Tapestry

Tapestry (糸) • 2020 • Romansa • Komatsu Nana • Masaki Suda

Kembali lagi kita dengan pasangan Komatsuda (Komatsu Nana-Masaki Suda). Gemes banget sama pasangan ini🤭 abis baca kabar pernikahan mereka, jadi penasaran sama filmnya yang lain he he he. Kita bahas dari awal film dulu, ya.

Awalnya, film menampilkan masa kecil Ren (Masaki Suda) ketika dia pertama kali bertemu dengan Aoi (Komatsu Nana), cinta pertamanya. Uhuuuy. Malam mereka bertemu tidak akan pernah dia lupakan. Malam itu Ren naik sepeda bersama sahabatnya untuk melihat festival kembang api. Tanpa bisa dihindari, sepeda Ren meluncur jatuh di bukit yang miring. Di situlah Aoi menghampiri Ren. Aoi yang sejak kecil memiliki sifat baik dan lemah lembut itu mampu mengambil hati Ren*mereka bahkan masih SMP

Lambat laun Ren dan Aoi menjadi dekat, obviously saling menyukai. Namun suatu hari Aoi pergi tanpa kabar. Ren sangat khawatir padanya, karena sebelum Aoi pergi, dia menunjukkan ekspresi sedih dan juga mengatakan bahwa dia tidak ingin pulang ke rumahnya. Namun Ren sama sekali tidak punya clue di mana keberadaan Aoi.

Lalu alur maju ke masa setelah Ren beranjak dewasa, mungkin sekitar 20 tahun usianya *masih muda bangetlah, ya. Ren mendapat kabar bahwa sahabatnya akan menikah. Tentu saja Ren ikut gembira mendengarnya, tetapi kemudian dia tercenung. Karena ... katanya ... Aoi bakal datang juga di pesta pernikahan itu. Aoi yang hilang kontak setelah sekian lama akhirnya akan muncul kembali.

Jadi, di situlah adegan Ren dan Aoi versi dewasa bertemu kembali untuk pertama kalinya. Sebelumnya, Ren-Aoi versi bocah telah menampilkan chemistry yang cukup baik, terutama Ren sebagai pihak yang ditinggalkan. Lalu, disambung lagi dengan Ren dewasa yang menatap Aoi ketika mereka berjumpa kembali. Ekspresi Ren saat itu benar-benar penuh arti 🤧 Ngelihat Ren kayak gitu rasanya pengen menyemangati "Ren, ganbatte!"

Ternyata perasaan Ren pada Aoi tidak berkurang sedikit pun. Gile. Ren bertingkat sok cool di hadapan Aoi, dengan mengatakan bahwa gelang pemberian Aoi waktu mereka masih kecil sudah usang dan tidak akan dia pakai lagi. Jadi kesannya kayak Ren sudah tidak menganggap gelang itu penting.

[Gelang benang merah dari Aoi untuk Ren]

Sebelum Aoi pulang, Ren yang gelisah pun mengejarnya dan berusaha mengatakan perasaan yang sebenarnya *kenapa gak dari tadi, huh. Namun dia melihat Aoi dijemput oleh lelaki kaya bernama Daisuke (Takumi Saito). Saat itu juga Aoi mengucapkan selamat tinggal kepada Ren.

Tapestry dalam bahasa Jepang berjudul Ito (糸) yang berarti benang. Film ini terinspirasi dari lagu tahun 90-an berjudul 'Ito' yang ditulis oleh Miyuki Nakajima. Lagu ini bakal muncul juga dalam film. Liriknya betul-betul menggambarkan isi dari film ini.

The reason for which we meet
We do not know
The time at which we meet
We have always not expected
Where are you; are you doing well?
Beneath the distant sky is this story of two
The vertical threads are you;
the horizontal threads are me
When complementary threads can come together
People call that happiness

Kisah cinta mereka tidak akan terlalu berambisi. Bergenre romantis, kisah cinta dalam film ini lebih mendekati kehidupan nyata daripada terlalu sering diromantisasi. Film yang realistis, begitulah pendapat saya. Bukan hanya kisah tentang cinta masa kecil. Film ini juga bercerita tentang kehidupan yang penuh lika-liku. Konfliknya berlapis-lapis, mulai dari permasalahan cinta, keluarga, pertemanan, bisnis, sampai dengan bencana alam. Bagaimana pun nasib yang diusahakan, tetap ada takdir yang mengikat bagai benang yang terjalin satu sama lain. Plotnya juara banget.

Ada banyak detil-detil kecil yang tampaknya remeh, tetapi justru menjadi bagian yang selalu diingat. Film ini seolah ngasih tahu ke penonton, seberapa sering pun kamu mengucapkan selamat tinggal, kalau takdir berkata akan bertemu, pasti ujungnya akan ketemu juga. Mau ke ujung dunia sekalipun, takdir akan menuntunmu untuk sampai ke tempat di mana kamu seharusnya berada. Dengan plot yang masuk akal, perjalanan hidup Ren dan Aoi menjadi menarik untuk disimak.

Saya suka karakter Ren maupun Aoi, keduanya sama-sama dewasa. Gak ngotot. Aoi udah punya Daisuke. Ren udah punya Kaori. Ya, sudah. Mereka tidak dengan sengaja melakukan perbuatan yang aneh-aneh. Padahal soal perasaan, beuh, jangan ditanya. Baik Ren maupun Aoi, keduanya adalah sosok yang tangguh. Sama-sama pernah merasa kehilangan, sama-sama pernah tersiksa batin. Karakter mereka bisa dijadikan pembelajaran. Bukan hanya itu, pemeran lain juga turut memberikan andil yang besar. Seperti Kaori. Meski bukan karakter utama, Kaori adalah karakter yang paling bikin saya nangis🤧

Akhir kata, film ini recommended banget. Tidak ada adegan dewasa sama sekali. Memang ada kissing, tapi itu ulah Ren dan Aoi waktu masih bocah😂😂 Gak bakal bikin awkward. Btw, saya bersyukur film ini gak terlalu bikin saya galau kayak di Drowning Love.

Rate: 5/5

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top