Bab 6 HIDUP BARU I

"Terima kasih Marthin, maaf merepotkan."

"Bukan apa-apa," Marthin menggaruk-garuk kepalanya malu-malu, "Nah, kalau begitu, saya tinggal dulu ya."

"Baik." Jawab Ayah berterima kasih.

Setelah kepergian Marthin dan Sam, ayah dan ibu membawa kami menelusuri lorong yang lebih mirip labirin laboratorium.

Tak ada yang buka bicara. Sejuta pertanyaan, keluhan dan penyalahan yang bertumpuk terpendam, seolah dapat meledak sewaktu-waktu.

"Jadi," ayah berdehem, "ini jadi rumah baru kalian."

"Jadi, sebenarnya 'rumah baru' ini apa sebenarnya?" Andrew menyahut cepat, seolah ada ribuan rentetan kalimat yang terpendam dalam dirinya.

"Ini markas besar UNS- atau markas UNS dulunya. Sebelum organisasi ini dibubarkan."

"UNS adalah satu-satunya cabang organisasi rahasia UN, sengaja dirahasiakan dari publik semenjak didirikan. Karena tugasnya memang mengatasi kejahatan internasional tingkat 'luar biasa' yang terselubung," tambah ibu.

Suasana kaku. Selain menelusuri lorong yang rasanya seperti di labirin luar angkasa, pikiranku kosong.

"Tingkat 'luar biasa'?"

"Ya, kejahatan luar biasa seperti gunung meletus, gempa bumi atau fenomena palsu lainnya."

Marthin dan Sam sudah menjelaskan sebelumnya, namun setiap mendengar seseorang berbicara seperti ini, logikaku masih sulit menerima. Tapi dengan pesawat peluru, markas rongsokan, dan tanah antah berantah seperti ini rasanya memungkinkan.

"Jadi ... Ibu dan Ayah adalah anggota UNS? Kenapa selama ini kami tak tahu?" tanya Andrew pada akhirnya.

Pertanyaan ini bagai peluru yang melesat dan menancap tepat di titik luka, membuat mereka berpandangan untuk sesaat.

"Sebenarnya...pertama, kami sudah tak bekerja selama belasan tahun. Dan lagi, UNS sudah dibubarkan delapan belas tahun lalu."

"Kenapa?" lanjut Andrew.

"Kenapa apa?"

"Kenapa kalian berhenti jadi agen mata-mata?"

Hening. Baik ayah maupun ibu, keduanya terlihat seperti berpikir keras, mencari kata-kata yang tepat untuk menyusun jawaban dengan penuh berhati-hati.

"Ceritanya agak rumit," Ibu menghela nafas panjang, "Nanti kami jelaskan, sekarang mari kita cari kamar untuk kalian dulu."

Hingga sampai di titik dimana aku tak bisa mengingat jalan kemari, kami berhenti. Ibu dan Ayah berhenti di pintu kedua dari ujung koridor, lalu memutar kenop pintunya.

"Ini dia, kamar untuk Becky," kata Ibu.

Kulihat sebuah ruangan kecil yang pengap, dengan jendela dan langit-langit yang penuh debu. Di pojok sebelah kiri, ada ranjang sederhana yang hanya cukup untuk seorang. Di dekat pintu, ada kamar mandi kecil.

Ibu berpaling dan menuju ke pintu di depan kamarku, lalu membukanya dan memberi tanda pada Andrew agar kesana. Kulihat kamar Andrew, sama pengapnya, sama berdebunya, dan sama sederhananya.

***


Jadi, ayah bukan sekadar dosen matematika di Universitas Nasional Ongor, dan ibu bukan ibu rumah tangga semata. Mereka berdua anggota UNS, organisasi tingkat dunia yang belum pernah didengar siapapun.

Aku yakin mereka masih belum mengungkap semua cerita tentang diri mereka. Selama delapan belas tahun, dan ini pertama kalinya aku perlu berpikir ulang, nyatanya kami tak mengenal orang tua kami sendiri.

Ini pertama kalinya, mereka terasa dekat sekaligus asing.

Masih ada berapa banyak hal yang tak kami ketahui?

UNS. Aku tak pernah membayangkan tempat seperti ini nyata dan merupakan seluruh masa lalu mereka. Tempat ini ditutup belasan tahun lalu dengan alasan gagal menjalankan misi. Dan tragisnya reruntuhan di depan sana adalah buktinya. Setelah bubar, ayah dan ibu sama seperti anggota lainnya, hidup berpencar di masyarakat umum.

Seharusnya cerita mereka sampai disana saja.

Tapi nyatanya, kini mereka kembali. Kini aku dan Andrew dibawa kesini. Aku tak tahu akan jadi seperti apa hidupku, namun masa depan adalah sesuatu yang tampaknya jauh dan buram di depan. Jadi apa kami kedepannya tanpa sekolah?

Rumah tak lagi aman, dan para kriminal dapat beraksi sewaktu-waktu. Sebenarnya, mereka sudah beraksi. Kekeringan di seluruh benua Afrika, gempa bumi serta kebakaran hutan, ayah dan rekan-rekannya sungguh-sungguh percaya bahwa itu bukan fenomena alam semata.

Tinggal diam selama delapan belas tahun, akhirnya mereka bertindak. Marthin menemukan bahwa rongsokan- gedung ini jauh lebih baik keadaannya dibanding yang mereka kira. 'Otak' puast gedung ini masih dalam kondisi aman dan berfungsi.

Kembali diam-diam tanpa izin dari UN dan seluruh negara anggota, pergerakan mereka gila sekaligus ilegal.Semua yang ada disini dapat ditahan sewaktu-waktu.

Berguling di atas kasur yang kerasnya mirip papan, sekolah, tugas geometri, rapat OSIS dan semua kegiatan yang telah kukerjakan seumur hidup terasa jauh dan tak nyata. Mungkin ketika aku bangun keesokan hari, semua ini akan hilang dan aku akan bersekolah seperti biasa.

Sayangnya, aku tak bisa tertidur, meski hanya sebentar. Matahari di luar jendela menampakkan hari telah senja. Aku beranjak ke depan jendela, matahari tampak lebih bulat dan memerah dari sini. Matahari yang tak pernah kulihat sebelumnya.

Asing, namun anehnya menenangkan.

Ketika matahari telah masuk ke peraduannya, aku pun keluar dari kamar dan memutuskan untuk mengetuk pintu kamar Andrew. Tapi setelah kuketuk beberapa lama pun, pintu tak kunjung dibuka. Tak ada suara, tak ada gerak-gerik di dalam sana.

Dia tak di kamar.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top