Assalamu'alaikum sahabat pemimpi.

Eh. Salam hukumnya wajib dijawab. Hehe

Hallo. Ketemu lagi nih, sama emak-emak yang punya mimpi tinggi.

Kali ini yang akan dibahas adalah kota di dalam negeri. Dan emak-emak ini mau bahas tentang kota kecil yang biasa disebut kutho gaplek atau kota gaplek. Kota yang aku tinggali dari usia 2 tahun (karena aku lahirnya di Tanggerang dan baru diajak pindah di usia 2 tahun).

Ada yang tahu? Apa nama lain dari kota gaplek?

Kalau ada yang jawab Wonogiri, yups, jawaban kamu benar.
Yuk, langsung ke Wonogiri. Eh maksudnya dibaca artikel tentang Wonogiri.

Wonogiri adalah sebuah kabupaten di provinsi Jawa Tengah, letaknya berada dibagian selatan. Wonogiri berbatasan dengan kabupaten Sukoharjo di bagian utara, bagian barat berbatasan dengan kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta. Dan di bagian timur berbatasan dengan provinsi Jawa Timur lebih tepatnya kabupaten Magetan dan juga Pacitan. Sedangkan di bagian selatan Wonogiri adalah lepas pantai laut selatan.

Nama Wonogiri berasal dari bahasa jawa, 'wana' yang artinya alas, hutan, sawah; dan 'giri' yang diartikan sebagai pegunungan. Dan dalam kamus Jawa Kuna, Wonogiri berasal dari bahasa sansekerta 'vanagiri' yang artinya adalah gunung berhutan. (Zoetmulder 1995 s.v.)

Sejarah berdirinya Wonogiri tidak terlepas dari perjuangan Raden Mas Said atau juga dikenal Pangeran Sambernyawa. Seorang putra mahkota dari kerajaan Mataram (kartasura) yang mengasingkan diri karena ketidakadilan di dalam keraton. Di desa bernama Nglaroh Raden Mas Said mendirikan sebuah pemerintahan bersama dengan para pengikut setianya yang akhirnya diberi julukan Punggowo Baku Kawandoso Joyo dan juga sesepuh desa Nglaroh kyai Wiradiwangsa yang diangkat sebagai patih. Dan pada tanggal 19 mei 1741 ditetapkan sebagai hari jadi Wonogiri.

Lalu kenapa bisa disebut kota gaplek?
Mungkin karena Wonogiri memiliki hasil panen ketela pohon yang melimpah, selain itu pada zaman dahulu, gaplek alias ketela pohon yang dikeringkan ini menjadi makanan pokok sebagai pengganti nasi. Makanan itu disebut dengan tiwul.

Di Wonogiri ada banyak objek wisata yang menarik, salah satunya adalah danau buatan yang dikenal sebagai waduk gajah mungkur. Sebuah waduk yang dibuat pada tahun 1976-1981 dan mulai beroperasi pada tahun 1982. Dalam pembuatannya, 2500 pekerja bekerja sama dengan 35 konsultan Nippon Koei Co Ltd Jepang. Tujuan utama pembuatannya adalah untuk membendung sungai bengawan solo, yang merupakan sungai terpanjang di pulau Jawa. Untuk membangun waduk gajah mungkur, harus menenggelamkan 51 desa di 6 kecamatan, dan ada 67.515 jiwa yang harus dipindahkan ke provinsi Sumatra Barat, Jambi, Bengkulu, dan Sumatra Utara.

Karena waduk gajah mungkur dulunya adalah pedesaan maka saat surut akan nampak beberapa peninggalan yang ternyata masih utuh.

Peninggalan sumur permukiman warga.

Makam lawas.

Jembatan lawas yang dulunya merupakan jalan utama Kota Wonogiri-Kecamatan Pracimantoro.

Jalan yang dulu merupakan jalur utama Wuryantoro-Baturetno.

Dan ini adalah penampakan dasar waduk ketika surut.

Hal tersebut bisa dilihat ketika waduk surut di penghujung musim kemarau, sekitar bulan November. Selain sebagai tempat wisata, yang menyediakan berbagai macam wahan seperti kapal boat untuk mengelilingi wadhuk, pemancingan, dan juga untuk melihat olahraga layang gantung atau gantole, wadhuk gajah mungkur juga dimanfaatkan untuk mengairi sawah, pemasok air kota Wonogiri, dan sekitarnya, juga menghasilkan listrik.

Selain wisata alam, Wonogiri juga memiliki wisata kuliner. Namanya pasar Dhoplang. Pasar yang berada di Slogoimo itu mulai didirikan pada bulan November 2018. Di sana ada berbagai macam jajanan tradisional seperti tiwul, gronthol, dan lain sebagainya. Pasar Dhoplang juga memiliki beberapa keunikan.

1. Para penjual dan pembeli diwajibkan menggunakan bahasa jawa saat bertansaksi. Bahkan penjualnya menggunakan pakaian adat.

2. Di pasar Dhoplang, alat pembayarannya bukan berupa uang, melaikan sebuah koin yang terbuat dari kayu jati yang diiris tipis dan diberi tulisan diatasnya, 2 untuk Rp 2.000, 5 untuk Rp 5.000, 10 untuk Rp 10.000 dan seterusnya. Koin tersebut bisa ditukarkan kepada seseorang yang dinamakan lurah pasar, koin yang tersisa juga bisa kembali ditukar dengan uang.

3. Hal unik lainnya. Di sana tidak akan menemukan plastik sebagai pembungkus makanan atau jajanan. Karena semua akan diganti dengan kendi, gerabah, anyaman bambu, daun jati, dan lainnya.

Demikianlah yang dapat saya sampaikan mengenai kota Wonogiri. Apabila ada yang salah atau ada yang kurang (saya yakin sangat banyak) saya mohon kritik dan sarannya.

Terima kasih. Dan semoga bermanfaat.

Wassalamu'alaikum warohmatullohi wabarokatuh.

Eh ada yang kelupaan. Jangan lupa baca juga risalah-risalah yang lain. Karya anak-anak kelompok IX. Akumukairu CintaBercerita yumahest  rifqafaa SellaAnjanii hanazzley Hanasita_Mayu swan_AF Aara_Yasmin.

Sumber :

1. https://www.google.com/amp/s/www.kompasiana.com/amp/lilitatalita/pesona-kutho-gaplek-wonogiri_5500ba41a33311d372511ff9?espv=1

2. https://id.quora.com/Apa-arti-wono-dalam-beberapa-nama-kota-Indonesia-seperti-Wonogiri-dan-Wonosobo

3. https://id.m.wikipedia.org/wiki/Waduk_Gajah_Mungkur

4. https://www.wisatamantul.com/2019/07/wisata-kuliner-pasar-dhoplang.html

5. https://radarsolo.jawapos.com/read/2019/01/23/115423/uniknya-pasar-doplang-haramkan-bungkus-plastik-bayar-pakai-koin-kayu

6. http://oktafianiemilia.blogspot.com/2014/11/kota-gaplek-dan-keunikannya.html?m=1

Sumber foto :

1. https://www.google.com/search?q=waduk+gajah+mungkur&safe=strict&client=ms-opera-mobile&channel=new&espv=1&prmd=minv&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=2ahUKEwjK5-2bpKLoAhWBe30KHciNCM8Q_AUoAnoECBsQAg&biw=360&bih=600#imgrc=DXb41clgQEF9gM

2. https://travel.kompas.com/image/2019/09/12/140000627/mengenang-perkampungan-yang-kini-menjadi-waduk-gajah-mungkur-wonogiri

3. https://m.harianjogja.com/news/read/2019/04/07/500/983510/di-pasar-ini-beli-pakai-duit-dari-kayu-dan-haram-memakai-plastik

4. http://Travel.kompas.com

5.
https://radarsolo.jawapos.com/read/2019/01/23/115423/uniknya-pasar-doplang-haramkan-bungkus-plastik-bayar-pakai-koin-kayu