Panjat Tebing (Hobby/Bakat)
Dalam sejarah, manusia selalu berusaha berinteraksi dengan alam untuk survive. Begitu juga dengan panjat tebing, yang lahir dari usaha manusia untuk bertahan hidup di alam bebas. Panjat tebing tersebut merupakan sebagian dari mountaineering (pendakian gunung), yaitu climbing yang dapat diartikan sebagai pendakian pada tebing-tebing batu atau dinding karang yang membutuhkan peralatan, teknik, dan metode-metode tertentu. Sebagai bagian dari mountaineering atau mendaki gunung, panjat tebing tidak dapat dipisahkan sejarahnya dari perjalanan panjat dan mendaki gunung.
Kegiatan mendaki gunung ini mulai dilakukan manusia sejak berabad-abad yang lalu. Dimulai sejak manusia harus melintasi bukit-bukit atau pegunungan baik untuk melakukan peperangan atau pun ketika melakukan tuntutan hidupnya. Sejarah yang dapat diketahui dari hal ini adalah perjalanan Panglima Kerajaan Carthage, Hanibal, yang dilakukan di pegunungan Alpen di tahun 500 SM. Juga petualangan yang dilakukan Jenghis Khan yang melintasi pegunungan Karakoran dan Kaukasus untuk menaklukan Asia Tengah. Atau pendakian Mount Argulle oleh para tentara Perancis pada tahun 1442.
(Panglima Kerajaan Carthage, pegunungan Alpen.
Sumber: Goggle)
Dalam sejarah yang lebih maju, pendakian yang gemilang pertama kalinya dilakukan pada tahun 1786, ketika Dr Paccard berhasil mencapai puncak Mount Blanc (4087 m). Saat itu pendakian dan panjat tebing sudah menjadi hobi atau olahraga.
Dalam babak selanjutnya, puncak-puncak Alpen mulai dijajaki para penggemar olahraga alam bebas ini. Dan, memang puncak-puncak pegunungan Alpen hanya bisa dipuncaki dengan mempergunakan teknik-teknik memanjat tebing. Semakin populer ketika Sir Alfred Willis pada tahun 1854 berhasil mencapai puncak Watterhorn (di Swiss, 3708 m). Pendakian ini menjadi batu loncatan terbentuknya perkumpulan pendaki gunung tertua di dunia, British Alpine Club pada tahun 1857.
Sejak babak baru itu para pendaki semakin sering melakukan pendakian menuju puncak-puncak gunung yang lebih tinggi dan mempunyai tingkat tantangan yang lebih tinggi pula. Keberuntungan dan anugerah akhirnya datang pada Edmunt Hillary dan Tenzing Norgay dalam suatu ekspedisi. Ekspedisi yang dipimpin oleh John Hunt pada tahun 1953 tersebut berhasil memuncaki Everest, sebuah puncak yang menjadi impian para pendaki di dunia. Rangkaian-rangkaian ini merupakan titik temu bahwa panjat tebing merupakan bagian dari kegiatan mendaki gunung. Karena kegiatan memanjat tebing merupakan penunjang kegiatan mendaki gunung.
Panjat Tebing masuk ke Indonesia
Atlet panjat tebing Indonesia, Aries Susanti, baru saja menorehkan rekor dunia yang membanggakan. Wanita kelahiran Grobogan, Jawa Tengah itu berhasil mengalahkan rekor panjat tebing tercepat di nomor woman speed, dengan waktu 6,995 detik, mengalahkan pemegang rekor sebelumnya, Yiling Song dari Tiongkok.
Panjat tebing dulu pertama kali masuk ke Indonesia seiring dengan berkembangnya teknik mendaki. Harry Suliztiarto, seorang mahasiswa Seni Rupa ITB, memperkenalkan panjat tebing pada tahun 1976. Tepatnya ketika memanjat tebing-tebing alam Citatah. Peristiwa ini kemudian menjadi tonggak sejarah berdirinya organisasi kegiatan alam bebas yang mengkhususkan pada kegiatan memanjat, dengan nama Skygers Amateur Rock Climbing Group.
Pada tahun 1980 kegiatan panjat tebing mulai memasuki babak baru, dimana kegiatan ini bukan lagi bersifat petualangan tetapi telah menjadi olahraga prestasi. Perkembangan ini dimulai ketika diadakannya lomba panjat tebing alam di tebing pantai Jimbaran Bali pada tahun 1987.
Nah, di tahun 1988 diperkenalkan deh dinding panjat tebing buatan (wall climbing) yang langsung diperkenalkan oleh empat pemanjat dari Perancis. Sekaligus membentuk wadah sebagai tempat menyalurkan aspirasi dan hobi serta memanajemen kegiatan panjat tebing agar berjalan dengan baik dengan nama Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI). Pada tahun 1990, untuk pertama kalinya diadakan lomba panjat dinding buatan dengan tinggi papan lima belas meter yang menjadi awal sejarah dimulainya lomba panjat tebing buatan di Indonesia sampai saat ini.
(Wall Climbing. Sumber: Goggle)
Dasar-dasar panjat tebing
Namanya juga hobi panjat tebing, tentu saja tebing merupakan prasarana dalam kegiatan panjat tebing. Pengetahuan dasar tentang tebing yang harus diketahui antara lain: Bentuk tebing, bagian tebing yang dilihat secara keseluruhan mulai dasar sampai puncak. Bagian-bagiannya antara lain blank (bentuk tebing yang mempunyai sudut 90 derajat atau biasa disebut vertikal), overhang (bentuk tebing yang mempunyai sudut kemiringan antara 10-80 derajat), roof (bentuk tebing yang mempunyai sudut 0 atau 180 derajat, terletak menggantung), teras (bentuk tebing yang mempunyai sudut 0 atau 180 derajat, terletak menjorok ke dalam tebing), dan top (bagian tebing paling atas yang merupakan tujuan akhir suatu pemanjatan).
Lalu ada soal permukaan tebing yang merupakan bagian dari tebing yang nantinya akan digunakan untuk berpegang dan berpijak dalam suatu pemanjatan.Bagian ini di kategorikan menjadi tiga bagian:
-Face (permukaan tebing yang mempunyai tonjolan)
-Slap/friction (permukaan tebing yang tidak mempunyai tonjolan atau celah, rata, dan mulus tidak ada cacat batuan),
-Fissure (permukaan tebing yang tidak mempunyai celah/crack).
Dengan mengetahui segi-segi dasar (baik soal teknik atau peraturan/etika), diharapkan seseorang mulai bisa mengenali hobi yang sekarang juga jadi cabang olahraga ini. Tentu saja juga diharapkan bisa menjadi salah satu aktivitas populer di kalangan anak muda.
Manfaat panjat tebing bagi tubuh
1. Membentuk otot dan ketahanan tubuh
2. Meningkatkan fungsi otak
3. Menghilangkan stres
4. Mengajarkan keterampilan hidup yang berharga
5. Menawarkan variasi workout yang tidak membosankan
Selain itu, panjat tebing juga bisa membantu meraih tingkat kebugaran tertinggi. Tidak heran, daya tahan tubuh bisa meningkat setelah rutin melakukannya.
Risiko panjat tebing yang harus dipahami
Badan yang kuat dan jantung yang terbiasa memompa dengan cepat, sangat dibutuhkan dalam berolahraga panjat tebing. Jika memang Anda belum terbiasa berolahraga, jangan langsung panjat tebing. Ada baiknya, berolahraga di dalam gym, agar tubuh terbentuk dengan baik, serta jantung terbiasa memompa darah dengan cepat.
Jika Anda sudah terbiasa berolahraga dengan tingkat intesitas tinggi, panjat tebing adalah olahraga yang sangat menantang.
Perlu diingat, terdapat risiko yang harus Anda pahami sebelum melakukan panjat tebing, apalagi di alam bebas. Untuk keselamatan, selalu gunakan alat-alat yang terbukti kualitas dan keamanannya, agar menghindari cedera maupun kecelakaan saat sedang memanjat.
Jika memiliki kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi, serta diabetes, ada baiknya berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter, untuk melihat kemampuan Anda dalam melakukan panjat tebing. Jangan memulai olahraga itu tanpa ada "lampu hijau" dari dokter.
Selain itu, penderita penyakit jantung, disarankan untuk tidak melakukan panjat tebing. Sebab, olahraga ini dianggap terlalu berat bagi mereka yang punya penyakit jantung.
Cek juga kesehatan tulang punggung serta dengkul. Jika terdapat masalah pada kedua tulang ini, ada baiknya menunggu sampai benar-benar pulih. Jangan ambil risiko, karena dampaknya bisa sangat fatal bagi keselamatan Anda.
Radang sendi juga membuat Anda tidak nyaman saat panjat tebing. Sebab, olahraga ini akan menggunakan kekuatan hampir segala sendi yang ada dalam tubuh. Maka dari itu, para instruktur panjat tebing selalu menyarankan untuk mempersiapkan kesehatan sendi.
Ibu hamil pun tetap bisa melakukan panjat tebing jika dokter memberi izin. Namun, jangan lakukan panjat tebing jika usia kehamilan sudah mendekati fase persalinan. Sebab, berat badan Anda akan mempersulit gerakan dalam panjat tebing
Sekian dan terima kasih :)
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Panjat_tebing
http://naratas-alam.blogspot.com/2013/09/panjat-tebing-hobi-unik-berusia-ribuan.html?m=1
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top