Review Monokrom


Hola~ dengan Rizu di sini. 👋😁
Salam kenal, bagi yang belum kenal sama Rizu.

Dalam kesempatan kali ini, Rizu akan me-review salah satu cerita dari Kak Shirei, yaitu Monokrom - Akankah Asa Terhalang Warna?


Berikut blurb-nya:

Btw, ini adalah cerita pertama Kak Shirei yang Rizu baca. Sebenarnya udah lama nangkring di library, tapi baru ada kesempatan buat baca. Andaikan gak tahu ada Review Contest ini, mungkin Rizu bakalan tambah lama buat mulai baca. Bukan karena apa, Rizu memang jarang baca-baca di Wattpad, lebih sering baca buku versi cetak. Maka dari itu, tingkyuu banget buat Kak Shirei yang karena event ini diadakan, Rizu jadi ada motivasi buat langsung baca. 😆

Oke, sekian basa-basinya. Langsung saja Rizu mulai memaparkan review ala kadarnya ini.

_____

1. Sekilas isi cerita

Monokrom mengisahkan tentang Netta, seorang gadis yang  memiliki ambisi untuk berkuliah di jurusan DKV demi mengikuti jejak mendiang ibunya. Juga agar suatu saat ia dapat membantu usaha ayahnya dalam pembuatan desain iklan untuk travelnya. Namun, belum juga memulai, Netta dihadapkan sebuah kenyataan yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya. Hasil diagnosa dokter menerangkan bahwa gadis itu memiliki cacat bawaan, Deuteranormaly. Tipe buta warna sebagian yang dikenal dengan nama red-green color blindness. Jenis buta warna paling banyak diidap di dunia. Tidak ingin menyerah sebelum berjuang, Netta memalsukan hasil tes buta warna tersebut, kemudian ia berhasil lolos ke universitas dan jurusan impiannya.

Sejak hari pertama perkuliahan, Netta berjumpa dengan dua cowok absurd. Aru yang dingin, rasional, blak-blakan, serta berlidah tajam. Juga Ray yang ramah, perhatian, dan sangat peka. Tugas presentasi kelompok yang menyatukan ketiganya, menjadi pintu hubungan persahabatan yang kemudian terjalin. Netta, Aru dan Ray dikenal sebagai trio unggulan di angkatan mereka.

Namun, kalimat yang menyatakan "tak ada persahabatan antara laki-laki dan perempuan" juga terjadi di cerita ini. Netta menyukai Aru yang jenius. Senyum cowok berkacamata itu mampu membuat debaran asing di hati Netta terus mengalun. Sedangkan Ray yang menyadari perasaan Netta, juga menyukai cewek itu.

2. Judul

Sekilas jika membaca "Monokrom", hal yang terlintas di pikiran Rizu adalah warna monoton seperti hitam-putih atau abu-abu. Awalnya Rizu enggak ngerti kenapa cerita ini diberi judul "Monokrom". Jika judul berhubungan dengan cacat bawaan Netta, maka itu tidak sesuai dengan pemikiran awal Rizu yang tadi.

Netta diceritakan buta warna parsial, bukannya buta warna total. Makanya Rizu bingung dengan judulnya yang sekilas tidak sesuai itu.

Namun, setelah membaca habis ceritanya, Rizu mulai mengartikan bahwa "Monokrom" bukan dimaksudkan kondisi buta warna Netta, melainkan kemampuan Netta dalam menggambar hanya unggul jika objek gambarnya berwarna monokrom. Ketika tugas yang mengharuskan Netta mencampur warna untuk menghasilkan gradasi, saat itulah Netta mengalami kesulitan. Rahasianya terancam ketahuan jika tak berhasil mencampur warna dengan baik.

3. Cover

Rizu jarang mikirin sinkronisasi atau makna cover terhadap isi cerita. Namun, sampul yang digunakan Kak Shirei untuk Monokrom membuat Rizu bertanya-tanya, kenapa warna objek; pohon dan air (danau/sungai) seperti penampakan visual dari buta warna tritanopia? Padahal Netta menderita deuteranormaly.

Rizu gak bilang sampulnya salah atau kurang tepat dengan isi cerita. Rizu hanya penasaran kenapa Kak Shirei milih gambar dengan penampakan warna yang menurut Rizu gak sesuai dengan kondisi Netta. 😅

4. Setting

Dari segi penggambaran lokasi, baik kelas, kantin, kamar Netta, kost Ray, dll itu udah bisa terbayang dengan jelas di benak Rizu. Hanya saja, dari segi suasana ... entah kenapa belum bisa tergambarkan dengan baik.

Cerita ini fokus pada interaksi ketiga tokoh utama. Tokoh lain seperti ayah Netta, dan para dosen memang menjadi tokoh kunci dalam menggerakkan alur. Menurut Rizu, udah bagus karena memadatkan peran para tokoh sehingga tak ada adegan dari tokoh yang sia-sia.

Hanya saja, Rizu merasa ada kesan "sepi" karena cerita ini terlalu menonjolkan peran ketiga tokoh utama. Interaksi tokoh dengan orang-orang sekitar hanya disinggung sekilas pada narasi. Rizu perhatikan, tidak pernah sekali pun Netta, Aru, maupun Ray pernah berinteraksi dengan teman-teman sekelas mereka.

Jika diibaratkan dengan anime, hanya adegan Netta, Aru, dan Ray yang bergerak, sedangkan orang-orang di sekitar mereka hanya "penampakan abu-abu" yang tidak bergerak.

5. Tokoh

Dari Netta, Rizu belajar tentang bagaimana untuk tetap semangat dan tidak menyerah untuk mengejar impian dan cita-cita. Netta adalah sosok gadis yang sangat keren!

Dari Aru, Rizu belajar bahwa jangan pernah menilai seseorang hanya dari penampilan dan caranya berbicara. Siapa tahu saja dia punya hati yang benar-benar tulus.

Dari Ray, Rizu belajar untuk tetap berlapang dada ketika suatu hal terjadi tidak sesuai dengan harapan.

Jujur saja, Rizu paling suka dengan Aru! 😆

Alasannya?

Karena Aru tipe cowok 2D favorit Rizu; pinter, cakep, cool, dan realistis. Terutama karena Aru pakai kacamata 😍😎

Meski berlidah tajam dan terkesan kejam, tetapi ternyata Aru punya sisi yang sweet banget. Seperti ketika dia melukis Netta sebagai permintaan maaf.

6. Hal-hal yang mengganjal dalam cerita

-Ketika Netta telat pulang setelah mengerjakan tugas di kost Ray, Papa menunjukkan kemarahan yang kurang berdasar. Ia menuduh Ray yang macam-macam, lantas tak ingin mendengarkan penjelasan Netta. Meski sebenarnya sudah ada keterangan bahwa Papa juga tidak habis pikir kenapa dirinya bisa semarah itu, tapi tetap saja rasanya tidak wajar dan terkesan kekanak-kanakan. Padahal Papa adalah orang dewasa yang sosoknya digambarkan sangat penyayang.

-Ayah Netta hanya disebut sebagai "Papa" dan tidak ada keterangan namanya sama sekali.

-Proses munculnya "rasa cinta" Ray terhadap Netta tidak digambarkan dengan jelas. Kesannya hanya "tiba-tiba suka aja" gitu.

-Meski logis, cerita diakhiri dengan sangat menggantung. Kak Shirei, bisa request ekstra part, gak? 😅 Setidaknya semacam epilog aja gitu, gambaran nasib Netta kayak apa setelah pindah universitas, serta bagaimana keadaan Aru dan Ray setelah ditinggak Netta.

8. Hal-hal yang menarik dalam cerita

-Tema ceritanya sangat unik. Membahas tentang penyakit buta warna yang (mungkin) dianggap sepele dan tidak punya banyak pengaruh apa-apa di kehidupan. Namun, bagaimana dengan seseorang yang memiliki impian yang bergantung pada warna seperti Netta? Tentu hal tersebut menjadi penghalang paling besar untuk meraih cita-citanya.

-Kisah romansa ringan dan tidak berfokus pada mengejar cinta buta.

-Ilmu baru terkait buta warna dan jurusan DKV. Kak Shirei menggambarkan kedua hal itu dengan sangat baik. Sehingga pembaca tidak hanya mendapatkan hiburan, melainkan juga memperoleh pengetahuan.

_____

Secara garis besar, Rizu sangat senang bertemu dengan Netta, Aru, dan Ray dalam cerita Monokrom. Interaksi mereka bikin Rizu gemes banget 😆.

Untuk Kak Shirei, terima kasih sudah menuliskan kisah yang luar biasa ini. Terutama karena telah menciptakan tokoh Aru. 😁

Pengen culik Aru dan jadiin pendamping hidup Rizu :V (minta ditampol sama Netta).

Baiklah, cukup sekian review ini. Semoga memiliki manfaat. Ada pun kekurangan dan kekeliruan di dalamnya, mohon ditegur saja. 😁

Salam dari Rizu yang sudah sangat mengantuk. 😘

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top