My Liberation Notes

My Liberation Notes (2022) • Romance, Life, Drama, Familiy • Kim Ji Won • Lee Min Ki • Seon Seok Gu • Lee El

🚨Spoiler ALERT!!!


My Liberation Notes tayang di Netflix pada April 2022. Masih segar banget, nih. Awal saya nonton drama ini karena ada yang bilang ceritanya menggambarkan kehidupan seorang introver. Kebetulan kepribadian saya memiliki ciri-ciri seorang introver. Saya jadi tertarik untuk menontonnya. Selain itu, jujur saja Kim Ji Won menjadi daya tarik utama mengapa saya ingin menonton drama ini.

My Liberation Notes berkisah tentang tiga bersaudara yang tinggal di Desa bernama Sanpo. Daerah ini, tuh, sangat jauh dari Kota Soul dan orang-orang di Soul jarang sekali ada yang tahu tentang eksistensi Desa Sanpo. Desa Sanpo sangat sepi karena kebanyakan warganya memilih untuk merantau ke Kota.

Tiga bersaudara dalam kisah ini terdiri dari kakak tertua; Yeom Gi Jeong (Lee El), anak tengah; Yeom Chan Hee (Lee Min Ki), dan adik termuda; Yeom Mi Jeong (Kim Ji Won). Mereka punya sifat yang beda-beda banget dan hal itu yang sering bikin ketiganya ribut. Terutama Gi Jeong dan Chan Hee yang paling keras suaranya.

Menurutku, Yeom Gi Jeong sebagai kakak tertua memiliki sifat yang paling kekanakan. Orangnya sedikit egois, keras kepala, nekat, dan agak julid juga😂 tetapi sebenarnya punya niat baik. Gi Jeong punya ambisi dalam hal percintaan.

Chan Hee si anak tengah sebenarnya cukup bijak dan pekerja keras. Dia seringkali blak-blakan dan pemarah tetapi dengan cara yang lucu. Chan Hee punya ambisi dalam hal karir dan kesuksesan.

Sedangkan Mi Jeong, yang paling muda tetapi juga kelihatan paling dewasa, kalem banget, introver, rajin, selalu merasa tidak berharga, selalu merasa hampa dalam hidupnya, padahal orang lain menilainya unik dan tidak terduga. Mi Jeong punya ambisi dalam hal menemukan kebebasan sejati.

Kesamaan dari tiga serangkai ini adalah mereka sangat jenuh dengan rutinitas pekerjaan yang itu-itu saja. Setiap hari mereka harus menempuh perjalanan jauh naik Bus dan Kereta untuk sampai ke Kota Soul. Kejenuhan itu sangat terlihat di wajah-wajah mereka. Mereka bahkan tidak saling menegur ketika berpapasan di terminal. Mereka kadang membicarakan betapa membosankannya tinggal di Desa.

Fokus cerita secara bergantian menyorot kehidupan Mi Jeong dan kakak-kakaknya. Mulai dari kehidupan keluarga, pekerjaan, pertemanan, percintaan, dan pemikiran mendalam dari karakter itu sendiri yang tidak pernah ditunjukkan kepada orang lain atau ditunjukkan hanya kepada orang tertentu saja.

Dalam hidupnya, Mi Jeong merasa terjebak atau terkekang oleh sesuatu yang dia sendiri tidak tahu apa. Menjalani kehidupan baginya seperti sebuah pekerjaan. Sangat berat dan menguras tenaga. Mungkin bisa dibilang, Mi Jeong ini introver yang tidak punya motivasi dan passion dalam hidup. Namun, dia sendiri tidak tahu harus mendapatkannya dari mana. Suatu hari permasalahan hidupnya kian bertambah. Dia sudah tidak tahan dengan kekosongan yang dideritanya, sehingga dia memutuskan untuk mendekati Pak Gu (Seon Seok Gu). Mi Jeong meminta Pak Gu untuk mengisi jiwanya dari kekosongan.

Pak Gu bukanlah pria baik-baik seperti yang diharapkan. Dia adalah pria misterius yang tinggal di lingkungan rumah Mi Jeong untuk bekerja membantu Ayah mereka. Pak Gu orangnya sangat tertutup dan cukup mencurigakan. Tidak ada yang tahu namanya, dari mana asalnya, dan alasan mengapa dia pindah di tempat seperti itu. Pak Gu kecanduan alkohol dan sering duduk melamun bersama botol-botol soju. Tidak pernah mengajak orang lain berbicara kecuali saat bekerja.

Sejak awal episode, saat Mi Jeong hanya sedikit saja berinteraksi dengan Pak Gu, jiwa intuisiku mengatakan mereka bakal tertarik satu sama lain. Ternyata benar, dong🤭 Tidak tahu mengapa saya langsung mengambil kesimpulan seperti itu. Padahal, di awal-awal, Mi Jeong dan Pak Gu tidak pernah saling bicara jika tidak ada urusan, melirik juga tidak. Mi Jeong dan Pak Gu seperti tidak sadar dan tidak peduli dengan keberadaan masing-masing meskipun mereka tinggal di lingkungan yang sama. Mi Jeong baru mendekati Pak Gu setelah dia sudah muak sekali dengan hidupnya.

Uniknya, Mi Jeong (sampai di episode 8 saya menonton) tidak pernah secara langsung berkata "Aku menyukaimu" kepada Pak Gu. Dia malah berkata "Pujalah aku". Kata-kata yang ikonik banget, sih. Saya belum pernah melihat karakter dengan sadar meminta orang lain untuk memujanya, alih-alih mengatakan "Mau jadi pacarku?". Saya suka cara Mi Jeong mengatakannya dengan putus asa di hadapan Pak Gu yang berwatak keras. Mengejutkan, agak aneh, tapi rasanya seperti ada kembang api berbentuk love yang meletus di perut saya🤭. Perkembangan hubungan Mi Jeong dan Pak Gu sukses membuat saya mleyot seperti es krim yang meleleh. Sederhana tapi tetap manis. Romantis tapi realistis juga.

Kebaruan drama ini terletak pada premisnya serta keunikan karakter-karakter yang ada di dalamnya. Jangan berekspektasi akan ada adegan-adegan pasaran seperti yang sering terdapat dalam drama korea (cth: cewek terpeleset terus ditangkap sama cowoknya secara slowmo). Adegan dalam drama ini, tuh, lebih mirip kehidupan nyata. Makan bersama keluarga, pulang dari kantor, atau memetik cabai di kebun seharusnya merupakan adegan yang biasa-biasa saja, kan? Tidak untuk drama ini, justru bagian-bagian itu yang saya tunggu.

Banyak hal yang bikin saya relate dengan drama ini. Khususnya Mi Jeong dengan segala kehampaan dan kebenciannya pada dunia. Saya dapat merasakan beratnya jadi Mi Jeong. Sepertinya hidup ini akan lebih mudah jika ada orang yang setia di dekat kita. Pemikiran ini, saya tahu tidak hanya muncul di kepala saya saja, tetapi juga di kepala banyak orang. Ingin berubah. Ingin bebas. Namun terjebak dalam rutinitas dan beberapa permasalahan manusia modern saat ini. Kita akan menemukan pesan-pesan moral secara tersirat maupun eksplisit di dalam setiap dialognya.

Beruntung saya lebih sabar di awal-awal episode yang mungkin bagi sebagian orang terasa membosankan, sehingga saya dapat menemukan sisi yang sesungguhnya dari drama ini. Tentu saja sisi yang menyenangkan dan seru untuk nikmati. Drama ini membuat saya tersenyum lebar dan cekikikan di tengah malam. Saya juga akan terus menantikan kelanjutannya.

Rate: 4/5

"Aku menggambar sosokmu di dalam kepalaku, dirimu yang akan kutemui suatu saat nanti. Setidaknya bagimu aku tidak mugkin hanya orang biasa." - Yeom Mi Jeong

"Seseorang akan membaik saat mencintai dan punya banyak uang." - Yeom Gi Jeong

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top