Karlota Hebat

Mengulas jejak seorang Mario Stevano Aditya, atau yang lebih kita kenal dengan Riostevadit. Kita pasti akan bertemu dengan salah satu, salah dua, atau mungkin salah banyak disekitar kita yang namanya Fansite alias komunitas penggemar. Sebagaimana Idola pada umumnya, Dia juga memiliki penggemar setia, RiSE 'Rio fanS sitE'

Fansite ini diresmikan lansung di pendopo samping kolam renang Grand Topic, Jakarta pada tanggal 31 Januari 2010 oleh Rio yang menurut informasi hanya diberi waktu 10 menit untuk mengikuti acaranya.

Fansite disini digeser dari cara menulisnya menjadi fans-site, dipisah. Menurut kamus 'site' bisa juga berarti 'Pleace where something happened or that is used for. Jadi, jika dirangkai dari kata pertama maka RiSE atau Rio fanS site adalah 'Pleace or groups of Rio's fans Close together' yang artinya sekumpulan Fans Rio yang selalu bersama seperti keluarga.

Lalu dari segi makna, RiSE sendiri artinya Bersinar, namun, masih ada satu makna lagi yaitu "Become more Succesful, important, ppwerfull, show that you areable to deal with unxpected situation or problem"

Maksudnya, RiSE berarti Do'a. Kita memilih nama RiSE dengan tujuan kita bisa bersama-sama mendoakan Rio agar dia selalu sehat dan bahagia, agar dia menjadi Ris-ing Star dimasa depan melalui jejaknya di Idola cilik 3 dan RiSE akan menjadi keluarga yang utuh, kuat dan kokoh dalam satu kesatuan tanpa memandang perbedaan keyakinan, ras, kultur, dan status sosial. Harapan kedua, semoga Rio dan RiSE selalu setia dan bangga dengan jargon pemersatu kita, Dare To Be RiSE...

---

Dalam perjalanannya, RiSE mencatat sebuah cerita tentang kepedulian seorang Idola kepada Penggemarnya. Meski aku tidak tahu pasti kapan masanya, aku yakin dalam benak kami tetap ada detik-detik dimana Rio menunjukkan kepedulian itu dengan cara yang tidak pernah kami bayangkan. Mungkin dia menganggapnya panggilan biasa. Namun, bola yang dilempar tidak akan sama jatuhnya antara satu dan yang lain. Begitupun kami, yang mengangga panggilan itu 'sedikit' lebih bermakna dari seharusnya.

Dia memanggil kami, Ibu Karlota,

Karlota berasal bahasa gorontalo yang artinya suka gossip, kepo, cerewet, dan masih banyak lagi. Perkiraannya sangat tepat, kami memang Karlota, kami kepo-ers sejati tentang apapun yang berhubungan dengannya. Kami orang pertama yang akan mencari tahu kode-kode rahasia dari statusnya di media sosial, kami selalu mengikuti aktivitasnya, kami mendukung apapun yang terbaik untuknya. Kami orang pertama yang berisik saat namanya muncul di timeline twitter atau bisa saat namanya di perbincangkan di surat kabar. Kami berasal dari berbagai daerah yang bersatu dalam satu ikatan bernama keluarga. Kami menjadi kawan, sahabat yang selalu berdo'a untuk kebaikannya dan keluarga, kami juga berupaya mengindahkannya dengan selalu bersyukur atas nikmat Tuhan. Kami berjalan bersama, beriringan tanpa membedakan satu dengan yang lain. Begini kiranya kami menangkap maksud lain dari Karlota.

Sejak itu, karlota menjadi panggilan sayang darinya, untuk kami. Menyengamati kami dengan caranya sendiri.

---

Malam ini...
Aku kembali menjelajahi social media. Tidak terasa setahun berlalu, sekarang aku adalah mahasiswi di salah satu perguruan tinggi swasta. Sejak boyong dari pesantren, akses mengenalnya menjadi lebih mudah dari sebelumnya, aku tidak lagi harus kabur atau pergi diam-diam dengan alasan belanja atau apapun itu. Terlebih kini ada banyak cara yang bisa kuraih dalam upaya mengenalnya. Media sosial ada dimana-mana, dari grup Facebook, Twitter, Blackberry Mesengger, Line, WhatsApp, Path, Instagram dan masih banyak lagi.

Dari sekian banyak media sosial ini, aku dipertemukan dengan banyak teman baru yang mana mereka adalah sekumpulan anak-anak Idola Cilik Lovers, meski RiSE masih mendominasi, setidaknya disana kami memiliki pusat orbit yang sama, mereka membawa banyak informasi, cerita, pengalaman, pelajaran, kekuatan dan juga curhat colongan, wkwk.

Kali ini aku kembali membuka Twitter, salah satu social media yang paling sering kukunjungi untuk melihat namanya muncul di timeline. Menulis mention sekedarnya, dengan harapan mention itu terbaca dan tidak tenggelam, lebih berharap lagi kalau mention itu terbalas atau mendapat retweet darinya. Satu kali, dua kali, tiga kali, sampai kesekian kali. Aku tetap melakukannya, meski terkadang lelah dan putus asa itu ada, tetap saja aku selalu melakukannya.

Twitter menjadi tempat kami ngerusuh setiap kali Pabos Karlota datang di timeline, entah sekedar numpang lewat atau mampir sejenak membalas mention para fans lalu kabur lagi. Twitter menjadi tempat kami ngerusuh saat tiba-tiba dia muncul dengan tweet-tweetnya yang seru,tengil, dan juga datar.

Kayak gini nih...

"Dan ingat, Ibu2 Karlota hebat (rise) sesulit apapaun hidup yang kau hadapi, jangan pernah menyerah. karena orang-orang hebat lahir dari kesulitan yang luar biasa"

*

"Diam bukan berarti gak tahu, tenang bukan berarti menerima begitu saja,baik hati bukan berarti lemah"

*

Lucu, unik, dan menggemaskan bukan? Seperti inilah kami berinteraksi di social media, sebisa mungkin kami datang ditengah tingkah jailnnya, tengilnya, lucunya, datarnya, ngangenin dan ngeselinnya dia. Karena dibalik semua sikap itu, kami mendapat kebahagiaan yang sebenarnya ketika melihatnya baik-baik saja.

---

Selesai bersenang-senang dengan mention-mention dan balasan untuk fans yang beruntung di twitter, aku beralih haluan ke sosial media lain yaitu BBM. Di Grup BBM aku bisa berkomunikasi dengan teman-teman RiSE dari berbagai daerah dan berbagi cerita bersama mereka. Rasanya Nano-nano banget, manis, asem, seneng,sedih, seru. Terharu semuanya ada dalam keseharian kami.

Sampai suatu malam aku terhasut oleh perasaan iri sampai membuatku begitu terpuruk, pola fikirku yang tidak biasa malam itu membuatku lupa, hakikat bersyukur yang sebenarnya.

Malam itu, saat membuka update status teman-teman di BBM aku melihat salah satu teman RiSE memasang DP fotonya dengan Rio, aku tahu beberapa hari yang lalu dia baru saja ikut meet and greet dikotanya. Sebenarnya bukan pertama kali aku melihat hal semacam ini. namun, entah apa yang terjadi malam itu sampai aku begitu marah, rasanya sangat ingin berada diposisi itu, rasanya seperti kesal, sedih, dan putus asa datang bersamaan.

Pertahananku roboh, Kufikir dengan cukup tahu banyak hal tentangnya itu sudah cukup, namun ternyata masih ada urusan hati yang lebih penting untuk ditaklukkan. entah apa yang membuatku tidak bisa mengendalikan diri, sampai akhirnya aku mengetik balasan ada temanku itu.

"TUKERAN TEMPAT DONG NIT, ENAK BANGET YA JADI LO !" Komentarku di BBM. Kita beda kota dan belum pernah bertemu sebelumnya, Dia dibandung, sedangkan aku disidoarjo, kita biasa berkomunikasi lewat BBM, WA. Line, dan social media yang lain, namun tidak bisa dipungkiri bahwa kami merasa begitu dekat satu sama lain, aku sampai tidak menyadari komentarku malam itu menyakitinya juga.

Tung ting...

Tung ting...

Tidak lama, ada balasan panjang darinya, sangat panjang.

"Ga boleh gitu ka, lo harus jadi diri lo sendiri, tetep bersyukur apa yang lo punya. Lo sendiri ga tau kehidupan gue aslinyaaa... lo taunya Cuma enaknya jadi gue. Selalu bersyukur kak, Rio aja selalu ngingetin kita untuk bersyukur, Gue belajar bersyukur dari kak Rio. Dia itu My Idol, My Inspiration, gue bangga jadi bagian dari RiSE, gue bangga punya Kak Rio, gue bangga..."

Jlep, kalimat panjangnya menamparku sangat keras, kata-kata itu secara tidak lansung menyadarkan aku tentang betapa berharganya keluarga keduaku kini. terkadang mereka yang nyata-nyata orang lain mampu mengerti keadaan kita daripada keluarga kandung. Terbawa suasana, aku memilih untuk membalasnya lebih panjang. mencoba bersandar diatas kerapuhaku sendiri.

"Begitu juga dengan gue kan maksud loe, gue tahu kok, tapi ada saat gue ngerasa sangat lain dari kebanyakan orang Nit, dan itu yang sering gue tanyain dihidup gue. But! thanks udah ngingetin gue"

"iya memang hidup itu gak ada yang sempurna, ada kalanya kita merasa bosan sama semuanya. gue juga pernah ngerasain, tapi gue mikir niat awal gue adalah "TETEP DUKUNG RIO Dalam keadaan apapun dan gue mulai enjoy jalaninnya, asal Rio sehat dan baik-baik saja, itu cukup buat gue seneng "

"L T_T" Balasku dengan emotikon sedih.

"sabar dan berusaha, pasti ketemu kak Rio Kok" tutupnya.

Sejak malam duka bersama Nita, aku meyakinkan diri untuk tidak menyerah meski terseok sekalipun. Dia benar,

Kamu benar, Rio. Karlota memang hebat, mereka mengajarkan aku indahnya menerima kenyataan dan terus berusaha mewujudkan apa yang kita inginkan, termasuk bertemu denganmu. Mereka membuatku tahu arti kekuatan yang sebenarnya, Kebersamaan yang tidak bisa dilihat dengan indera. Keteguhan hati yang bukan memaksa.

Nita menyadarkanku, membuatku tidak lagi terpuruk dengan ambisi bertemu sebelum waktunya. Aku kembali semangat, kembali merasa bangga menjadi bagian dari RiSE yang hebat dan selalu bersyukur, mampu menerima perbedaan dan selalu tersenyum, serta mampu menyayangi dengan ketulusan luar biasa.

Dari Karlota aku meyakinkan diri bahwa kita memiliki tujuan yang sama, harapan yang sama meski dengan cerita berbeda. mungkin benar, aku tidak sedekat mereka yang sudah lebih dulu kenal, aku tidak seberuntung mereka yang tinggal berdekatan dan pernah bertemu sebelumnya. Namun, aku yakin selama ada usaha yang tulus, tuhan akan mendengar dan memberikan apa yang kita butuhkan kelak pada waktu yang tepat, untuk itu aku harus kuat, aku harus mampu bertahan lebih lama dan tidak menyerah.

Tbc

---

Pernahkah kalian merasakan hal yang sama?

Yuk berbagi yuk karlota...

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top