Chapter 2
Lemparan kertas antara Aksa dan Japra berlangsung, Rejav mengabadikan moment tersebut ke dalam rekaman ponselnya, namun yang dilakukan Rejav sebenarnya lain yang dimana, "Lo ngerekam kita, Jav?" tanya Japra dan Rejav mengangguk.
Japra merebut ponsel Rejav dan melihatnya.
"Njir Rejav, lo gak ngerekam tapi live di intagram bego! yang nonton juga banyak," ucap Japra histeris, bagaimana tidak yang menonton lebih dari seratus orang dan komentarnya semua negatif.
Rejav dengan polosnya merebut pulpen dan buku Japra lalu menyontek kerjaan sahabatnya yang masih sibuk berteriak.
Aksa pun menyusul, mereka berdua menyatat semua yang ada di buku tugas Japra.
"Woi, buku gue!" pekik Japra saat sadar jika Aksa tidak lagi mengganggunya.
Saat buku tersebut diambil paksa oleh Japra. Rejav dan Aksa mendesah kecewa, padahal sedikit lagi mereka selesai.
"Bagi, Japra. Jangan pelit," pinta Aksa genit, mata Japra bergerak sendiri melihat Aksa yang kelewat aneh.
Japra memeletkan lidahnya, tugas yang ia kerjakan merupakan tantangan dari tetangga yang merupakan guru Sd, siapa yang menyelesaikan lebih cepat akan mendapatkan durian.
Rejav dan Aksa mendengus sebal, mau tak mau tugas harus mereka kerjakan sendiri tanpa menyontek.
Karena tugas Japra telah selesai, pria itu memilih untuk melakukan siaran langsung di instagram dan langsung menyapa semua penggemarnya.
"Tau kok kalau Japra ganteng, besok datang ke kelas yah, bye semuanya, salam Japra ganteng," setelah itu Japra menghentikan live-nya.
Aksa dan Rejav mendesah malas, mereka memilih untuk berhenti mengerjakannya karena apa? Pemenangnya sudah ada di depan mata, yaitu Japra, sahabat sempak mereka.
"Lanjut yang semalam kuy," ajak Aksa yang tidak dimengerti oleh Rejav dan Japra.
"Lanjut apa?" tanya Rejav.
"Elleh pura-pura lupa. Nih, lanjut nonton ini," jawab Aksa menunjukan flm kesayangannya yang dimana seorang wanita dan pria melakukan perbuatan mesum.
"Wahai, Aksa. Berhenti menonton flm maksiat itu gak baik kalau sendiri," balas Japra tak kalah semangat sedangkan Rejav mendengus sebal, ia mengira sahabatnya itu ingin memberi pencerahan ke Aksa, namun sebaliknya.
Daripada ia ikut tersesat, Rejav memilih masuk ke kamar untuk menyendiri.
"Yeah, muna lo Jav, gak mau nonton malah masuk kamar main solo, hahaha," ledek Aksa.
Rejav menatap Aksa malas kemudian menutup pintu kamar sedikit keras. Japra dan Aksa yang melihat itu, mengusap dada mereka lalu melanjutkan flm yang tertunda semalam.
Sudah setahun lebih, Rejav menghapus kenangannya bersama Glady, namun di club semalam ia melihat cewek tersebut bercumbu dan berpelukan dengan pria berbeda dari tahun sebelumnya, secepat itukah Glady move on darinya? Rejav menggeleng konyol, ia merasa bodoh.
Rejav barus berpikir bahwa kejadian tersebut telah berlalu setahun, dalam kurung setahun Glady tetap bersama dengan pria yang sama? Tidak mungkin bagi cewek tersebut.
Rejav membuyarkan pikirannya, malas untuk kembali mengenang masa lalu itu. Waktu terus berjalan, mulai dari pagi hingga malam dan berlanjut keesokan harinya.
Minggu pagi, percuma Rejav membangunkan dua sahabatnya, yang ada malah dia akan ikut terbaring karena Japra dan Aksa kompak menariknya sebagai bantal guling.
Mengingat pengalaman yang lalu membuat Rejav bergidik ngeri dan trauma sehingga cowok itu memilih keluar sendiri untuk lari pagi.
Di sisi lain, Glady menikmati minggu pagi bersama pacar barunya, cewek itu seorang play girl, pacaran terlamanya bersama Rejav yaitu kurang lebih setahun.
"Kak, pelan-pelan yah, aku capek," ucao Glady berlindung dibalik kepolosannya, wanita munafik.
Pacar barunya yang bernama Rega memelankan larinya dan menghampiri sang kekasih yang sedikit tertinggal.
"Makanya rajin olahraga sama Kakak, biar gak capek," balas Rega.
"Kan semalam habis olahraga juga," balas Glady membuat Rega tersenyum memerah karena malu mengingat permainan panasnya bersama Glady.
"Benar-benar murahan," gumam Rejav melewati sepasang kekasih itu.
Rega mengepalkan tangannya dan meneriaki Rejav, "Woi, tunggu lo!"
Rejav memelankan langkahnya dan menunggu Rega yang menuju arahnya.
"Maksud lo apa hah?!" tanya Rega emosi.
"Murahan," jawab Rejav tanpa basa basi.
Glady menyusul kedua pria yang hampir baku hantam, jika dirinya terlambat maka detik itu pula Rega akan habis karena Glady tahu bahwa Rejav sangat pandai dalam ilmu bela diri.
"Udah, kak. Kita lanjut aja, yuk," tarik Glady, sedangkan Rega menunjuk Rejav sebagai tanda peringatan.
Rejav mengabaikan mereka berdua dan melanjutkan lari paginya, semakin banyak olahraga akan semakin sehat, semakin banyak mengenang akan semakin?
Semakin banyak mengenang semakin pekat pula larutan pahit itu.
Rejav menghembuskan napas, banyak pasang mata yang memperhatikan namun rasa risih tak pernah dirasakan, yang ada hanyalah mengabaikan.
Seorang cewek tiba-tiba menghampirinya, "Kak, aku main tantangan-tantangan gitu, nah disuruh kasih air mineral ini untuk, Kakak. Terima yah?" tawar cewek tersebut.
Rejav berdecak sebal dan menatap cewek itu tajam, "Gak!"
"Ish, sombong banget sih," cicit cewek itu, takut jika Rejav mendengarnya namun pendengaran Rejav sangat baik.
"Lo ngomong apa tadi?" tanya Rejav membungkukan badannya.
"Kakak, sombong," jawab cewek di depannya dengan nada gelisah karena Rejav memandangnya begitu lekat.
"Hm," setelah mengucapkan itu, Rejav mengambil botol minuman yang digenggam cewek itu, walau secara kasar sedikit.
"Katanya gak mau," ucap cewek itu setelah Rejav melenggang pergi.
Rejav berpikir dua kali jika ia tidak mengambil minuman itu karena dia juga haus, mumpung gratis dan tidak mengeluarkan biaya sama sekali.
Untuk kedua kalinya, cewek itu mengejarnya dan berusaha menyajarkan langkahnya dengan Rejav.
"Kak, bilang terimakasih, dong!" teriaknya.
Rejav menutup telinganya karena kesal mendengar suara cempreng itu, tapi tak henti-hentinya suara itu bergema di telinganya.
"Apa?!" bentak Rejav yang kesalnya sudah berada di ujung tanduk.
Cewek itu spontan mundur karena takut, "Maaf," cicitnya kemudian lari meninggalkan Rejav yang menatapnya garang.
"Pergi juga tu, cewek. Ck, ganggu aja," gumam Rejav kembali berlari.
Tak ada yang menarik pagi ini, 3 orang pengganggu yang sangat menyebalkan.
~Rejav Adibrata Keswara~
Watampone, 8 Agustus 2019.
Jangan lupa vote dan komentar.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top