Chapter 29
Kurasakan sebuah usapan lembut, berusaha membuka kelopak mataku yang masih terasa berat secara perlahan, hanya warna putih yang tertangkap retinaku, tubuhku terasa sakit di sana sini, apa yang terjadi padaku? Mengapa aku berada di tempat ini?
Menoleh ke samping, wajah itulah yang pertama kali kulihat dengan senyum yang jarang sekali muncul kepermukaan, apakah ini nyata? atau hanya mimpi? benarkah dia tersenyum padaku? apa saat ini aku sudah berada di neraka, apa aku sudah mati? mungkinkah dia sedang berbahagia karena melihatku sudah pergi dan tidak mengganggunya lagi.
"Kau sudah bangun, syukurlah akhirnya kau sadar juga." Kurasakan lagi usapan lembut di punggung tangannku. Ini sungguh terasa nyata, ini bukan mimpi. Aku yakin di neraka tidak mungkin ada wanita cantik sepertinya.
Mencoba memastikan, aku ingin memeluknya, merasakannya dalam rengkuhanku, jika memang benar ini bukan mimpi, namun dia menahan tubuhku. "Kau harus tetap pada posisi tidur, lukamu masih belum sembuh benar." Jadi benar ini bukan mimpi, dan aku belum mati. Memandang ke sekeliling, kesadaranku berangsur membaik, ternyata aku berada di rumah sakit dan Renesya sedang menungguiku.
Jika diamati, kami seperti bertukar posisi, padahal beberapa waktu lalu dia yang berada di ranjang pesakitan ini, sekarang justru aku yang terbaring disini. Ingatanku kembali melayang pada insiden penyerangan di basement apartemen Grace, bibirku berkedut, rahangku mengeras menahan amarah yang menggelegak tiba-tiba, sialan aku bersumpah kali ini akan menemukan hidup atau mati si brengsek yang lagi-lagi berusaha mencelakaiku.
Menghela napas berat ─ setiap tarikannya membuat luka di perutku terasa nyeri, aku mencoba tenang, biarlah urusan itu akan kubereskan nanti, yang paling penting sekarang Renesya ada disini bersamaku. "Kau tidak jadi pergi?" tanyaku lirih, suaraku terdengar begitu serak.
"Aku memang tidak pergi kemanapun."
Keningku mengerut bingung, "Lalu bagaimana kau bisa?" tanyaku lagi. Semua ini terjadi tiba-tiba sungguh membingungkanku, apa mungkin karena aku terluka dan membuat Renesya luluh dan mau kembali padaku, demi Tuhan jika memang benar seperti seharusnya dari dulu aku harus memmbuat diriku sekarat di depannya, ck! pemikiran bodoh macam apa itu.
"Jadi kau sudah mengingat semuanya." tanyaku lagi.
"Akan kujelaskan nanti, sekarang kau harus pulih dulu."
"Baiklah" aku mengangguk setuju, "sudah berapa lama aku terbaring disini?"
"Tiga hari" jawabannya seketika membuatku terkejut. Selama itu??
"Kau mengalami pendarahan hebat, luka di perutmu mendapatkan tujuh jahitan, untung saja tikaman itu tidak sampai mengenai organ vitalmu."
Ucapan Renesya membuat amarahku kembali memuncak, sekilas kejadian yang kualami di basement saat itu memenuhi pikiranku."Aku bersumpah keparat itu tidak akan lolos setelah ini!"
"Ssssstt!" Renesya menempelkan telunjuknya di bibirku, membuatku terdiam. "Sudah kubilang, yang terpenting sekarang kau harus pulih dulu." mata coklatnya menatapku lekat, syaraf di otakku seakan lumpuh seketika. Pandangannya menjernihkan kembali pikiranku. Kali ini aku yang akan menuruti semua keinginanya.
"Aku ingin segera pulang."
"Kau boleh pulang jika dokter sudah mengizinkanmu, sebentar lagi dokter akan datang memeriksa perkembangan kondisimu, lebih baik aku keluar dulu."
"Jangan pergi, aku ingin kau tetap di sini." aku berusaha menahannya.
"Baiklah, kau menang." sudut bibirku tertarik ke atas, aku senang sekali dia mau menuruti keinginanku. Ya Tuhan! apa benar aku harus sekarat dulu agar Renesya mau mengikuti semua keinginanku? Ck! sungguh konyol.
***
Satu minggu berlalu, setelah melalui beberapa pemeriksaan, tidak ada yang perlu dikhawatirkan dengan kondisi tubuhku, luka di perutku berangsur mulai mengering. Kini aku sudah diperbolehkanku pulang.
Dokter sempat heran karena aku bisa pulih begitu cepat, tentu saja karena ada Renesya yang setia merawatku dengan baik, sangat berbeda dengan perlakukannya sebelum ini. Entah kemana perginya Renesya yang keras kepala dan susah di atur. Jangan bilang ini hanya sesaat saja karena aku sakit.
Grace dan Aiden juga datang menjemputku.
"Kalian semua berhutang penjelasan padaku!"
"Kau yang terbaring beberapa hari disini sudah membuatku sangat sibuk, kau lupa ya! masalah apa saja yang kau tinggalkan." Aiden bersungut-sungut seraya berkacak pinggang di depanku.
"Apa perlu kuingatkan, kau kubayar untuk menangani semua itu." jawabku arogant, Aiden mendengus."Kau ingin aku memotong gajimu huh?"
"Hei! mana bisa begitu dude! kau berhutang banyak, aku tidak yakin kau masih bisa membuka mata seperti sekarang, jika saat itu aku tidak segera menemukanmu." Aiden merasa di atas angin.
Aku memutar mata bosan, yaach! dia benar dan aku tidak terlalu suka mengakuinya, sama sekali bukan gayaku.
"Ingat! jangan menggangu waktu kami lagi, separuh hidupku nyaris habis tersita menangani kekacauan yang menimpamu" tambahnya lagi.
"Baiklah! kau menang, sebagai hadiah dariku, pergilah ke pulau pribadiku berasama Grace, terserah aku tidak peduli kalian ingin melakukan apa saja disana."
Setelah mengucapkan kalimat tersebut, dua reaksi berbeda yang kudapatkan, Aiden dengan mata berbinar penuh bahagianya sedangkan Grace dengan pelototan mata tajamnya. Aku berpura-pura mengabaikan mereka lalu mengalihkan fokusku pada Renesya yang tengah sibuk membereskan beberapa perlengkapanku untuk dibawa pulang, "kau sudah selesai sayang?"
"Telingaku geli mendengar nada bicaramu?" timpal Aiden dengan nada berdecih.
"Bukankah kau bisa lebih menggelikan saat berasama Grace?" dan akupun mendapati kedua pipi Grace semakin memerah akibat ucapanku.
"Sudah-sudah, hentikan perdebatan konyol kalian." Renesya berusaha menengahi.
"Aku dan Grace akan membereskan urusan administrasi, Sebaiknya kau dan Aiden menunggu di mobil."
Tidak terlalu suka dengan gagasan tersebut."Aku ingin denganmu saja." aku mencoba protes. sayangnya hanya tatapan tajam yang kudapatkan. "Baiklah terserah kau saja."
Chieva
17 Desember 2021
Kali ini kembali ke POV Marcus yg tidak tahu apa-apa... pada bingung g ya... 😭😭
Btw Chapter 29 g jdi republish karena malah g berurutan list angkanya, so vote dan coment sebelumnya hilang... Ini aq update ulang di bagian baru jadi balik ke nol lgy.. Vote kalian sangat berarty gaes..
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top