O1: I Didn't Think It Was True
"Kak Semi, kemarin aku jalan sama Yacchan, loh, habis kelas terakhir selesai."
Sang pemuda surai perak melirik dengan sudut mata kala suara lain selain suara gitarnya menggema di studio rekamannya.
Ia menghela napas, pandangan kembali difokuskan ke gitar kesayangan di dekapan. Sembari ranum membuka dan menjawab sahutan si pirang di sebelah yang kian menyesap ice coffee-nya.
"Terus?"
"Kemarin dia pakai baju warna pink. Lucu." ujarnya.
"... Oke..?" Semi menatap bingung ke arah adik tingkatnya tersebut, berhenti sesaat kala pemuda di hadapan mengucapkan hal yang terasa tak penting.
"Terus kemarin dia semangat banget bilang terima kasih sehabis aku traktir dia minuman kaleng." lanjut sang pemuda sembari lanjut menyesap kopinya yang masih ada setengah cup.
Tatapannya sedikit kosong, sepertinya ia sedang mengingat-ingat apa yang terjadi kemarin guna diceritakan pada sang kating.
Sedangkan Semi, diam tanpa satu patah kata pun keluar dari bibir. Ia lebih memilih untuk menyimak sang adik tingkat yang kian kasmaran, pertama kali di hidupnya. Melepaskan pandangan dari gitar listrik di dekapan, fokus kepada pemuda di hadapan.
"Dia malu-malu, kemarin. Sudah 2 hari aku traktir dia minuman kaleng, terus dia sungkan. Mukanya sampai merah pas aku senyum ke dia sambil bilang kalau itu nggak masalah."
Shirabu Kenjirou, pemuda itu keluarkan senyum tipis khasnya seiring kata-kata mengalir lancar dari ranumnya.
Semi menatapnya datar, kemudian memilih untuk lanjut menguji bunyi satu per satu senar dari gitarnya.
"Kayanya aku jatuh lagi deh, kak."
Namun jemari lentik itu tiba-tiba berhenti ketika sang adik tingkat berucap lagi.
Ia menghela napasnya sesaat, menaruh gitarnya di sebelah. Melepaskannya dari dekapan.
"Shirabu." ujarnya, dilanjut dengan menarik napas dalam. "Dengar baik-baik."
Shirabu menoleh ke arah si surai perak.
"Kalau kerjamu cuma menuang admirasi lewat tatapan tanpa pergerakan, nggak bakal bisa bangkit. Yang ada, kamu bakalan terus jatuh ke pesona orang itu. Semakin dalam kamu jatuh, semakin sulit pula kamu bangkit."
Shirabu menghela napasnya mendengar ceramah sang kating. Kemudian mendengus, diteruskan dengan tersenyum tipis.
"Yah, mau gimana lagi, Kak." ujarnya sembari menatap langit-langit.
"Aku terlanjur jatuh, tanpa tahu cara untuk bisa bangkit." dirinya berucap.
"Aku sedikit yakin kalau aku cuma mengalami fase-fase aku nyaman bergaul sama dia aja, lagipula. Waktu Kakak bilang aku suka sama dia, aku sendiri kaget." mendengus geli, namun tatapannya datar.
"Kakak lihat sendiri, kan? Aku bahkan nggak sadar kalau aku sudah jatuh."
Pemuda berambut perak masih diam mendengarkan perkataan si adik tingkat. Sedangkan si surai pirang─ Menarik napas dalam sebelum melanjutkan perkataannya.
"Untuk saat ini, aku masih nggak mau percaya sama perasaanku sendiri. Kakak tau apa? Aku nggak takut buat ucapin perasaanku sekarang juga. Tapi kalau ternyata perasaanku cuma angin lewat, gimana dong?"
Semi sedikit terkejut. Tidak ia sangka, adik tingkat yang berasal dari fakultas kedokterannya ini bisa pula jadi seorang wira melankolis. Ia tertawa geli.
"Ini pertama kalinya aku lihat kamu begini." kemudian menatap sinis bercanda, mengejeknya. "Aneh, sih, kelihatannya."
Tatapan terkejut nan sinis diberikan sebagai balasan oleh si pemuda pirang. Pada akhirnya, Semi Eita hanya bisa menghela napas sembari terkekeh.
Shirabu Kenjirou. Bahkan sejak SMA, sikapnya tidak pernah berubah. Tetap saja keras kepala.
Semi bangkit dari duduknya. "Ya sudah." ucapnya kala bangkit, lalu melirik ke arah Shirabu sembari tersenyum miring.
"Puas-puasin dulu, jatuhnya. Tapi jangan sampai menyesal nanti di akhir." ia menarik napas, berniat menyelesaikan kalimatnya.
"Kalau suatu saat nanti kamu bilang kalau kamu terjebak, jangan salahin aku, ya?"
Pintu studio dibuka, pemuda perak meninggalkan ruangan. Meninggalkan Shirabu, gitar kesayangannya, serta minuman yang sudah habis menyisakan cup-nya saja.
'Terjebak?' masih sedikit bingung dengan ucapan sang kating.
Pusing memikirkannya, kemudian mengacak rambut sendiri dan memutuskan untuk mengikuti jejak Semi keluar dari sana─ Sebelum ia semakin pusing.
✧
Rhythm Project: Fallen
Shirabu Kenjirou × Yachi Hitoka
A Haikyuu!! Fanfiction
College!AU
Written by Nad.
© 2020.
✧
─── to be continued.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top