menyenangkan. Tidak hanya identitas dan informasi pribadi yang kini bisa kunikmati, ada juga fakta-fakta unik, kejadian-kejadian lucu, jadwal lagu yang dinyanyikan sejak audisi, catatan kaki, sampai jadwal meet and greet dan beberapa informasi yang kuanggap penting. Tidak lupa kuselipkan juga curhatanku sesekali.
Tuhan...
Jika aku memang pantas untuk RiSE
Maka Biarkan aku selalu bersamanya
Tapi jika aku hanya jadi beban buat RiSE
Maka hilangkan aku dari fikirannya
Tuhan...
Andaikan sekarang aku berada dihadapan RiSE
Aku akan katakana kalau aku "Rindukan dirinya..."
Minggu 21 Agustus 2012 (11.21 Am)
Salah satu tulisan yang membuatku betah berlama-lama di depan buku catatan pertama adalah ini, setahuku itu doa dari Rio untuk RiSE yang diposting disalah satu blog Idola cilik Lovers. aku suka membacanya, isinya sederhana, maknanya jelas tersirat. aku tidak menyangka, anak kecil yang masih berusia 15 tahun kala itu, memiliki penilaian lebih dibanding teman seusianya.
---
Seperti biasa, aku masih setia dengan tulisanku yang semakin banyak dan berantakkan setiap harinya, komunikasi di sosial media masih berlanjut hingga kini meski intensitas kita jelas berkurang karena padatnya jadwal dan perbedaan waktu luang yang tidak sama. Segala perasaan yang ada selama mengenalnya kutulis disana, sedih, senang, kangen, khawatir, jenuh, dan mungkin juga putus asa.
"Woiii Neng, lagi ngapain?" Vonny seperti monster yang selalu datang dan pergi seenaknya dari hadapanku.
"Biasa..." balasku, masih menekuni buku bersampul orange, buku keduaku, tidak terasa kata hati telah memenuhi buku sebelumnya yang bersampul kuning, warna favoritnya.
"Ngga bosen apa nulisin itu terus ?" respon vonny sakartis. selalu dia yang rutin mengomentari apa saja yang kulakukan.
"Hah? Apa?" kataku sengaja, kulihat dia sedang sibuk ber-sms ria, mungkin dia sedang PDKT juga.
"Nggak bosen nulis itu terus, hampir tiap malem loh, neng!" tanyanya lagi. Aku menggeleng mantap
"Enggaklah, ini tuh asset tahu!"
"Asset?"
"Iyaa... asset, kalo suatu hari nanti aku ketemu sama dia, pengen deh buku ini yang ditanda tanganin. biasanya kalo ketemu idolanya begitu tuh" jelasku antusias, membahas dia selalu mendatangkan semangat berlebih bagiku.
"Woo... yakin banget apa bisa ketemu? Pean dimana dia dimana kali, neng! Udah lupa yaa aturan Bapak sama Ibu, kaya apa hah?" balas vonny. Dia mengingatkanku pada kenyataan pahit jika aku tidak seperti kebanyakan orang. Kali ini aku hanya berdehem kecil
"Ngga ada yang ngga mungkin selama kita mau berusaha, berjuang, dan bertahan, kan Beb? Sekarang barin aja aku usaha, berdo'a. Hasilnya, nanti Allah yang atur" responku. Vonny menatapku tidak biasa
"Kenapa?"
"Tumben bijak? Dapet pencerahan dari mana?" katanya lagi. Aku menatapnya lucu
"Sebenernya sih, itu materi ta'lim ustadz fath kemarin, haha" balasku
"jiah, aku fikir makna kitab beneran merasuk dalam hati, ternyata copy paste, toh !" katanya meledek.
"Biarin Wleek—"
Aku kembali melanjutkan tulisanku, kata hatiku yang kubiarkan pena menjadi saksinya. kejujuran terdalam tentang kasih sayang yang tak pernah punya alasan kenapa dia kupertahankan sampai sejauh ini
---
Tbc...
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top