Wicker Park
Judul:
Wicker Park (2004)
Genre:
Romance, Drama, Psychological-thriller
Sutradara:
Paul McGuiga
Cast:
Josh Hartnett, Diane Kruger, Rose Byrne, Matthew Lillard
Durasi:
1 jam 55 menit
Kategori: 18+
Saya tidak sengaja menemukan film ini di siaran televisi nomor 23 berlogo Thriller. Wicker Park adalah remake dari film Italia berjudul L'Appartement (1996). Judul Wicker Park sendiri diambil dari nama lingkungan di wilayah Chicago, Amerika Serikat. Lokasi tersebut sangat memorable, pasalnya Wicker Park adalah tempat terakhir yang dijanjikan Lisa untuk bertemu Matthew sebelum dia pergi tanpa kabar dan hilang jejak selama dua tahun lamanya.
Siapakah Lisa dan Matthew? Berikut kisahnya:
Film dibuka dengan adegan seorang pria berjalan sendirian di tengah kota yang sibuk. Dialah Matthew (Josh Hartnett), seorang eksekutif periklanan yang juga punya hobi fotografi. Matthew terlihat ceria ketika bertemu sahabatnya Luke (Matthew Lillard). Juga terlihat baik-baik saja ketika bertemu kolega bisnis dan tunangannya Rebecca di restoran.
Tiada yang tahu bahwasanya pada saat itu, Matthew masih menyembunyikan patah hati yang mendalam akibat ditinggal oleh Lisa. Dia masih belum move on dari satu orang ketika dia bertunangan dengan orang lain. Wah, kacau si Matthew.
Siapakah Lisa? Bukan Lisa Blackpink, ya. Lisa adalah seorang penari kontemporer yang tanpa sengaja membuat Matthew jatuh cinta. Apakah kamu percaya dengan cinta pada pandangan pertama? Matthew percaya. Seperti kata pepatah; sejak dulu begitulah cinta, deritanya tiada akhir. Sejak ditinggal oleh Lisa, Matthew seperti hilang arah.
Alur kemudian berjalan mundur ketika Lisa masih berada di sisi Matthew. Sejak mengenal Lisa, hidup Matthew jadi berbunga-bunga. Tampaknya Lisa juga menunjukkan ketertarikan yang sama kepada Matthew. Hubungan mereka berjalan mulus seperti bulu anabul. Semakin hari Matthew semakin menunjukkan keseriusannya kepada Lisa. Namun, suatu hari Matthew memiliki urusan bisnis yang mengharuskannya untuk pergi ke luar kota. Matthew pergi dan Lisa tetap berada di Chicago.
Masalah pun muncul ketika Matthew pulang dan Lisa betul-betul hilang jejak. Padahal mereka berdua sudah berjanji untuk kelak bersua kembali. Aduh, sejak saat itu Matthew menjadi frustrasi.
Kemudian alur berjalan maju ke situasi masa kini, yaitu dua tahun setelah Lisa pergi. Saat Matthew sedang berdiskusi bersama beberapa kolega bisnis dan tunangannya, pandangan Matthew menangkap seseorang yang mirip Lisa. Tentu saja Matthew tidak tinggal diam. Dia pun beralasan ingin menelepon seseorang agar dia bisa bebas berkeliling dan memastikan apa yang baru saja dilihatnya. Dan benar saja, Matthew menemukan sebuah kunci atas nama Lisa yang tertinggal di dalam ruangan telepon. Jeng jeng jeng!
Pada saat itu Matthew langsung ke-trigger. Apapun yang berhubungan dengan Lisa membuatnya tidak bisa tenang. Sebenarnya malam itu Matthew akan melakukan perjalanan bisnis ke Shanghai, tetapi dibatalkannya demi menyelidiki 'kunci Lisa' yang telah ia dapatkan. Dia juga berbohong pada Rebecca seolah-olah dia telah berangkat ke Shanghai.
Saya hanya bisa geleng-geleng menyaksikan Matthew yang terobsesi untuk menemukan Lisa. Perasaan cinta jenis apa yang menghantam kepala Matthew? Sehingga logikanya terpental keluar dari kepala. Seperti kata Agnes Monica, cinta ini kadang-kadang tak ada logika. Dari film ini kita belajar, cinta bisa membuat seseorang menjadi bodoh (tapi kalau tidak begitu, ceritanya jadi tidak seru).
Menurutku saya, Matthew memiliki alasan yang kuat mengapa dia terobsesi untuk menemukan Lisa. Pertama, dia masih mencintai Lisa. Kedua, sebuah hubungan yang awalnya baik apabila selesai secara sepihak, tanpa konfirmasi, tanpa alasan, tanpa ucapan selamat tinggal, maka akan menimbulkan pertanyaan besar dari pihak lainnya. Di sini Matthew belum menemukan alasan kepergian Lisa, karena dia sangat yakin, dahulu Lisa juga mencintainya. Cailaah. Maka dari itu Matthew perlu menemukan jawaban dari Lisa agar dia bisa hidup dengan tenang. Penolakan lebih baik daripada ketidakpastian.
Singkat cerita, 'kunci Lisa' ternyata mengantarkan Matthew ke sebuah apartemen. Matthew menggunakan kunci tersebut untuk masuk tanpa izin ke dalam apartemen. Gila banget! Namun wajah Matthew yang terlihat sedih bercampur kerinduan mendalam kepada Lisa membuat saya iba. Hanya dalam hitungan detik dia akan bertemu Lisa. Saya berada di antara kasihan dan heran dengan perbuatannya. Akhirnya, di dalam apartemen itu, Matthew menemukan seorang wanita yang mengaku bahwa dirinya adalah Lisa. Wanita itu sebenarnya bernama Alex (Rose Byrne), tetapi dia berakting menjadi Lisa.
___
Nah, itulah tadi sedikit kilasan dari film Wicker Park. Kalau dicarikan judul ala sinetron lokal, maka judulnya berubah menjadi 'Mencari Cinta yang Hilang'. Sebab, karakter utama akan melakukan berbagai macam cara demi menemukan cintanya yang hilang.
Sebagai jomlo, saya agak bersimpati kepada Matthew (apa hubungannya dengan kejomloan saya?🤔 Entahlah). Terutama ketika Matthew masuk ke apartemen Lisa dan tiba-tiba dunia berubah menjadi sangat membingungkan. Matthew menemukan wanita bernama Lisa, tetapi dia yakin itu bukan Lisa. Hayoloh. Kejadian itu merupakan awal dari keanehan-keanehan lainnya yang harus dipecahkan oleh Matthew sendiri.
Misteri menghilangnya Lisa perlahan-lahan terungkap melalui petunjuk-petunjuk kecil seperti kunci, bedak dan sepatu yang Lisa tinggalkan. Film ini cukup ringan dengan alur maju mundur (syantik) yang menggerakkan cerita menjadi mendebarkan. Di sisi lain, karena alurnya maju mundur, penonton perlu fokus agar dapat membedakan mana adegan yang menampilkan masa lalu dan mana adegan masa sekarang.
Saya suka dengan akting para aktor dan aktris yang proporsional, tidak berlebihan, juga tidak kurang. Para aktor dan aktris berhasil membuat penonton bersimpati. Kemungkinan besar saya tidak akan melanjutkan untuk menonton film ini jika saya tidak peduli dengan nasib para tokoh tersebut. Saya penasaran sekaligus dibuat bingung seperti halnya Matthew yang kebingungan. Begitu pun kepada tokoh lainnya seperti Luke dan Alex, saya menyayangkan karena mereka berada di situasi yang salah (tidak bisa saya jelaskan mengapa, nanti akan membuka lebih banyak spoiler). Cemistry antara Josh Hartnett (Matthew) dan Diane Kruger (Lisa) sangat bagus, seperti sepasang kekasih sungguhan. Di akhir film, the Scientist dari Coldplay membuat saya menangis. Sudah baper malah makin baper gara-gara lagu itu😭. By the way, karena adanya beberapa adegan erotis, film ini hanya diperuntukkan kepada penonton berusia di atas 18 tahun, ya. Di bawah itu jangan coba-coba.
Adapun kegilaan-kegilaan yang dilakukan oleh beberapa karakter bisa termaafkan karena adanya plot twist yang mengejutkan dan berhasil memuaskan kekepoan saya. Apakah Lisa sengaja kabur? Apakah Lisa diculik? Nonton sendiri, ya. Meskipun film ini bergenre thriller, tetapi tidak ada adegan kekerasan atau darah-darah yang bikin mual. Lebih ke permainan psikologi yang seru, penipuan, tindakan yang meresahkan atau semacamnya.
Rate: 5/5
Kutipan Film:
Things don't have to be extraordinary to be beautiful. Even the ordinary can be beautiful - Matthew
When you see something from afar, you develop a fantasy. But when you see it up close, 9 times out of 10, you wish you hadn't - Matthew
Love makes you do crazy things, insane things. Things in a million years you'd never see yourself do. But there you are doing them. Can't help it - Alex
Terima kasih sudah membaca review ini
- Please click star if you like this review
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top