JULI 2018 - REVIEW 3

Uname: LilyRosalina9
Judul: Lavender Blooms (Fated to Love You)
Genre: Romance
Status: Ongoing
Blurb:

Review

1. Ide Cerita

Tema tentang skinship main-main dan berlanjut ke jenjang pernikahan adalah tema yang banyak sekali bertebaran di Wattpad, macam drama Korea yang suka banget menyelesaikan masalah dengan kawin kontrak. Tapi satu yang unik, tokoh ceweknya dijuluki si Itik Buruk Rupa. Mari kita lanjutkan!

2. Opening

Cerita buka dengan prolog, berisi adegan menjurus ke ranjang dengan atribut ditutup mata dan sedikit tindakan kasar. Tidak jelas tokoh prianya siapa. Biasanya adegan berbau alas yang empuk-empuk itu sukses bikin penasaran.

3. EBI dan PUEBI

Wah, Mimin suka banget dengan penyajian tulisan yang cukup rapi. Meskipun demikian masih ada beberapa poin yang terlewat:

1. Penggunaan awalan di-

Penulisan yang benar adalah 'diangkat' dan 'dilempar'. 'Di' dengan penulisan dipisah biasanya adalah menunjukkan tempat atau letak sesuatu. Meski demikian, Mimin yakin ini hanya hasil jari kepeleset, karena di bagian-bagian berikutnya tidak ditemukan kesalahan berulang konsisten.

Ada dua cara yang benar: (1) menggunakan (-) antara 'di' dan' fotocopy'; (2) gunakan kata 'difotokopi'

2. Penulisan dialog tag

Nitip satu poin, yang digaris merah, kata lift tidak perlu dimiringkan karena sudah diserap oleh bahasa Indonesia dan sudah ada di KBBI.  

Untuk dialog tag, penulisan yang benar adalah (yang digaris biru):

Penggunaan huruf kecil setelah tanda kutip berlaku untuk kata-kata yang termasuk dialog tag seperti kata, ujar, seru, titah, maki, mohon, bisik, ucap, dll. Apabila bukan diikuti oleh dialog tag, maka biasanya tetap menggunakan kapital seperti di awal kalimat pada umumnya.

Yang tanda biru, diakhiri oleh tanda titik, karena diikuti bukan dengan dialog tag. Dan karena bukan dialog tag, maka kata 'seseorang' diawali dengan huruf kapital. Begini jadinya: "Anna, ini tugasmu hari ini." Seseorang menempelkan note di bahunya.

3. Kata ganti 'ku-'

Penulisan yang benar disambung.

4. Penulisan angka

Penulisan angka jika hanya satu atau dua kata, ditulis dengan huruf. Jika lebih baru menggunakan angka. Misal: satu, dua, sepuluh, seratus, sembilan puluh, 48, tiga belas, 17584, seribu, dsb

4. Alur

Alurnya menggunakan alur maju dengan kecepatan yang sesuai. Mimin tidak merasa ada waktu-waktu yang terlalu diulur.

5. Latar Waktu dan Tempat

Tidak ada keterangan dari awal ini ber-setting di mana, walaupun dari nama-nama tokohnya harusnya berlatarkan luar negeri. Alangkah lebih baiknya kalau disebutkan lokasinya, biar bisa membuat pembaca lebih solid membayangkan latarnya dan seperti dibawa langsung ke tempat kejadian. Kalau dibaca, ini harusnya tidak berlatarkan kota besar, karena Anna satu kantor dengan temen kuliahnya, dan pas hari reuni dia ketemu teman-teman kuliahnya di jalan. Coba dalami soal budaya setempat. Apakah memungkinkan kalau orang-orang Barat cenderung tinggal dan kerja di tempat yang sama setelah kuliah? Lalu kalau memang benar, ini kotanya kota apa? Anna tinggal di mana? Apakah di sana blok perumahan dekat dengan blok perkantoran, atau perhotelan atau venue untuk mengadakan reuni?

Apakah setting kotanya harus nyata dengan menyebutkan salah satu nama kota tertentu? Sebaiknya iya, biar sekalian bisa membuka mata pembaca mengenai kondisi suatu kota tertentu.

Kalau misalnya mau dikarang saja, boleh, nggak? Tidak ada yang melarang, hanya saja sebaiknya budayanya juga diperdalam. Nggak mungkin menulis soal India, lalu menggunakan budaya Indonesia, misalnya.

Untuk setting waktu sudah cukup dijelaskan dengan baik. Baik itu dari kondisi situasi ataupun runutan kejadian.

6. Penokohan

Nah, bagian ini, ada sedikit pergeseran karakter. Entah sengaja atau tidak sengaja, beberapa poin membuat karakter goyang.

Anna digambarkan di bagian-bagian awal sebagai orang yang tidak bisa menolak permintaan orang lain. Lalu setelah kejadian tragis, dia menolak menikah. Secara umum, apa bedanya permintaan teman-teman kantornya dengan permintaan Mrs. Ellie? Keduanya sama-sama permintaan, dan Anna tidak suka.  Tapi kenapa Anna bisa menolak Mrs. Ellie sedangkan tidak menolak teman-temannya? Kalau dia memang bukan orang yang bisa menolak sesuatu, mungkin bisa dibungkus dengan cara yang berbeda terkait permintaan pernikahan itu. Tidak bisa menolak, lalu memutuskan menghilang, misalnya. Dengan itu, terjadi pergeseran karakter, dia 'mulai' bisa menolak tapi tidak dengan cara gamblang.

Tapi, Min, yang terjadi sama Anna, kan, sesuatu yang besar, yang tragis dan berpotensi mengubah karakter? Iya, setuju! Kalau memang mau dibuat pergeseran karakter, akan lebih kuat lagi kalau dia menolak semua orang yang datang di sekitarnya karena trauma itu. Efek pemerkosaan bukan sesuatu yang dianggap gampang. Pikiran juga lagi kalut, tidak bisa berterima kasih sama yang menolong tanpa punya pikiran negatif. Bahkan orang terdekat pun tetap bisa dianggap musuh.

Sebelum itu, sebenarnya sudah terjadi pergeseran juga sih. Ketika Anna diseret sama teman-temannya ke reuni, dia masih tidak bisa menolak. Lalu, ketika ditawari minum, bahkan sampai di-bully dia bersikeras menolak. Bukannya itu bertolak belakang dengan karakter yang dilabelkan padanya? Perundungan yang terjadi toh sudah terjadi dari kuliah. Lalu kenapa dia bisa menolak saat itu? Apa yang terjadi sekarang? Karena dia lebih dewasa? Lalu kenapa dia nggak menolak saat disuruh teman-teman kantornya yang bahkan membuat kinerja kerja dia menurun dan nyaris dipecat?

Lalu yang kedua, tokoh James. Dia dicitrakan sebagai cowok sombong, anak orang kaya dan seenaknya. Lalu pas dia lihat Anna dengan keadaan mengenaskan dia jadi sedih dan galau berhari-hari. Wajarkah? Kalau menilai dari sisi karakternya, ketika dia melihat dan menyadari kesalahannya, itu masih wajar, dia kan masih manusia bisa. Tapi, galau berhari-hari dengan penerimaan bahwa dia bersalah banget, kayaknya enggak deh. Dia kan sombong. Mana sisi yang lebih kuat? Sombongnya atau lembeknya?

Kalau dibaca lanjutannya, dia lebih besar sombongnya. Jadi, nggak pas kalau dalam rasa ketidaknyamanannya itu dia merasa 100% salah. Dia memang mencari alasan pembenaran, makanya dia meledak waktu dikasih tahu bahwa ada kemungkinan Anna menjebak karena hartanya. Tapi sebelum itu, menurut Mimin, nggak ada gunanya dia galau, karena itu bukan karakter yang dilabelkan padanya.

Sebagai rangkuman mengenai penokohan, tidak ada salahnya melabelkan karakter apa  pun pada tokoh. Itu sepenuhnya hak penulis. Tapi selain hak biasanya kita dibebankan juga dengan kewajiban. Nah, kewajiban penulis adalah menjaga konsistensi karakter tokoh yang sudah dia labeli sendiri. Ketika ingin menulis adegan harus menoleh dulu, cocok nggak kalau si tokoh A dengan karakter B berbuat C? Karena setelah adegan C terjadi dengan satu set karakter B, maka adegan D merupakan lanjutan dari C, begitu seterusnya sampai cerita tamat.  

7. Diksi dan Gaya Bahasa

Karena ini berlatarkan luar negeri jadi Mimin merasa sedikit seperti membaca tulisan terjemahan. Sudah cukup konsisten kok.

8. Adegan

Adegan-adegan disusun cukup rapi dan runut. Hanya saja, kalau boleh memberi masukan, perkenalkanlah situasi dasar di awal. Seperti latar, kota, dan negara setting cerita. Mungkin ini hanya preferensi pribadi sih. Karena sebagai pembaca, Mimin mau menyiapkan diri untuk tenggelam dalam dunia yang ada di dalam sebuah cerita.

9. Saran

Saran Mimin, pelajari kembali kaidah-kaidah kepenulisan dengan cara sering buka EBI, PUEBI, dan KBBI ketika menulis. Itu pun Mimin selalu lakukan ketika menyiapkan naskah yang akan terbit, dan tebak? Masih aja ada yang terlewat. Jadi, Mimin bukan bilang Mimin yang paling hafal dan jago ya, masih selalu terus belajar kok. Semuanya itu supaya naskah bisa rapi dan bisa dinikmati oleh pembaca, bukan dari segi cerita, tapi juga pembelajaran buat yang sedang menulis.

Kedua, mantapkan lagi soal penokohan. Jangan sampai alur sudah cantik, penyajian tulisan indah, tapi karakter tokohnya tidak solid.

10. Penutup

Demikian review dari Mimin, semoga berkenan. Perlu diingatkan sekali lagi, bahwa review ini bukan untuk menghakimi penulis ya. Kami hanya membantu menunjukkan poin-poin yang kami, sebagai pihak penerbit, anggap penting dalam menilai suatu naskah untuk diterbitkan.

Terima kasih.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top