Bonus Chapter I


———— happy reading ————
























4 Tahun Kemudian

"Fyuh~ aku tidak menyangka kalian akan menikah." Ujar Mike dengan tatapan sedihnya.

Win tertawa, "kau sendiri? Bagaimana hubunganmu dengan teman kantormu?" Tanyanya.

"Toptap? Kami baik-baik saja." Katanya.

"Ah ya, dia menitip salam dan maaf tidak bisa datang karena harus terbang ke Aussie." Ujar Mike lagi.

Win tersenyum mengangguk, "salam di terima! Terima kasih, sampaikan padanya."

Mike memutar bola matanya malas, "aku bukan pengantar pesan." Dan Win hanya tertawa membalasnya.

"Kau ini teman Bright, kenapa jadi melihatku? Bukan melihat Bright?"

Win menatap Mike curiga, "Mike maaf, tapi, aku tidak bisa membalas cintamu jika kau menyukaiku."

"Otakku seketika panas mendengar ucapanmu." Ujar Mike malas dan Win hanya kembali tertawa.

"Apa gunanya aku melihat Bright? sudah hampir 9 tahun aku melihat wajahnya, bosan." Lanjutnya.

"Terima kasih." Ujar Win setelah penata riasnya membenarkan riasan wajahnya.

Mike menaikkan satu alisnya bingung, "untuk?"

"Sudah mendukung Bright disaat aku tidak ada. Meskipun dulu aku hanya sebatas tahu namamu, aku berterima kasih denganmu." Ucap Win tulus.

Mike menjadi tersenyum terharu mendengarnya, "sepertinya aku juga harus berterima kasih padamu karena telah semangat bertahan hidup dan mencintai sahabatku meski dulu sikapnya sering menyakiti hatimu.

Jika Bright berbuat jahat padamu, langsung beritahu aku agar aku bisa menghajarnya."

Win mengangguk mantap, "akan ku laporkan!" Dan setelahnya mereka tertawa bersama.

"Sayang, acara sudah mau dimulai."

Win dan Mike kompak menoleh kearah ambang pintu yang terdapat ibu Win dengan senyum cerahnya.

Mike berdiri dari duduknya, "jangan gugup, oke?"

Win mengangguk dan kemudian Mike pergi meninggalkannya. Win pun juga berjalan mendekati ibunya.

"Bu, Win janji akan sering mengunjungi kalian berdua." Katanya.

Ibunya tersenyum mengangguk, "jangan membuat ibu menangis sekarang Win! Riasan wajah ibu tidak akan bagus lagi nanti."

Win dan ibunya tertawa, "ayo, ayahmu sudah menunggu."

Mereka berdua berjalan beriringan menuju sang ayah yang sudah menunggu disana.

Tak lama kemudian sang Romo Pandita menyuruh kedua pengantin memasuki vihara dengan di dampingi kedua orang tua masing-masing.

Keluarga Win dan juga Bright berjalan beriringan memasuki Vihara dan berdiri di samping Romo Pandita.

Bright memandang Win yang sekarang berada di depannya.

Cantik.

Itulah yang ada dipikirannya sekarang. Jauh beda dengan apa yang ada dipikiran Win saat melihat Bright.

Oh, ternyata masih tampan aku.

Ya, itu pikir Win.

"Saudara Bright Vachirawit Chivaree, apakah anda melaksanakan upacara pemberkatan ini secara ikhlas tanpa paksaan?"

"Ya." Balas Bright sembari mengangguk mantap.

"Saudara Win Metawin Opasiamkajorn, apakah anda melaksanakan upacara pemberkatan ini secara ikhlas tanpa paksaan?"

"Ya." Balas Win.

"Apakah saudara Bright Vachirawit Chivaree bersedia untuk mengambil saudara Win Metawin Opasiamkajorn sebagai suami yang sah?" Ucap Romo Pandita.

"Ya, saya bersedia."

Apakah saudara Win Metawin Opasiamkajorn bersedia untuk mengambil saudara Bright Vachirawit Chivaree sebagai suami yang sah?"

"Ya, saya bersedia."

Kedua belah pihak keluarga pun saling melempar senyum kebahagiaan masing-masing setelah mendengar penuturan sang anak.

Setelahnya, kedua orang tua mereka akan melangsungkan prosesi penyalaan lilin yang dibantu oleh sang Romo Pandita juga.

Orang tua Bright terlebih dulu lah yang menyalakan lilin berwarna merah dan kuning. Kemudian dilanjutkan oleh sang Romo Pandita yang juga menyalakan lilin berwarna merah. Terakhir, kedua orang tua Win juga menyalakan lilin berwarna putih dan jingga.

Setelahnya Bright dan Win maju kedepan untuk menyerahkan persembahan bunga dan buah di depan altar. Mereka berdua nampak sangat gugup, terbukti dari tangan Win yang tak sengaja menyentuh Bright. Dingin.

Setelah menyerahkan persembahan, sang Romo Pandita memulai dengan pembacaan namakara patha yang akan diikuti oleh Bright dan juga Win.

Setelahnya, Bright memegang tiga batang hio dengan sikap anjali dan mengucapkan vandana serta ikrar pernikahan.

"Saya mohon kepada semua yang hadir disini untuk menjadi saksi bahwa pada hari ini saya, Bright Vachirawit Chivaree mengambil Win Metawin Opasiamkajorn sebagai suami saya yang sah! Dan saya berikrar, akan mencintai suami saya dan membuatnya bahagia, akan setia kepadanya dalam pikiran, ucapan, dan perbuatan, akan bersama-sama mendidik anak-anak dengan sebaik-baiknya, akan menjadi suami yang baik dan menghiburnya dalam kesulitan, dan akan membina keluarga yang rukun dan bahagia diwaktu senang dan diwaktu susah, Semoga Sang Tiratana memberkati kita semua. Sadhu, sadhu, sadhu!"

Begitu selesai Bright mengucapkan kalimat tersebut, bergantilah Win yang juga mengucapkan kata yang sama persis dengan apa yang Bright ucapkan.

Kemudian setelah selesai, Bright dan Win bersamaan untuk bernamaskara sebanyak tiga kali di hadapan altar Sang Budha. Dilanjutkan dengan pemasangan cincin di jari manis mereka masing-masing.

Jantung Win seakan ingin lepas saat itu juga saat Bright memegang tangannya untuk memasang cincin pernikahannya. Ia masih belum percaya jika hari ini mereka resmi menjadi seorang pasangan sah.

Setelah proses pemasangan cincin pernikahan, Bright dan Win berada di depan sang Romo Pandita untuk proses pengikatan pita kuning di pergelangan tangan kiri Bright dan juga pergelangan tangan kanan Win. Dan bergeser ke depan orang tuanya untuk melakukan proses selubung kain kuning.

Lagi, jantung mereka berdegub tak karuan saat sudah memasuki proses pemercikan air pemberkahan dari altar yang dilakukan oleh Romo Pandita dan juga kedua orangtua mereka.

Setelahnya, kedua orangtua mereka melepaskan ikatan pita kuning yang sempat diikat oleh sang Romo Pandita. Dilanjutkan dengan beberapa nasihat yang akan diucapkan oleh Romo Pandita kepada mereka.

Bagian yang terakhir adalah penandatanganan ikrar pernikahan yang dilakukan oleh Bright dan juga Win. Kemudian di tutup oleh sang Romo Pandita yang mengucapkan namakara patha yang juga diikuti oleh beberapa tamu undangan yang hadir.

Suara riuh tepuk tangan pun terdengar saat setelah acara pemberkatan selesai.

"Ayah dan ibu berharap kalian bahagia selamanya." Ujar ayah Bright sembari memegang kedua pundak anak dan menantunya.

Win tersenyum, "jika ada sesuatu yang mengganjal dihati, ayah sarankan untum duduk tenang dan menyelesaikan semuanya secara baik-baik." Ujar ayah Win.

"Terima kasih ayah dan ibu, aku janji akan menjaga Win selamanya." Ucap Bright lalu tersenyum menoleh kearah Win.

Win pun ikut tersenyum, "ya, aku juga berjanji akan menemani Bright selamanya."

Kedua keluarga itu sama-sama tersenyum haru. Namun, tidak lama karena perkataan Win yang sontak membuat mereka semua memutar bola matanya malas.

"Apa belum saatnya untuk makan?" –Win dengan cengiran bodohnya.










































Bonus Chapter I END

cuma jelasin prosesi pernikahan aja fufufufufufufu

aku juga gatau bener atau ngga karna aku nyontek gulu gulu :((

maaf baru muncul lagi di wp:(
aku lagi masa sibuk'nya huhuhu
ga sibuk sih tpi sok sibuk😒
dasar aku

gagagaga serius

ga sih tpi begonya aku back main rp😒 meskipun ku diemin aja🥲

ga deng, kasian cpku nnti klo ku diemin🥲

ah aku gatau knp aku curhat😒

udhlah:(

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top