Chapter 8

Informasi bagi anggota yang berhalangan menghadiri rapat tadi. bahwa ketua organisasi merilis peraturan baru yang dimana masing-masing anggota organisasi tidak boleh ada yang pacaran, karena, kita menggunakan sistem kekeluargaan yang saling menjaga, bukan menjaga dalam sebuah status, terimakasih.

"Astaga!" pekik Arventa.

Peraturan tersebut tentu tidak disetujui olehnya, bagaimana mungkin? Padahal ia ingin melepas masa jomlonya tahun ini, seketika mood-nya langsung hancur begitu saja. Mona dan Cici juga seperti Arventa, mereka punya doi di organisasi tersebut, sambil berdecak mereka menaruh ponsel di meja.

"Malas banget, deh," gerutu Cici sambil mengaduk minuman es-nya.

Kakak tingkatan masuk ke kelas mereka tiba-tiba, mennyampaikan beberapa informasi bahwa kampus akan mengadakan kegiatan untuk menyambut calon maba.

"Kakak harap, kalian semua berpartisipasi," setelah itu, kakak tingkatan keluar dari kelas.

Suasana hati yang buruk kembali ceria, kegiatan sambutan calon maba adalah hal yang paling ditunggu-tunggu. Arventa mengusap tangannya semangat karena pada kegiatan tersebut semua mahasiswa berkumpul dan menampilkan bakat masing-masing, menurut Arventa, ia tidak harus menunjukan bakatnya, cukup terlihat cantik untuk menyentil hati mahasiswa ganteng.

"Hihihi, kalian tau kan apa yang gue pikirin?" tanya Arventa.

Mona dan Cici mengangguk sembari tersenyum senang.

"Pokoknya harus cantik, yah," ucap Cici.

"Siap, bos!"

Di kelas Rejav, para mahasiswa melompat kegirangan, tidak sabar melihat wajah-wajah para calon maba, terutama kepada Japra dan Aksa.

"Moga-moga banyak yang cantik, hahaha," girang Japra layaknya seorang pedofil.

Rejav bergidik ngeri melihat mereka seperti para preman menanti gadis-gadis yang lewat di gang sunyi tempat mereka berkumpul, sedangkan dirinya sendiri hanya santai. Satu tujuan yang harus ia capai, 'Menarik dan berbeda dari cewek lainnya, langsung kejar jika dapat'

Keluar area dari kampus, mereka langsung pulang jika tak ada tambahan kegiatan organisasi, lagipula mereka harus irit dalam mengeluarkan uang pada akhir bulan.

"Duit udah sekarat, kegiatan penyambutan maba malah akhir bulan, hadeuhh," keluh Japra, begitupun dengan Aksa dan Rejav, mereka sama-sama hampir kosong bulan ini, terpaksa makanan sehari-hari sampai memasuki awal bulan adalah indomie.

"Patungan coy, biar bisa beli indomie se-dos," ucap Japra meminta uang Aksa dan Rejav.

"Nih, ingat! Beli indomie, jangan yang lain, kalau Aksa beli galon dulu," suruh Rejav.

"Terus, tugas lo, apa?" tanya Japra.

"Nyantai," jawab Rejav.

"Enak bener, hidup lo, Jav," balas Japra kemudian pergi membeli indomie, begitupun Aksa pergi membeli galon.

Rejav sendiri di rumah, berpikir apa yang harus ia tampilkan saat kegiatan penyambutan tersebut dimulai. Bernyanyi? Menurut Rejav sudah biasa, ia ingin menampilkan yang berbeda dari mahasiswa lainnya. Mulai merasa bosan, Rejav memilih untuk tidak ikut dan hanya ingin menonton saja.

Di tempat lain, Arventa berbaring di ranjang empuknya sambil mendengar musik dan membayangkan jika dirinyalah yang bernyanyi, memang hobi cewek itu adalah berhalusinasi.

"Cocok gak yah gue ikutan kompetisi bernyanyi?" tanya Arventa kepada dirinya sendiri.

Arventa menggeleng keras, jika ia ikut, pasti juri langsung mengusirnya. Seketika, pikirannya tertuju kepada kegiatan penyambutan maba, menurut Arventa, lebih baik dia bernyanyi di kegiatan tersebut, siapa tahu ada cowok yang menyukainya ketika melihat aura bintangnya di atas panggung.

Tapi, Arventa perlu latihan khusus, berlatih sendiri? Tidak mungkin. Ia harus mengajak Mona dan Cici sebagai juri latihannya, siapa tahu kedua sahabatnya dapat membantu jika nyanyiannya terdengar tidak enak.

"Gitar? Udah ada, sayangnya gak tau mainin," gumam Arventa cemberut.

"Apa perlu aku ajak orang lain untuk membantu? Secara Mona dan Cici juga gak tau main gitar, ish tapi kan aku gak punya kenalan cowok di kampus, masa mau teriak minta tolong gitu aja? Yang ada mereka langsung lemparin aku pakai botol," lanjut Arventa frustasi.

Cewek tersebut merasa resah, siapa lagi yang bisa membantunya? Secara kegiatan tersebut akan dimulai tiga hari lagi, dalam pikirannya apakah tiga hari merupakan waktu yang cukup untuk belajar bermain gitar? Tidak! Karena ia sendiri saat mencoba belajar sangat sulit rasanya memetik benda tersebut.

Assalamualaikum, mohon maaf yah, Kak. Saya Arventa dari fakultas kesenian ingin meminta tolong kepada Kakak-kakak yang pandai bermain gitar untuk me-

Sial memang, belum sempat ia menyelesaikan ketikan kalimatnya, foto dirinya bersama mantan terjatuh di lantai dan penyebabnya adalah si kucing.

"Ya, Allah, empus. Nakal banget, sih," ucap Arventa, ia ingin mengusap kepala kucing tersebut karena gemas malah mendapat cakaran dari hewan tersebut.

"Ish, sakit," ringis Arventa kemudian meniup-niup punggung tangannya.

Ponsel Arventa bergetar, cewek tersebut langsung melihat puluhan balasan dari senior-Nya.

Grup Whatsapp 'K.O' (Kepepet Organitation)

Boleh, dek. Biar kakak aja yang bantu ngiringin di panggung nanti, btw latihannya kapan dan tempatnya di mana? 'Geo'

Eakk, kalau cewek yang minta tolong langsung cepet, lu. 'Andreas'

Wuhui, bantuin tuh. 'Fildan'

Sama papah Rejav, aja. @RejavKeswara 'Japra'

Uhui, bener tuh. @RejavKeswara 'Aksa'

Bibir Arventa tertarik tersenyum, seorang Rejav? Tentu ia mau, tapi cowok itu belum tentu juga, membuat Arventa kembali cemberut.

"Ish, mana mau sih, dianya," sebal Arventa.

Gak! @Japra @Aksa 'RejavKeswara'

Nah, kan. Apa yang dipikirkan Arventa benar adanya, sudah pasti Rejav menolaknya, secara nyata bahwa dirinya sangat menyebalkan di mata cowok tersebut. Yang membuat Arventa penasaran adalah, bagaimana bisa seorang Rejav memiliki sifat dingin dan juga ketus? Apalagi sifat yang sulit ditebak, cowok itu lah juaranya.

Arventa menggeram frustasi, "Ish, sama Kak Geo aja, deh," pasrahnya.

Makasih, yah, Kak. Tempatnya di ruang organisasi aja, besok hari langsung latihan boleh? @Geo. 'Arventa'

Boleh banget, dek. 'Geo'

Arventa tersenyum lega, semoga proses latihannya lancar hingga hari penyambutan telah tiba.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top