📍 [2sin (3x + 12) = 1] A Bad Day for ... Me?

MESKIPUN TAK SUKA DENGAN RENCANA YANG BASI INI, TAPI AKU SANGAT MENIKMATINYA. SUNGGUH.

~••~

Selamat Membaca!!!

💭💭💭

"Yang cepat, dong, jalannya. Lelet banget kayak siput." Dua gadis yang berjalan di belakang kami pun langsung berlari setelah mendengar bentakanku.

"Eh, jangan lari gitu. Kalau makanan kita jatuh, kamu mau bayarin lagi? Kalau mau, sih, enggak apa-apa," ujar Nandini yang sontak membuat mereka kebingungan. Haha, rasakan! Itulah akibatnya kalau ngegosipin kami di belakang.

"Fel, enggak kasihan sama mereka? Kayaknya sudah lebih dari cukup, deh, eksekusi kita," ujar Fikay.

"Buat apa? Salah mereka sendiri ngomongin hal jelek tentang kita. Biar aja mereka tanggung akibatnya."

Oke, buat kalian yang bertanya bagaimana aku bisa mengetahui dua gadis ini menggosipkan kami, akan kuceritakan semuanya pada kalian. Jadi, saat itu seusai MOS hari pertama, para pengurus MOS diminta untuk rapat. Nah, saat kami berempat masuk ke ruang OSIS, ternyata suasana masih sepi.

Kebetulan juga saat itu kami berempat juga lapar, jadi kami memutuskan untuk memesan makanan melalui ojek online. Yah, sebenarnya bisa saja pesan di kantin, tapi kami lama-lama bosan dengan menu kantin. Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya driver yang mengantarkan pesanan kami sudah datang. Karena memesan makanannya menggunakan gawaiku, sehingga aku yang mendatangi driver itu.

Saat aku mengambil pesanan itulah, aku tak sengaja mendengar ada dua gadis yang sedang berbisik-bisik. Aku, sih, tidak peduli mereka mau bisik-bisik apa. Namun, aku sempat mendengar mereka menyebut namaku. Setelah mendengarkan dengan seksama, ternyata mereka sedang membicarakan hal yang buruk tentangku dan sahabat-sahabatku. Yeah, kalian tahu, kan, konsekuensi untuk orang yang dengan beraninya menjelek-jelekkan kami?

"Alicia, pita marun, berarti dari gugus Apel. Rina, pita kuning, dari gugus Durian. Oke, akan kuingat nama kalian." Selepas aku berbicara dengan keras di dekat mereka, baik Alicia maupun Rina sontak menoleh padaku dengan wajah yang memucat. Haha, aku yakin pasti mereka terkejut. Langsung saja aku pergi meninggalkan dua gadis yang tak tahu diri itu, padahal mereka terlihat ingin menjelaskan sesuatu padaku. Memangnya aku bisa langsung percaya dengan penjelasan mereka? Toh, mereka sudah ketahuan karena telah membicarakan kami.

Ah, ya. Kalau kalian bertanya kenapa aku menyebut nama gugus itu tidak menggunakan nama latin, tentu saja karena aku malas menyebutnya. Aku pun masih kesal saat mengingat diskusi menentukan nama gugus-gugus itu. Benar-benar konyol.

Nah, itulah alasan mengapa dua gadis ini membawakan tas dan makanan pesanan kami sekarang. Bahkan, makanan itu adalah hasil traktiran dari Rina dan Alicia. Aku pun sempat berkali-kali menyenggol pundak mereka dengan keras karena terlalu kesal dengan dua gadis itu.

"Iya, nih. Nanti kalau ketahuan guru gimana? Apalagi kalau mereka sampai lapor, bisa berabe, deh. Belum lagi kalau mereka malah punya dendam sama kita," ujar Ghina. Huh ... jujur, hanya Fikay dan Ghina yang paling parno jika kelakuan kami akan ketahuan guru. Padahal, aku sudah berulang kali meyakinkan mereka bahwa semua baik-baik saja. Aksi kami tidak akan pernah ketahuan.

Hufftt ... baiklah, untuk kali ini saja aku akan memaafkan dua gadis itu-dengan terpaksa. Namun, bukan berarti mereka bisa bebas begitu saja. Aku akan tetap memberikan pelajaran yang setimpal untuk mereka.

"Oke, kalian berdua bisa pulang sekarang. Hush ... sana," usirku. Dua gadis itu pun langsung keluar tanpa bicara apa-apa. Namun, aku bisa melihat sekilas ada yang berbeda dari tatapan mereka. Seperti ... ada sorot kebencian. Ah, biarlah. Mereka kami perlakukan seperti itu, kan, juga salah mereka sendiri.

💭💭💭

Hari ini adalah hari penutupan MOS. Wah, sebenarnya aku masih ingin MOS ini terus berlanjut, tapi mau bagaimana lagi?

Saat ini, semua peserta MOS digiring untuk berbaris ke lapangan. Sebentar lagi akan ada kejutan spesial untuk mereka. Yah, walaupun aku tidak terlalu suka dengan kejutan ini, namun aku harus tetap mengikuti skenario yang telah dibuat.

Seluruh peserta MOS diminta untuk menutup matanya dengan syal masing-masing. Sesaat, yang terjadi hanyalah keheningan. Jika dilihat, sepertinya mereka masih ketakutan dengan penindasan yang kami lakukan. Haha, aku suka sekali melihat wajah yang seperti itu.

Apalagi, sebelum mereka digiring ke lapangan, kakak PK masing-masing gugus sempat membuat drama menangis setelah kami bentak habis-habisan. Begitu juga dengan para peserta MOS. Pokoknya, hari ini terasa buruk bagi mereka. Bahkan, saat ini beberapa dari mereka masih menangis meskipun mata telah tertutup oleh syal.

Setelah beberapa menit terjadi keheningan di lapangan, tiba-tiba mengalun lah sebuah musik. Kak Tyas pun memberi kami aba-aba untuk bernyanyi.

Sandarkan lelahmu dan ceritakan
Tentang apapun aku mendengarkan
Jangan pernah kau merasa sendiri
Tengoklah aku yang tak pernah pergi

Bagiku kau tetap yang terbaik
Entah beratmu turun atau naik

"Ayo, buka mata kalian." Beberapa pengurus MOS berteriak memerintah para peserta MOS ini yang kebingungan dengan aksi kami. Saat syal mereka telah terbuka, dapat kulihat wajah terkejut dari mereka saat melihat kami bernyanyi lagu Pelukku untuk Pelikmu sambil membawa balon.

Kadang kala tak mengapa
Untuk tak baik baik saja
Kita hanyalah manusia
Wajar jika tak sempurna
Saat kau merasa gundah
Lihat hatimu percayalah
Segala sesuatu yang pelik
Bisa diringankan dengan peluk

Meskipun tak suka dengan rencana yang basi ini, tapi aku sangat menikmatinya. Sungguh.

💭💭💭

Namun, sayangnya hari ini adalah hari yang paling sial. Secara tiba-tiba, sebuah surat muncul di lokerku. Bukan surat cinta dari penggemar, tapi surat teror!

Ketua II OSIS yang tak punya hati. Ingatlah bahwa setiap perbuatan yang dilakukan harus dipertanggungjawabkan. Sebab, hanya pengecut yang lari dari tanggung jawab.

Teruntuk, Felicia Ruth.

💭💭💭

Yeay, misterinya udah dimulai, nih. Siap² buat menerka² ya gengs. Xixi.

As always, janlup vote ya kalau suka. Krisarnya ugaaa.

Jangan lupa follow juga akun putriaac untuk dapatkan informasi update terkait cerita ini dan juga cerita-cerita menarik lainnya.

Have a nice day.


©Surabaya, 28 September 2020

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top