sugar lolly
Dalam sebuah Kitab Kuliner Airossque terdapat resep untuk menciptakan makanan pencuci mulut terlezat seantero Bimasakti.
Kemudian Zar Læk, bocah sebelas tahun yang sejak dalam kandungan telah terobsesi dengan pastri pun menjajalnya. Jari-jari comel itu secara gesit membolak-balik lembaran kulit kayu.
"Aduh, hampir saja robek, bisa gaswat," gumamnya ketika merasakan jalinan benang pada jilidnya mulai copot.
Pada halaman ke-12, telunjuknya berhenti membalik.
Terdapat subjudul: Sugar Lolly.
Matanya berbinar. Berharap senyum Ibu Angkatnya: Rumeza melengkung lebar kala menggigit kue buatannya setelah gagal uji coba ke sembilan ratus sembilan puluh delapan kali.
{100 sendok makan Mentega Lidah Ikan Harimau dilunakkan sampai suhu ruang Dungeon PenCirNusia}
{3/4 cangkir (80kw) dikemas Gula Palem Bulan Terbalik; yang dipanen pada pukul 00.00 UTC}
{2/3 gelas (20kw) Molase Sisik Belut Medusa tak mengandung belerang}
{1 Telur Pterodactyl, pada suhu Dungeon PenCirNusia}
{1 sendok teh ekstrak Vanilla Tape Fermentasi Bimasakti murni}
{3 dan 1/2 cangkir (457kw) Tepung Multifungsi Mama-BlackMatter (diayak & jangan kocok sampai rata)}
{1 sendok teh Soda Kue cap Jenggot Terbang}
{1/2 sendok Teh Garam Pegunungan Nusacir}
{1 sendok makan Bubuk Jahe Air Mata Dedlener (ya, 1 sendok makan penuh!)}
{1 sendok makan Kayu Manis Mercusuar Enpisi; bubuk}
{1/2 sdt Allspice Darah Keringat DWC}
{1/2 sendok Teh Cengkeh Corona Matahari}
"Hm, aku harus menyiapkan dua mangkuk besar." Bocah itu meletakkan sendok kayu sebagai pembatas buku, dan kaki pendeknya mengambil mangkuk sebesar dua kali topi jerami pramuka.
"Kemudian kocok Mentega Lidah Ikan Harimau cepat selama satu menit, harus stabil kecepatannya, oke. Sampai ... benar-benar halus dan lembut."
Sambil mengocok dengan timer yang ia pencet, bibirnya bergumam, "Terus juga, tambahkan Gula Palem Bulan Terbalik, lalu kocok terus, tapi jangan kencang-kencang. Oke!"
"Sudah halus dan rata belum, ya ... tapi udah kayaknya."
Atensinya kembali menekuri halaman resep.
{Gosok bagian sisi dan bawah mangkuk sesuai kebutuhan. Selanjutnya, kocok Telur Pterodactyl dan Vanilla Tape Fermentasi Bimasakti dengan kecepatan tinggi selama 2 menit penuh. Gosok bagian sisi dan bawah mangkuk sesuai kebutuhan. Sebelumnya, Mentega harus dipisah.}
Bersama melakukan instruksi tersebut, mata Zar Læk tetap tertancap pada buku.
{Di mangkuk lain, kocok Tepung Multifungsi Mama-BlackMatter [ingat Tepung Mama-BlackMatter jangan dikocok sampai rata], Baking Soda Jenggot Terbang, Garam Pegunungan Nusacir, Bubuk Jahe Air Mata Dedlener, Kayu Manis Mercusuar Enpisi, Allspice Darah Keringat DWC, dan Cengkeh Corona Matahari, semua itu bersama-sama digabungkan.}
"Tapi kecepatan harus rendah, pelan-pelan, dicampur santuy pokoknya ke dalam bahan basah terus aduk-aduk sampai rata. Sampai sini gampanglah ...."
Seiring sendok kayu mengembangkan adonan menjadi sangat tebal dan agak lengket. Zar Læk membagi adonan itu menjadi dua. Diletakkannya masing-masing di permukaan selembar plastik besar.
Sesuai gambar peraga pada sampel resep, Zar Læk membungkus masing-masing adonan erat dan menggiling nyaris gepeng dengan rolling pin. Setelah itu, ia mencetaknya seperti sosok anak kecil.
"Kepala, pundak, lutut-kaki, lutut-kaki, yak mirip Rumeza, cuma kayak pas masih muda."
Tawa renyahnya membuncah membayangkan sosok Rumeza muda bak boneka porselen, helaian rambut keemasan keriting melambai tertiup angin, sepasang mata sebiru lautan, dan busana brokat yang menjuntai menyapu lantai setiap berjalan seanggun angsa.
"Oh, aku lupa memanaskan oven. Ah, cupu oven Rumeza, enggak canggih kayak di sekolah!" gerutunya mendapati coreng-moreng karat pada landasan pemanggangan.
Setelah menunggu setengah menit, adonan cantik itu ia panggang dalam suhu 350 ° F (177 ° C).
Catatan:
Jika kue Sugar Lolly Anda setinggi 1 meter, panggang kue selama sekitar 1 jam. Jika hanya 20 cm, jangan panggang lebih dari 30 menit.
"Tapi kueku ada sekitar dua meter, berarti dua jam, dong."
Catatan:
{Jangan pernah melanggar aturan resep ini, atau akan menjadi makhluk spesies undead yang tak ingin kautemui seumur hidup!}
Membaca peringatan tersebut, Zar Læk hanya mengedikan bahu tak acuh. Ia meyakini bahwa semua langkah telah dilakukan dengan disiplin.
"Tinggal main sepedaan aja, deh."
Sebelum beranjak, bocah berlumuran tepung kecokelatan itu menyetel timer oven kalau-kalau ia lupa kembali tepat waktu.
Namun, seiring satu jam berjalan, jarum timer oven mengalami korsleting. Pada menit kelima setelah satu jam berlalu, aroma sangit menguar memenuhi dapur.
Sosok yang keseluruhan daging tubuhnya carut-marut meronta keluar dari pintu kaca oven. Makhluk itu mengesot-esot sesekali merintih.
"Bau apa-apaan ini!?" Buru-buru Zar Læk mendobrak.
Ia mendelik melihat penampakan seperti undead yang gagal ter-summon dengan tuntas.
"Tidak!!! Kenapa kueku bisa ngomong!?" Lekas si bocah mengambil sekop di tumpukan sapu ijuk untuk memukul mundur makhluk yang ia yakini adalah kue Sugar Lolly-nya.
Begitu terdorong hingga menabrak lemari kaca, sosok itu tampak sempat menangkap refleksi wujudnya. Makhluk itu berteriak serak.
"Ke ... kenapa ... wujudku jadi go ... song begini ...?" Sugar Lolly kembali merayap hendak bangkit menuju Zar Læk. "Mana muka cantikku ketika masih mentah? Mana? Kembalikan masa kecantikanku! Kembalikaaan!"
"Kenapa sekarang Kue Boneka Sugar Lolly-ku malah berdiri seperti ini!!!" Sedangkan, si bocah itu sudah teramat jijik melihat kulit roti kehitaman mengelupas perlahan. Seperti kulit manusia yang melepuh karena terbakar api. Ia pun mengacungkan sekop lebih maju dan terus mendesak mundur. "Enyah saja kau ke alam baka! Aku tidak sudi melihat kue boneka setan sepertimu!"
"Pencipta berengsek!!!" Kini Sugar Lolly itu menyemburkan cairan lengket kehijauan dari mulut sobek asimetrisnya. "Aku Bukan BONEKA!"
2020
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top