Chapter 16-Akhir

Langsung saja.

.
.
.

Semuanya mulai menuju arah klimaks dari chapter ini dan naik ke seterusnya, semuanya mulai terbuka, kenangan dan segala yang terjadi antara Vega, kedua orang tuanya dan Fara, juga Batara.

Kedua orang tua yang lebih menyayangi kekuasaan dan kedudukan dan malah menelantarkan sang anak secara psikis, walau mereka memberi anak-anak dengan segala materi, nyatanya itu tidak akan cukup karena pada dasarnya sang anak menginginkan kedua orang tuanya untuk ikut andil mengurus mereka dalam limpahan cinta dan kasih sayang.
Tidak tahu apa yang terjadi dengan papa dan mama Vega dan Fara, memaksakan kehendaknya kepada sang anak dan yang paling parah lagi, sampai memberikan hukuman yang terlalu mengerikan jika sang anak tidak dapat memenuhi target yang papanya buat.

Kenangan itu menyakitkan, kenangan buruk yang tak bisa hilang walau ada waktu yang telah memisahkan jaraknya. Tidak, seperti de javu, Batara sama sekali tidak menggunakan akalnya dan malah tersesat dalam kegelimangan rasa benci dan dendam. Menyalahkan takdir hidupnya kepada Vega dan bukannya mencari kesalan terhadap dirinya. Disini, mungkin karakter Batara yang kelihatan lebih tua dari mereka, tapi karena dendam ia tidak bisa berpikir jernih.

Saat akhirnya penyesalan itu datang setelah darah dari kepala Vega mengalir dan membasahi tanah, maka Batara langsung merasakan penyesalan sekaligus ketakutan akan dirinya yang akan kembali ke tempat yang mengurung kebebasannya itu.

Sementara Cala, ia juga merasaka hancur karena melihat Vega terluka parah.

Tidak menyangka kalau Vega ternyata mengalami masalah terhadap syaraf di otaknya sampai ia lupa anggota fisiknya.

Dan disanalah Cala menemaninya, saya terkejut karena papa Vega tetap tidak menerima Vega bahkan setelah kondisi lelaki itu terlihat sangat memperihatinkan dan malah menyerahkan masalah Vega kepada pelayannya.

Apakah benar papa Vega adalah tipe orang tua yang tidak bisa memaafkan anaknya. Lalu, mama Vega juga sama saja.

Saya melihat sosok orang tua yang sangat memperihatinkan di cerita ini. Begitukah orang tua? Lebih sayang kepada materi dan kekuasaan, dan mereka terus membelenggu anaknya dalam peraturan dan kesempurnaan tanpa kecacatan. Hukuman dan segala hal kejam yang akan diterima jika melakukan kesalahan.

Bahkan setelah kematian anak perempuan mereka, sebagai orang tua mereka malah menyalahkan anak yang satunya, padahal Vega menjadi anak tunggal mereka sekarang.

Sebenarnya, ending tentang kedua orang tua Vega masih gantung menurut saya. Karena, hanya diceritakan sang papa yang membaca buku harian Fara dan mengetahui beratapa anak yang dianggap lebih bisa dibanggakan itu ternyata amat membencinya.

Walau disitu pembaca kemungkinan sudah mengerti sepertinya sang papa merasa bersalah, dan walau kelihatan papanya juga berego besar, ingin sekali melihat anak dan orang tua ini saling bermaafan.

Ya, jadi menurut saya agak gantung saja ending tentang kedua orang tua Vega.

Kalau ending Vega Cala sih sudah bagus, karena saya juga buka pencinta roman dan hanya pencinta angst dan gore.

Dan saran dari saya, walaupun waktu itu Shii Papai sudah bilang kalau chapter awal-awal yang penuh typos dan kesalahan EyD atau lainnya tidak akan diedit karena merupakan pembuktian kalau tulisan akan semakin berkembang, begitu? Hehe, tapi tetap saja, agak gimana mungkin bacanya karana Shii papai sudah paham mengenai EyD dll.

Satu lagiiii ... karena ini plot maju mundur gitu, walaupun saya sudah terbiasa dengan cerita plot maju mundur begini, tapi sepertinya pembaca yang lain banyak yang mengeluhkan mengenai flashback yang tidak ada tanda tertentu, jadi karena di cerita ini tidak ada semacam tanda untuk pemberitahu bahwa sekarang adalah flashback, pasti banyak pembaca yang bingung. Sarannya, mungkin kakak bisa buat flashback dengan diitalic gitu, meski itu gak enak dipandang juga hehe ... ya, semacam itulah, untuk tidak mencampurkan kilas balik dengan latar aslinya.

Dan, terakhir ... sangat disayangkan Vega kehilangan semua keahliannya dalam bela diri. Itu butuh berapa tahun agar sembuh? Semoga mereka langgeng sampai ke pelaminan. Vega dan Cala. (ditampol)

.
.
.

Alhamdulillah selesai sudah review yang lebih mengarah kepada curhatan ini.

Semoga Shii papai bacanya gak bosan, walau Erza sangat yakin ini memang membosankan. Lol.

Ya, Erza memang agak kurang puas dengan ending masalah Vega dan ortunya. Pinginnya mereka sekeluarga itu maaf2an gitu, kan kasihan anak semata wayang malah gak dipeduliin. Hiks.

Pokoknya, semoga review ini agak membantu untuk Shii papai yaaa. Walau Erza tetap gak yakin. Plak.

BTW, daripada review ... ini malah mirip rangkuman One Step. Lol.

Salam sayang,
zhaErza.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top