pengen tak hiiih!
[Alkisah ada seorang alkimia gadungan yang di DO dari akademi sihir.]
"Woy, Othor Lake! Gue bukan alkimia gadungan! Gue bukan di-DO, ini semua gara-gara lo yang bikin Meng gue jadi pengkhianat! Dan gue punya nama! Lo lupa hah, lo sendiri yang kasih nama gue Vorqa. V. O. R. Q. A. Mage yang di masa depan bakal menj—!
[SPOILER ALERT!1!1!]
[Sang Author pun menjatuhi lem dari langit.]
Tuiiing!
Teplok!
Nyet nyet!
"BLUBBBH BLUUJBBB APAAAN INI! HIH BHHBSSHDHH!"
[Begitu lem berhasil merekatkan bibir, akhirnya sang Tokoh Utama berhenti mengomel.]
[Kemudian sebuah nota cuap-cuap penulis menempel di mulut si Tokoh Utama dalam bab ini: Pembaca gak boleh tahu duluan versi adult-mu! Jadi, diam kau! Kau cuma tokoh fiksi gak usah banyak bacot!]
[Yang namanya Vorqa pasti tidak tinggal diam. Dia berlari menuju air mancur dan membasuh seluruh wajahnya.]
"Othor kampret! Emang, kenapa kalau gue tokoh fiksi? Kaga ada gue, cerita lo no konflik! Nyatanya tema Breaking the 4th Wall lo make gue kan!? Kan?? Mustinya lo bersyukur adanya gue, cerita lo hidup!"
[Vorqa pun mendelik ke arah langit dengan mengacungkan jari tengah tinggi-tinggi.]
"Kalau gini perlakuan lo kepada tokoh agung kayak gue, gue mending pindah ke cerita peserta DWC lain yang lebih bisa menghargai OC-nya."
[Namun, tiba-tiba sebuah kilat ditukikkan ke Bumi.]
CTAR!
DUAR!
BZZZZT!
ZZTTT!
[Tubuh Vorqa yang tidak sempat menghindar gosong.]
[Bau sangit menguar sampai seekor burung prenjak yang melintas, pingsan mengambruk di kepala botak Vorqa.]
[Sekarang, dengarkanlah kisah yang seharusnya sudah dimulai dan kini menjelang hari garis kematian malah belum kelar.]
[Vorqa pun mengangguk-angguk. Ia beringsut di balik pilar air mancur ketika denyaran kilat mengintip dari langit.]
[Si Tokoh Utama dendam kepada wakil kepala sekolah karena alasan dikeluarkan: didakwa meracuninya hingga diare heb—]
"Tunggu, Thor! Gue kenapa jadi ngenes gini sih? Kan sari pati kentut Kantong Semar menurut script outline lo sendiri cuma bikin pingsan. Kok Lady Sufina dikatakan diare hebat? Ini plot hole, Thor!"
[Sang Author merenung sambil mengunyah oseng kangkung sisa dinner bekunya. Jempolnya berhenti mengetik kereta narasi. Tiba-tiba otak blank.]
[Vorqa yang membaca rentengan narasi di udara sekitar cekakak-cekikik.]
"Kualat kau, Thor!"
[Berhubung garis kematian tinggal satu jam lagi, sang Author pun lekas menyudahi narasi.]
"HEH!"
[Sementara si Tokoh Utama beranjak dari sila dan melempari langit dengan pot gerabah milik Akademi Langit.]
"OTHOR TENGIK! KAGAK TANGGUNG JAWAB MALAH KABUR! SINI TAMATIN DULU BAB INI!"
[Sang Author menangkis lembaran pot dengan guyuran hujan larutan hijau bening penuh busa; pembersih toilet.]
[Si Tokoh Utama yang masih melebarkan mulut; misuh-misuh ke langit akhirnya tersedak.]
"HIEEHKKK! Konyolnya gue—hik, jadi tokoh fik—hik—si diet sampo—hik."
[Vorqa buru-buru berkumur dan meneguk air mancur sebanyak-banyaknya. Lalu setelah cegukannya berhenti, ia langsung menyambar bingkai layar virtual pembaca Wattpad. Ia arahkan tepat ke wajahnya.]
"HEH KALIAN, SI YANG BACA BAB INI! AWAS KALAU KALIAN BERANI PENCET VOTE! INI CERITA BELUM KELAR! AYO, KITA SANTET VIRTUAL OTHOR SINTING INI!"
Krik
"Loh, LOH!"
"KOK NARASINYA UDAH KAGAK ADA?!"
"WOY, THOR! ENDING MACAM APAAN INI, HAH!?"
"HIIIH!!!"
2020
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top