High School Examen 1
BEDAH KARYA (Review)
High Shool Examen 1 by Southern_South
Preview: High School Examen adalah cerita berlatar di sekolah bernama Gateral yang di dalam cerita itu disebutkan sebagai sekolah internasional nomor 1 yang didalamnya diisi oleh orang-orang cerdas dan berkompeten. Di akhir semester akan ada Explusion Examen (semcam ujian) yang akan menentukan apakah seorang siswa akan tetap lanjut sekolah di sana atau di dropout dan dipindah ke sekolah nomor 4 se Indonesia. Yes, settingnya di Indonesia gaes.
Jujur waktu baca blur dari cerita ini aku tertarik dengan premis ceritanya sehingga tanpa sengaja dimasukkan ke perpus pribadi, dan setelah tau kalau cerita ini sudah berlebel lengkap dan termasuk masih baru jadi iseng-iseng baca sekalian pengen ngereview haha.
Tanggapan setelah membaca: Ini adalah cerita bertema sekolah yang memang berbeda dari tema pasaran yang sedang menjamur, bahkan bisa dibilang premisnya cukup menarik. Apalagi dengan blurb yang menggembor-gemborkan soal persaing di sekolah super elite yang hanya meluluskan 0,2% dari 24.000 lebih siswanya. Ya, dan itu benar-benar membuat aku penasaran! Blurbnya bagus.
Jujur saja, awal-awal aku membaca cerita ini sama sekali tidak menduga kalau settingnya ada Di Indonesia. Hal yang membuatku tidak menduganya adalah nama dari setiap karakter yang digunakan, seperti Alexandra Jane Fausto, Giona Osvaldo, Hasegawa Bara, dan sebagainya. Sempat kukira cerita ini akan bersetting di Western atau di mana gitu wkwk.
Okay, there is my review then.
Plot: Untuk plot dalam HSE sendiri plotnya bisa dibilang runtut dan tersusun rapi. Meskipun ada beberapa adegan yang menurutku sedikit cringe, terlebih lagi pada tokoh utamanya. Di awal-awal memang tidak se klise adegan bangun pagi, tetapi adegan terpaksa masuk sekolahnya sedikit mengingatkanku dengan beberapa cerita klise.
Oh, aku hampir lupa. plot yang digunakan memang maju dan runtut, tetapi aku merasa sedikit bosan, karena terlalu banyak chapter yang menurutku filler dibandingkan dengan fokus utama cerita yaitu persaingan antar murid, sehingga enjoyment-nya jadi sedikit terganggu. Yang lebih mengganggu adalah hubungan antara Alexandra Jane (sang tokoh utama) dan Giona Osvaldo (rival si mc atau bisa disebut sebagai sahabat masa kecil si mc). Yap, haampir sepertengahan cerita hanya konflik mereka saja yang diangkat dan belum sampai pada ujian yang bisa membuat dropout massal, padahal menurutku pribadi bagian menariknya adalah masalah pengasingan dari sekolah dan persaingannya.
Setelah event pertama masalah dropout, masalah jadi melebar. Menjadi drama antar remaja yang sebagian bahkan tidak berhubungan dengan premis awal cerita. Meskipun begitu, cerita tetap bisa bergulir pada jalur yang sebenarnya. Tetapi yah itu tadi, sedikit melebar dan menjadi kurang fokus pada premis awal cerita.
Penokohan: Karakter dalam cerita ini lumayan banyak dan hanya sekedar nampang nama lalu dilupakan. Lalu muncul lagi entah di chapter keebrapa dan hilang lagi. Dengan kata lain terlalu banyak figuran yang kurang mendukung untuk alur cerita.
Untuk beberapa tokoh selain tokoh utama (Alexandra Jane) dan si rival (Giona Osvaldo) ada Guven Taufik dan Gabriela Heesters. Dalam penokohan di HSE ini semuanya terasa datar, apalagi figuran yang cuma numpang lewat. Bahkan tokoh utama tidak memiliki daya tarik sama sekali, kecuali kalau dia itu bar-bar, tidak tahu malu, egois, dan sebagainya.
Sementara tokoh Giona yang dibuat sempurna memiliki kesan yang tegas dan karakter yang kuat, tetapi karena beberapa alasan penokohan Giona ini menjadi ambigu dan terlihat tidak konsisten. Awalnya aku sangat menyukai penokohan Giona, tapi setelah pertengahan cerita dan seterusnya kadar cintaku jadi berkurang (ea wkwkw).
Untuk tokoh utama sendiri, dia seakan-akan diam di tempat. Bahkan tidak ada perkembangan karakter sama sekali. mungkin, ada saat-saat dia kelihatan meningkat karakternya, tapi di chapter lain perkembangan itu seolah-olah hilang dan Alexandra Jane kembali ke titik nol. Bahkan untuk beberapa karakter pendukung, Jane bisa dikatakan kalah dalam perkembangan penokohannya. Dia ditelah oleh figuran.
Penggunaan dialog: Penggunaan dialog dalam cerita ini terkesan sederhana dan seperti remaja pada umumnya. Walaupun sedikit terganggu karena beberapa karakter orang luar negri menjadi fasih dengan bahasa slang anak gaul Indonesia. Walaupun sudah diberikan penjelasan, tetap saja rasanya kurang enak dibayangkan.
Tata/Gaya bahasa: Gaya bahasa yang digunakan cukup simpel dan lugas, sehingga mudah dipahami dalam sekali baca. Namun, masih ada sedikit kekurangan seperti typo, pemborosan kata, dan kata-kata bermakna ganda.
Narasi yang digunakan bisa juga dikatakan bertele-tele dan malah terasa seperti brosur sekolah Gateral yang diceritakan oleh pemandu wisata. Terlalu detail tapi tidak hidup, begitulah aku menyebutnya. Terkadang aku juga menemukan beberapa penjelasan yang sepertinya bisa lebih simpel atau bisa dihilangkan.
Untuk narasi pelajaran yang diselipkan, aku comment dikit. Memang bagus memberikan informasi mengenai pelajaran dalam sebuah cerita, tetapi terlalu detail sampai-sampai dari a-z benar-benar membuatku sedikit bosan wkwk. Tapi ini adalah sesuatu yang bagus karena memang itu mungkin tujuan dari HSE.
Konsistensi: HSE ini bisa dibilang sedikit melebar dari fokus utama sehingga main event-nya jadi terasa biasa-biasa aja. dari premis awal tentang persaingan antar murid, malah berubah ke persoalan remaja dengan teman-temannya. Konsistensi cerita ke premis kembali setelah pertengahan chapter sampai akhir. Walaupun begitu premis awalnya menurutku tidak sesuai dengan eksekusi.
Logika: Logika yang ada di HSE adalah logika di dunia itu sendiri (maksudnya di universe HSE sendiri). di mana semua orang pintar berkumpul di sebuah sekolah bernama Gateral. Diantara itu semua adalah Alexandra Jane dan Giona Osvaldo. Jane digambarkan memiliki otak yang lumayan cerdas, sementara Giona memiliki otak yang terlalu sempurna. Bahkan bisa dibilang sangat sempurna.
Jika kita tidak memakai logika di dunia HSE, maka akan sulit menikmati bacaan ini. Karena ada beberapa hal yang mungkin akan sedikit mengganjal jika kita menggunakan logika kita dengan logika dunia HSE.
==========================
Plot : 6/10
Penokohan : 5/10
Penggunaan dialog : 7/10
Tata/Gaya bahasa : 6/10
Konsistensi : 5,5/10
Logika : 7/10
Rata-rata : 6,08
HSE memiliki premis yang bagus di awal. Sayangnya, eksekusi yang dijalankan tidak sesuai ekspektasi yang aku bayangkan. Sekedar mengingatkan ini hanyalah opini pribadi dan aku menilai secara subjektif.
Menurutku HSE ini memang worth it untuk dibaca, apalagi bagi penyukan teenfict yang sudah mulai bosan dengan tema pasaran dan ingin keluar dari zona nyamannya.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top