Drowning Love

Drowning Love [溺れるナイフ] • 2016 • Drama Romantis • Komatsu Nana • Masaki Suda

🚨 Spoiler Alert!

Film ini bercerita tentang gadis remaja 15 tahun yang terpaksa pindah ke sebuah pedesaan di Ukigumo. Namanya Natsume Mochizuki (Komatsu Nana). Wajar saja Natsume tidak senang. Sebab dia harus meninggalkan Tokyo, kota besar nan modern hanya demi tinggal di desa. Lagian, Natsume di Tokyo sudah punya pekerjaan sebagai model majalah remaja, gitu. Sayang sekali harus ditinggalkan. Namun Natsume dan keluarganya tetap harus menemani Kakeknya yang sudah tua dan sakit-sakitan.

Next, setelah tiba di Ukigumo, mereka disambut dengan acara makan-makan, semacam pesta penyambutan gitu. Namun Nastume tidak dapat menikmati acaranya dan seketika merasa bosan. Dia pun keluar dari rumah untuk melihat-lihat sekitar. Lebih tepatnya terlalu jauh berjalan sampai ke bibir pantai. Di pantai itu suasananya gelap, kayak abis magrib dan kesannya lumayan angker.

Natsume melihat ada gerbang kuil shinto di sana (tiang merah Jepang). Nastume mendekat, tanpa sengaja dia melihat seseorang yang sedang berenang di antara bebatuan pantai. Orang itu adalah Koichiro Hasegawa (Masaki Suda), yang ternyata juga sekelas dengan Natsume. Lihat orang leha-leha di pantai jam segitu, kan, penasaran jadinya.

Jika hanya melihat dari adegan tersebut, saya tidak akan tahu ternyata saat itu Natsume sudah jatuh cinta pada Kou. Adegan ini cepat sekali temponya, sehingga ketika Kou mendekati Natsume, saya pikir Natsume hanya terduduk kaget. Berdasarkan review lain yang saya baca, di momen itu Natsume bahkan terpesona pada Kou, karena mengira Kou adalah dewa yang muncul di laut.

Mungkin karena lokasinya di kuil yang sakral, Natsume lantas menghubungkan penampakan itu sebagai dewa, bukan hantu. Pandangan pertama Natsume, Kou kelihatan bersinar. Yaiyalah, orang rambut pirang mencolok begitu, ditambah kulitnya putih banget kayak kapas. Kou bergegas menghampiri Natsume yang termangu antara terpesona dan takut.

Sebagai karakter utama cowok dalam film ini, Kou memiliki sifat yang bebas, jahil, dan slebor. Kekanakan tapi ada sisi dewasanya berdasarkan suara dan kalimat yang terucap (by the way aksennya Kou itu beda banget). Kou memiliki ekspresi wajah yang tajam, kelihatan berbahaya. Ada aura-aura anak nakal😂 Meskipun dia tipe berandalan, tetapi dia berbeda dari kebanyakan karakter bad boy yang saya lihat di dorama. Kou memiliki ciri khasnya sendiri.

Dialog dan adegan dalam film ini beberapa ada yang implisit. Saya bisa menilai, mana orang yang mencurigakan atau mana yang fake. Akan tetapi tidak pernah terucapkan dalam dialog dan adegannya juga cukup halus. Awalnya ragu-ragu menilai karena tidak ada bagian yang mengungkapkan secara terang-terangan. Lambat laun, kecurigaan itu ternyata benar. Bagian-bagian yang bikin bingung itu memang biasanya hanya berupa adegan dengan dialog yang tidak terlalu menjelaskan adegannya.

Misalnya, tokoh Kana (teman sekelas Natsume) yang diperankan oleh Mone Kamishiraishi. Kana adalah gadis yang sopan dan manis. Kata-katanya selalu baik dan positif. Namun dengan ekspresi yang pas, saya bisa merasakan emosinya yang tersembunyi.

Contoh lain saat Natsume berlari mengejar Kou di hutan. Mengapa dia harus repot-repot mengejar Kou? Padahal dia tidak melakukan kesalahan. Adegan yang membuat saya bertanya, "Mereka ngapain?" Namun saya juga suka adegan ini karena kelihatan indah, dipadu dengan musik piano yang mendukung suasana. Seberapa pentingnya adegan ini, mungkin masing-masing penonton bisa menilainya. Kalau bagi saya, adegan tersebut menunjukkan besarnya ketertarikan Natsume pada Kou. *Atau mungkin mereka hanya suka bermain kejar-kejaran😂

Memang untuk lebih memahami maksud dari film ini, direkomendasikan untuk membaca terlebih dahulu manganya. Kalau tidak, kemungkinan besarnya jadi kebingungan kayak saya. Sampai akhir saya merasa belum terlalu mengenal Kou. Sudut pandang diambil dari sisi Natsume saja. Untungnya saya paham beberapa bagian pentingnya, misal alasan Natsume harus putus dengan Kou dan mengapa antara dia dan Kou tidak akan pernah sama lagi. Itu termasuk bagian sakitnya, sih.

Sinematografi-nya bagus banget, banyak sudut estetik yang menangkap suasana alam pedesaan yang hijau, sejuk, dan sunyi. Daya tarik film ini, dalam keadaan bingung pun tetap tak ingin berhenti menontonnya. Anak remaja ngobrol dalam kelas aja bisa menjadi dramatis. Mungkin juga pengaruh dari musiknya dan adu pandang antara Natsume dan Kou. Aktingnya keren banget, kelihatan ikatan di antara keduanya. Lagi marah-marah pun masih kelihatan mesra aja😂 padahal Kou baru saja mendorong Natsume ke lantai, lho. Harusnya takut Natsume apa-apain, eh, saya malah senyum-senyum gak jelas.

Kisah cinta mereka berdua itu layaknya percintaan remaja yang naif dan kekanakan. Namun karena suatu kejadian di malam festival api, kisah cinta mereka berubah menjadi tragedi cinta yang tak terelakkan.

Rate: 4/5

"Gunung dan laut ini milikmu, begitu juga aku" - Natsume Mochizuki

Update [ Kamis,14 April 22]

Tidak hanya menjadi pasangan di Film, di dunia nyata mereka telah menikah🥺🤍 They're so cute! Semoga langgeng sampai maut memisahkan🤍

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top