4. Dwipatra - Twinwar
Judul: Twinwar
Pengarang: Dwipatra (mdwipatra)
Genre: Teenlit
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun: 2017
Jumlah: 296 halaman
ISBN: 978-602-03-7679-0
Blurb:
"Gara dan Hisa kembar identik. Penampilan kedua cowok itu persis sama. Kerennya pun sama. Tapi minat dan kemampuan? Beda jauh! Gara berotak encer dan kemampuan akademiknya gemilang. Sementara itu, Hisa jago olahraga dan sederet trofi kejuaraan berhasil ia raih. Walaupun bersekolah di SMA berbeda, persaingan mereka tak pernah surut.
"Dalam keluarga mereka, ada satu aturan yang tidak boleh mereka langgar. 'Gara dan Hisa tidak boleh pacaran sebelum lulus SMA dan diterima masuk di perguruan tinggi.' Kalau sampai aturan itu dilanggar, konsekuensi yang akan mereka terima tidak main-main.
"Kisah ini bermula ketika Hisa mengetahui ada foto cewek di handphone Gara. Ya, diam-diam Gara memang berpacaran dengan Dinar. Mendapati rahasia Gara, Hisa seolah mendapat senjata ampuh untuk 'menghancurkan' saudara kembarnya.
"Jadi, siapa bilang saudara kembar nggak bisa perang?"
***
Hai! Sudah satu bulan sepertinya aku tidak membagikan resensi bacaan. Padahal, selama satu bulan, aku sudah menamatkan lima novel. Salah satunya novel berjudul Twinwar. Seperti namanya, novel ini menceritakan perang antara dua saudara kembar. Cukup unik, apalagi dibawakan dalam genre fiksi remaja. Jadi, aku bisa bilang novel tersebut aman dibaca anak-anak.
Omong-omong, novel Twinwar adalah satu dari empat hadiah giveaway Kak yang diadakan akhir bulan Juli 2022. Jadi, aku diberi kesempatan buat menggunakan salah satu hadiah untuk membeli buku kesukaan. Jujur, aku belum menyiapkan apa pun pada saat itu. Hanya saja, aku yang sering bolak-balik platform Gramedia Writing Project (GWP), sangat penasaran dengan novel berjudul Twinwar sebab gemar tampil di layar rekomendasi. Katanya, novel tersebut berhasil menjuarai GWP batch 3. Juara satu, dong! Jadi, makin penasaran, deh, sama novel tersebut.
Sinopsis
Dilahirkan sebagai saudara kembar identik, Gara dan Hisa semestinya berhubungan dekat. Meski perbedaan memengaruhi, Gara dengan kecerdasan intelektual dan Hisa dengan keterampilan atletik, seharusnya saling memperkuat hubungan. Akan tetapi, keduanya berperang sebab perpisahan di masa SMA. Gara lebih memilih masuk di SMA ternama daripada menemani Hisa. Persaingan terus terjadi, hingga puncaknya pada kelas 3 SMA, Hisa menemui kesempatan emas untuk memenangi perang saudara terhadap Gara. Dia menemui sang saudara melanggar aturan wajib dari Mama: tidak boleh pacaran sebelum masuk perguruan tinggi.
Hisa memperalat Gara. Ia memaksa bertukar peran untuk menaikkan nilai try out agar bisa diizinkan mengikuti pekan olahraga meski sudah berada di tingkat akhir. Namun, siapa sangka pertukaran berjalan lancar. Gara sempat putus dengan sang pujaan hati sebab mulut sembrono Hisa. Meski begitu, Gara tidak terlalu berkeberatan bertukar hidup sebab bisa merasakan pertemanan yang erat di lingkungan sebodoh Hisa.
Meski terus memanas, mereka pada akhirnya harus bersatu untuk mengakhiri perang saudara yang tiada akhir, yaitu menyelesaikan masa lalu Mama, sampai tega melarang pacaran sebelum kuliah. Tidak mudah, penyamaran Gara dan Hisa sempat terbongkar, bahkan Hisa sempat dilarang mengikuti pekan olahraga. Bahkan, Gara sempat babak belur karena dihajar saingan Hisa sebab dikira dirinya adalah Hisa. Jadi, apakah perang saudara Gara dan Hisa akan berjalan selamanya, atau dapat berakhir dan mengembalikan semua kembali seperti semula?
Kelebihan
Novel Twinwar amat menghibur. Jujur, benar-benar menghibur! Aku kesal, waswas, marah, kasihan, dan senang di saat yang hampir bersamaan. Tiap lembar mengandung kejutan. Bahkan, aku sering mengira tokoh ini jahat, lah kok baik? Sempat juga, aku mengira kemiripan Hisa dan Gara dengan Bang Ali disebabkan sang ibu hamil di luar nikah. Ternyata, sang ibu punya saudara kembar. Masuk akal juga. Aku bersyukur sebab alasan tersebut lebih aman dikonsumsi oleh pasar remaja.
Aku juga suka dengan penggambaran kehidupan SMA yang sangat nyata. Aku tiba-tiba teringat masa-masa SMA yang menjadi penghubung kedewasaan dan kekanak-kanakan. Sang pengarang pasti punya masa SMA yang indah—kemungkinan besar. Terima kasih telah membawa rasa yang sudah lama tak dirasakan!
Kekurangan
Sebenarnya, hampir menjadi fokus, menurutku, konflik amat kurang relevan sebab larangan pacaran sampai menimbulkan perang yang amat tega, jelas jarang terjadi di dunia nyata. Apalagi permintaan untuk bertukar peran sangat berisiko, tentu mereka pasti akan saling mengadu, kan? Tokoh yang berbeda watak/keahlian semestinya bisa dijelaskan terlebih dahulu sebab perbedaan tokoh kembar menambah kesan fiksi banget. Karena itu, sang pengarang harus memperdalam hubungan sesama manusia agar bisa menciptakan kausalitas dan interaksi yang lebih logis.
Pesan dan Kesan Subjektif
Tak banyak pesan sebenarnya, aku maklum sebab sang pengarang tidak berkuliah di bidang sastra. Meski begitu, aku mungkin menyarankan sang pengarang untuk banyak membaca untuk memperkaya referensi dan keefektifan menulis. Tentang kesan, aku amat suka dengan kisah perang saudara sebab kenyataan memang demikian. Aku selalu bertengkar dengan saudara. Salut kepada sang pengarang sebab bisa menggambarkan dengan apik!
Kesimpulan
Novel Twinwar amat cocok untuk pecinta fiksi remaja, atau bagi para pembaca remaja. Tidak perlu takut topik yang disajikan terlalu berat, malah unik. Novel ini mengajarkan arti persaudaraan dan kekeluargaan. Bahkan, kamu akan belajar sudut pandang anak kembar ketika menghadapi kehidupan sehari-hari. Hidup pasti penuh cobaan, kan?
Penilaian
Tokoh: 4/5
Tokoh utama: Gara dan Hisa amat berkarakter. Namun, tokoh-tokoh sampingan sangat banyak. Karena banyak karakter menempati fungsi sama, tokoh bisa dibilang redundan, sehingga meminimalkan pemberian empati dari pembaca ke tokoh yang difavoritkan.
Hook: 4/5
Cerita dibuka dengan deskripsi kamar Gara yang amat sederhana. Masa lalu Gara dan Hisa juga sempat ditampilkan, lalu beralih kepada pernyataan tema—awal mula pertukaran peran—saat Hisa menunjukkan bukti Gara sedang berpacaran. Sangat bagus, namun tidak ada hook yang bisa menarik empati pembaca, mungkin ini cerita fiksi remaja, sehingga konflik tidak terlalu berat.
Suara: 4/5
Penulis menggunakan tone santai, namun bersuara pria. Tidak aneh, hanya saja, aku yakin penulis bisa menuliskan kesan kasual lebih dominan, apalagi ini kisah fiksi remaja. Oh iya, menurutku, novel Twinwar amat mendukung Hisa sepertinya. Tone sangat mirip Hisa daripada Gara, sehingga bagiku, Hisa adalah main character meskipun seharusnya Gara dan Hisa adalah main characters.
Latar: 3,75/5
Deskripsi detail. Namun, saking banyak perpindahan tempat, deskripsi kurang rinci sehingga pembaca sulit membayangkan. Bahkan, aku tidak tahu bagaimana gambaran kantin di SMA Hisa, yang aku tahu adalah nasi goreng amat sedap. Meski begitu, aku suka dengan deskripsi kamar Gara yang amat efektif, sangat mewakili karakter!
Tempo: 4,5/5
Sangat pas. Poin ini amat kuapresiasi. Tidak terlalu cepat dan lambat, sesuai dengan pembagian ketegangan dalam suatu cerita. Cerita dibangun secara menjanjikan. Hanya saja, aku sempat bingung sebab konflik utama sudah memuncak di pertengahan cerita, sehingga agak sangsi ketika tiba di klimaks. Meski begitu, klimaks amat keren, apalagi momen degdegan menunggu hasil ujian, termasuk hasil akhir lomba lari Hisa.
Keterbacaan: 4/5
Tidak perlu diragukan lagi. Novel cetak dari penerbit mayor yang sudah diawasi oleh editor, tentu amat minim kesalahan. Hanya saja, menurutku tulisan di novel Twinwar agak kaku seperti bukan ditujukan untuk fiksi remaja. Meski begitu, aku maklum karena sang pengarang sedang menyelesaikan studi di salah satu universitas di Jogjakarta. Namun, tidak perlu khawatir, aku menikmati setiap ketikan, bahkan oh ya, aku suka dengan sampul buku. Amat tebal sehingga minim rusak.
Total: 4,04 / 5,00
***
Sepertinya itu dulu pendapatku ketika membaca novel Twinwar. Aku suka, tetapi sebagai bukan pecinta fiksi remaja—bahkan aku sudah bukan remaja, buku ini masuk ke dalam buku yang menghibur, namun masih perlu dipoles. Meski begitu, aku bisa mengatakan novel ini sangat patut memenangi event GWP. Isi sangat unik, bahkan di usia muda sang pengarang ketika menyusun naskah. Benar-benar hebat!
Dan sebagai penutup, aku tekankan sekali lagi, penilaian ini tidak mutlak, dan merupakan pandangan pribadi dariku. Jika ada sesuatu yang ingin didiskusikan, aku sangat terbuka. Karena itu, kutunggu sapaan darimu! Oh, jangan lupa beli novel Twinwar dan karya-karya Mas Dwipatra!
— rizkywahyufir
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top