5
Setibanya di Bandara, Revan mencari papa nya di ekori Anin tentunya. Anindya menolak perintah Revan untuk menunggunya di dalam mobil, alasannya ia bosan jika hanya menunggu.
"Papa kemana sih ?" Gumam Revan
"Coba lo telpon deh." Saran Anin
"Bentar. Sial ! Hp gw mati." Ucap Revan saat melihat hp nya tidak menyala
"Lahh terus gimna dong ?"
"Gw pinjem hp lo, mau nelpon bunda."
Anindya langsung menyerahkan hp nya pada Revandra.
"Ada pulsa nggak nih ?"
"Ada, tapi kenapa nggak nelpon lewat wa aja ?" Tanya Anin
"Hp Bunda yang android tadi di charger. Jadi gw telpon ke hp yang biasa." Ucap Tevan sambil mengetikkan nomer bunda nya
Tut...tut...tut...
Dering ketiga, barulah Bunda mengangkat telponnya.
"Halo ?"
"Halo bunda, ini Revan."
"Astagaa Kakak, daritadi bunda telponin kok nggak bisa sih ? Bikin bunda khawatir kak."
"Hp Revan mati Bun, lupa belum di charger tadi. Ini Papa nunggu dimana sih Bun ? Dari tadi Revan nyari nggak ketemu."
"Justru itu dari tadi Bunda nelpon kamu. Papa udah nemu taksi tadi, jadi udah dalam perjalanan pulang. Mungkin bentar lagi papa sampai di rumah."
"Jadi Papa udah mau nyampe rumah ?"
"Iya, tadi sebenernya Bunda mau bilang kalo kamu balik aja. Ehh malah hp kamu nggak bisa dihubungin. Sekarang kakak pulang yaa."
"Emm Revan mau nganter, ehh gini Bunda ceritanya. Tadi di jalan, Revan ketemu temen sekolah yang ngiyup karena kehujanan. Jadi, tadi Revan ajak dia ke bandara terus rencana mau dianter pulang."
"Jauh nggak kak rumahnya ?"
"Lebih deket rumah kita sih Bun kalo dari Bandara."
"Yaudah, kamu ajak aja mampir ke rumah. Sekalian ikut makan malam sama kita."
"Ga perlu Bunda, Revan anter dia dulu. Kasian dia cewek takutnya dicari sama orang tua nya."
"Lohh temen kakak cewek ? Yaudah bawa mampir sini dulu. Suruh dia kabarin ortunya."
"Loh Bunda, kan tambah malem."
"Udah bawa mampir aja kak."
Revandra melirik Anindya yang sedang mengayun - ayunkan kaki nya dengan wajah lesu.
"Yaudah deh Bun, Revan langsung pulang."
Setelah mengucapkan salam, Revan mengembalikan hp pada pemiliknya
"Muka lo lesu amat, nggak enak dilihat." Ucap Revan menyindir
"Gw lesu karena lo nelponnya lama banget. Udah tau nelpon biasa pake pulsa, pasti habis tu pulsa gw bambang." Sindir Anin balik
Revan menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal, karena memang benar sepertinya ia menelpon bunda nya cukup lama.
"Nanti gw ganti, pelit amat lo."
"Gantinya dua kali lipat yah ?"
"Nyari laba lo ? Bantuin ga ikhlas banget." Ucap Revan
"Kan gw nggak berniat bantuin. Lo duluan kali yang langsung minta hp gw terus nanya ada pulsa atau enggak." Jawab Anin
"Yaudah nanti gw ganti. Sekarang lo ikut kerumah gw."
"Lahh Papa lo gimana ?" Tanya Anin
"Papa ternyata udah balik naik taksi."
"Terus ngapain gw ikut ke rumah lo ?"
"Bunda nyuruh gw buat ngajak lo ikut makan malem di rumah." Jawab Revan
"What ? Dengan keadaan gw yang masih pakai seragam kusut ini ?" Tanya Anin tak percaya
"Salah lo pulang sekolah gak langsung pulang malah kelayapan." Ucap Revan sambil berjalan menuju mobilnya
"Revan tungguin !" Teriak Anin yang berlari menyusul Revan
Setelah di dalam mobil, Anin tetap tidak bisa berhenti bicara.
"Revan gw pulang aja deh. Gw ga mau ngerusak acara makan malam lo sama keluarga lo."
"Gw udah bilang iya ke bunda." Ucap Revan kemudian melajukan mobil nya keluar dari kawasan Bandara
"Lain kali aja deh Van, seriusan deh daritadi gw ditelponin Mama disuru cepet pulang." Ucap Anin
Anindya tidak berbohong, daritadi memang banyak chat masuk dari Mama nya menyuruh Anin cepat pulang.
"Oke gw gak mau maksa. Gw anter lo balik sekarang."
"Gitu kan enak daritadi." Ucap Anin lega
Yakali dia bertemu keluarga Revandra dalam keaadan seperti ini. Malu - malu in yang ada entar disana.
"Alamat lo, masih sama kan ?" Tanya Revan
"Emangnya lo masih inget ?" Anin balik bertanya
Revan hanya mengangguk sebagai jawaban.
Jika kalian ingin tau, sebenarnya saat mos Revandra pernah mengantarkan Anindya pulang ke rumah nya. Bedanya dengan sekarang adalah, jika sekarang Revan membantunya karena Anindya yang kehujanan kalau dulu Revan membantunya karena ia tidak sengaja menabrak Anin saat diperjalanan pulang.
"Sudah sampai." Ucap Revan sambil menghentikan mobil nya didepan rumah Anin
"Oke makasi Van."
"Lo nggak ngajak gw mampir ?" Tanya Revan
"Ohh ? Sorry, tapi lo bilang kalo lo ada acara makan malem sama keluarga kan ?"
"Setidaknya basa basi."
"Ohh okayy. Lo nggak mampir dulu Van ?" Tanya Anin
"Gw buru - buru, makasih."
"Yaudah gw turun dulu. Makasi sekali lagi." Ucap Anindya kemudian keluar dari mobil Revan
Revan menurunkan kaca mobilnya hanya sekedar untuk melihat Anindya.
"Tiati Van." Pesan Anin
Revan mengangguk, kemudian berlalu menjalankan mobilnya meninggalkan rumah Anin.
NEXT ?
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top