minggir atau kupanggang menjadi steak biri-biri

"Siapa kau, Bocah Tengik!"

"Aku Agira. Anak dari Setan Api."

"Siapa dia?"

"Entah. Katanya anak dari Setan Api."

"BRUAKAKAKAKA! Kau bercanda? Makhluk mitologi ninabobo itu?"

"Bapak-Bapak Kadal. Aku ke sini katanya ada yang bisa mengajariku mengontrol api."

"Heh! Tidak sopan. Kami ini Panglima Penjaga Gerbang Akademi Langit! Spesies Kadal teristimewa. Lagi pula, mana undanganmu, Bocah?"

"Undangan apa?"

"Dengar, Akademi Dungeon PenCirNusia tidak sembarangan menerima anak didik. Meski berada di pulau terpencil, Akademi sangat selektif. Calon anak didik harus mendapatkan undangan khusus dari Rektor Utama terlebih dahulu."

"Iya, betul, betul, betul. Meski kau anak raja antah-berantah sekalipun, jika Akademi Langit ini tidak berminat mengundangmu, lebih baik menyingkir dari sini."

"Aku tak butuh undangan. Yang kubutuhkan adalah Shishou. Kalianlah yang seharusnya menyingkir atau akan kupanggang jadi steak biri-biri."

"Mulutmu besar juga. Palingan hanya gertak sambal. Tapi suasana hatiku sedang buruk. Aku tidak mau laporan kerjaku makin buruk. Jangan salahkan aku jika kau pulang tinggal nama."

"Aku masih tidak bisa mengontrol kekuatanku. Jangan salahkan aku juga jika kalian berdua tinggal debu yang tidak diingat orang-orang."

"Awas kau!"

"AKH!!! APA INI!? APA-APAAN DENGAN API INI!"

"KAK, API-API ANEH INI MUNCUL DARI DALAM TUBUH KITA! BAGAIMANA INI!"

"AAARRRGGGGG! PANAAAAASS!"

"HENTIKAN API GILA INI!"

"KENAPA BISA API INI TIBA-TIBA MUNCUL DARI TUBUH. AAAARRRRGGG! MULUTKU PANAAAAS! PEDAAAAAS!"

"Sudah kubilang, kan. Aku sedang tidak bisa mengontrol kekuatanku. Haaah ... sepertinya aku memang tidak cocok dengan tempat ini. Buang-buang waktu aku ke sini."

"WOW, kau keren juga. Bisa menggosongkan si Penjaga Kembar Babi itu."

"Babi? Kurasa mereka masih seperti kadal."

"Kocak. Asal kautahu, mereka itu rakus. Lupakan, mereka enggak penting. Sepertinya, aku tahu siapa yang bisa mengajarimu 'mengontrol' kekuatan maknyus-mu itu."

"Kautahu? Di mana?"

"Sebelum itu ... jadi temanku dulu."

"Sudah ada sembilan ratus sembilan puluh sembilan orang yang ingin berteman denganku, berakhir gosong. Kau masih mau berteman denganku?"

"Oh, seharusnya aku yang bertanya gitu. Udah seribu sembilan ratus sembilan puluh sembilan orang mau temanan sama aku, tapi mereka keburu meregang nyawa sebelum seminggu jadi teman official-ku."

"Sungguh? Apa kau juga membakar mereka?"

"Enggak, aku cuman selalu enggak sengaja bikin mereka tidur selamanya."

"Begitu. Bawakan aku kepada Shishou yang bisa mengajariku mengendalikan kekuatan api, setelah itu, kita adakan upacara teh pertemanan."

"DEAL! Kau suka teh juga rupanya. Aku punya rekomendasi teh paling enak sedunia."

"Aku menantikannya. Di mana Shishou yang kaumaksud?"

"Hmmm, ini agak sulit, sih. Dia satu-satunya pengajar terhebat dan termuda, tapi super-duper egois. Dia enggak gampang menerima anak didik. Bahkan meski kaupunya surat undangan spesial dari Rektor Utama."

"Ah, soal itu. Aku tidak punya undangan yang kaumaksud."

"No problemo. Dia bahkan enggak menganggap surat undangan itu penting. Kalau dia merasa kau cocok dengannya, Rektor Utama pun ya ... enggak bisa apa-apa. Karena Shishou yang bisa mengajarimu sangat dihormati sama seluruh pengajar di Akademi ini."

"Aku penasaran, dengan kemampuannya."

"Tahun ini dia bahkan enggak meloloskan satu anak didik di jurusannya. Warbyasah, 'kan?"

"Kenapa?"

"Entah. Dia seperti punya standar khusus yang cukup gila. Hahahaha .... Kupikir kekuatanmu itu justru pasti bikin dia bergairah."

"Aku menantikannya."

"Ngomong-ngomong, aku Vorqa. Kau?"

"Agira."

2020


Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top