#RiseAwe5omersarry


Aku disini dan kau disana, Hanya berjumpa via suara
Namun ku selalu menunggu saat kita akan berjumpa...

Meski kau kini jauh disana, kita memandang langit yang sama
jauh dimata namun, dekat dihati

Hallo RiSE...
E... Rio mau ngucapin, Happy Anniv yaa...
Oiya, ngomong-ngomong udah 5 tahun yaa? hehe
Cie ciee udah pake seragam TK nih,

Semoga diumur yang 5 tahun, kita semakin kompak
Semakin... karlota, (hehe enggalah...)
Terus semakin sukses kedepannya, dan juga buat rise yang belum sempet ketemu rio,
E... jangan putus asa, tetep semangat, tetep berdoa, yakin aja pasti suatu saat kita dipertemukan.

Voice Note Rio #RiseAwe5omersarry


****

31 Januari selalu menjadi hari bersejarah bagiku dan RiSE dimanapun mereka berada setiap tahunnya, setiap tahun kita merayakan hari jadi Fanspage bersama-sama dengan tema yang ditentukan OFC. Seperti halya tahun ini, Anniversary ke-5 tinggal menghitung hari. Tema kita kali ini adalah #RiseAwe5omersarry.

Jika ditahun sebelumnya aku hanya mampu merayakan anniversarrry fanspage kami sendiri, manikmati malam 31 januari dalam diam tanpa acara apapun. Maka, izinkan aku mengukap kebahagiaan yang kuraih tahun ini. Yaaa... begitu banyak kabar baik yang kuterima sebelum anniversarry kami.

Tahun ini untuk pertama kalinya aku ditemani sepaket marchidense Anniversarry spesial berupa gelang, kalender, dan poster bertanda tangan asli yang kini menghiasi salah satu sudut kamar. Kalian pasti tahu, saat pertama kali adalah saat paling membahagiakan bagi sapapun yang merasakannya, begitu pula denganku, aku tidak tahu harus menderkripsikan bahagia itu seperti apa, saat untuk pertama kalinya aku memiliki paket march yang sama dengan riSE lain di luar sana.

Setelah bertahun-tahun menjadi penggemar kudet yang ngga tahu apa-apa, membuat komunikasi yang terjalin sejak lulus SMA tidak ku sia-siakan. Aku berupaya untuk tetap Up to date meski harus kucing-kucingan dengan orang tua.

Aku masih ingat saat Pak Pos datang mengantar kiriman paket hari itu, Bapak yang menerimanya karena aku belum pulang dari pekerjaan baruku, mengajar di salah satu Yayasan Taman Kanak-kanak desa sebelah. Sudah 6 bulan sejak keluar dari pabrik aku berada di yayasan itu.

Sepulang mengajar, Bapak memberitahu jika ada kiriman datang, Beliau membiarkan paketnya dalam keadaan utuh. beliau menjaga amanah dari Pak Pos sampai aku membukanya, kalian pasti tahu bagaimana senangnya aku hari itu bukan?

Namun, sayang kesenanganku tidak berlansung lama, Bapak lagi-lagi marah dengan tindakanku yang menurut beliau berlebihan dan buang-buang uang. Lebih parah lagi saat beliau melarangku memajang poster itu dibagian rumah manapun jika tidak ingin barang-barang itu berakhir di perapian alias dibakar.

Yatuhan... cobaan apalagi ini? Kukira setelah laptopku kembali berarti beliau sudah mengizinkanku mengenalnya, ternyata masih ada cobaan lain. Finnaly, aku kembali menjadi anak penurut, aku pasrah jika hanya bisa memandangi kalender yang kusembunyikan di lemari buku setiap pagi sambil bercakap seolah-olah sedang mengobrol dengannya, sementara posternya kubiarkan sembunyi di bawah kasur agar tidak lecek. Tersisa gelang coklat tua yang mengikuti kemanapun aku pergi. Tidak, aku tidak akan berkecil hati meskipun lagi-lagi harapanku dimentahkan keadaan. aku yakin ketulusan akan berbuah kebaikan suatu hari nanti. Harapanku agar Bapak mengerti tidak akan pernah pupus ditelan waktu.

<<>>

Hari ini sabtu, 31 Januari 2015. Pagi-pagi sekali aku datang ke sekolah dengan semangat era tahun '45. semalam aku mendapat ide untuk merayakan hari ini dengan suasana yang baru. Sebagai seorang pengasuh Taman Kanak-Kanak, setiap hari aku disibukkan dengan dunia mereka yang indah dan tidak terbantah. Dalam dunia anak, media apapun menjadi mainan seindah negeri doangeng yang membuat mereka betah berlama-lama untuk menyelesaikannya.

Aku mendapat ide briliant dari kepolosan mereka hari itu, jam istirahat sekolah, aku izin keluar mengambil kue yang kupesan kemarin di salah satu toko. Kebetulan hari itu materinya olahraga dan kepala sekolahku sedang dinas luar sehingga mudah mengondisikan jam masuk kelas berikutnya.

*

Teeet...

Teeet...

Teeeet...

Bel masuk berbunyi sepuluh menit setelah aku kembali. Sesuai permintaanku semua anak kelas A dan B disatukan dikelas yang sama. Baru sebentar, anak-anak polos itu menuai protes padaku karena tidak suka satu kelas dengan kakak-kakaknya yang setahun lebih tua.

"Baiklah, Hallo semuanya..."

"Haiii..."

"Ada yang tahu ngga, kenapa Bunda meminta kalian semua berkumpul disini..." kataku mengintrupsi, mengalihkan perhatian mereka agar tidak bermain sendiri atau bercerita dengan temannya, usahaku berhasil ketika mendengar antusiasme mereka menyahuti pertanyaanku

"Iyaa... kenapa Bunda?"

"Ngga tahu Bunda..."

Mereka kembali berisik, namanya juga masih berusia 5 tahun, pastilah berisik menjadi aktifitas harian yang tidak berubah dengan cepat

"Mau bunda kasih tahu ngga nih?"

"Mau..."

Aku meraih kotak besar yang kusembunyikan di dekat meja guru lalu membukanya di meja panjang tempat biasa mereka belajar, sontak saja mereka bergumul meminta, ada juga yang berdiri karena ingin tahu lebih jelas.

"Sekarang, bisa duduk rapi dulu..." pintaku, satu-persatu mulai duduk kembali meski sebagian masih mengerubungiku yang kini tepat di tengah mereka.

"Jadi..." Aku menatap mereka yang kini menatapku "Hari ini, keluarga Bunda ulang tahun, Siapa yang mau bernyanyi bersama Bunda? Mau mendoakan bunda?"

"Sayaa... Saya... Saya...."

"Baiklah, kalau begitu sekarang kita berdoa dulu yaaa, baca alfatihah bersama-sama..."

"Iyaa Bunda..."

Alfaaatihah!

Aku memimpin pembacaan surat alfatihah dengan doa yang mengalir dalam hati, berharap bersama doa-doa mereka yang hatinya masih bersih akan diijabah. harapan yang selalu kusemogakan agar keluarga RiSE terus kompak sampai tahun depan dan tahun depannya lagi dan seterusnya. Aku menikmati acara hari ini, terlebih saat make a wish sambil meniup 5 lilin warna-warni yang menandakan kebahagiaan semakin lengkap dengan adanya warna didalamnya.

Selamat Ulang Tahun kami Ucapkan...
Selamat panjang Umur kita kan doakan...
Selamat sejahtera sehat sentosa...
Selamat panjang Umur dan bahagia

PROKK...

PROOK...

PROKK...

Pembelajaran hari ini ditutup dengan doa bersama dan pembagian kue sebelum pulang. Senang rasanya berbagi kebahagiaan bersama mereka. Anak-anakku yang masih sangat polos dan tidak tahu apa itu Anniversarry, meski begitu aku lega, setidaknya kebahagiaanku hari ini lengkap meski dirumah nanti aku harus kembali pada keadaanku sebelumnya, kucing-kucingan.

Tbc...

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top