𖠵៸៸ ❛ ²¹ ' stories જ minamoto kou ⸝⸝
𓏲࣪ ،، Stories ˊˎ-
"These are our stories."
🦋ꪶ Minamoto Kou x You ˒༢
⌨ ⋮ Jibaku Shounen Hanako-kun © Iro Aida
✎ ⋮ Story © BadassMochi
────────────
Hari itu merupakan pertemuan pertama mereka. Di musim semi, di bawah guyuran kelopak bunga sakura yang berjatuhan. Keduanya saling mengucap nama dan kelas. Bukan hal yang istimewa, namun terasa membekas di hati.
"Minamoto Kou, kelas 2-1."
Sang gadis mengangguk samar. Kemudian, ikut menyebutkan hal yang sama dengan Kou, "(F/n) (Y/n), kelas 2-2."
Tanpa ragu, Kou pun membuat sebuah senyuman. Yang diberikan untuk (Y/n), teman barunya. "Salam kenal, (F/n)-san," katanya.
(Y/n) kembali mengangguk. Ia tahu, Kou memang bukan berada dari kelas yang sama dengannya. Bukan tanpa alasan dirinya bisa berkenalan dengan lelaki super ramah itu. Penyebabnya adalah Kou yang secara tak sengaja menjatuhkan buku-buku yang sedang dibawa oleh (Y/n). Dengan panik, ia pun membantu gadis itu merapikan tumpukan buku dan membawanya ke ruang guru.
Selepas mereka mengantarkan buku-buku itu, barulah Kou menanyakan nama (Y/n). "Setidaknya kita harus saling mengetahui nama masing-masing." Itulah yang dikatakan olehnya tadi. Tentu saja (Y/n) sama sekali tidak merasa keberatan. Ia pikir, Kou sudah bersikap baik dan juga bertanggung jawab atas kesalahan yang dibuat olehnya sendiri.
Dengan demikian, keduanya pun berkenalan. Mengetahui nama dan kelas masing-masing. Dari kelas yang berbeda, pertemuan itu tercipta begitu saja. Akibat ulah sang takdir.
***
Kini, baik (Y/n) maupun Kou lebih sering menghabiskan waktu mereka bersama. Di saat istirahat, jam ekstrakurikuler, dan di waktu lainnya ketika mereka bisa bersamaan. Bahkan jika mereka berada di kelas yang sama, sangat yakin apabila frekuensi keduanya akan lebih sering terlihat bersama.
Apakah mereka sepasang kekasih? Jika ditanya seperti itu, maka (Y/n) dan Kou akan saling berpandangan dan menjawab, "Mungkin." Jawaban yang sederhana, namun ambigu. Membuat siapapun yang mendengarnya akan bertanya-tanya. Bak warna abu-abu di cakrawala sore ini.
"Ini, cobalah. Aku membuatnya untukmu."
Jam ekstrakurikuler baru saja usai. Kou menghampiri (Y/n) dengan sebuah nampan di tangannya. Di atas nampan tersebut, terdapat beberapa buah cupcake yang terlihat menggoda iman. Membuat siapa saja langsung menggerakkan tangan untuk mengambil dan mencicipinya.
"Untukku?" ulang (Y/n) sambil menujuk dirinya sendiri. Ia baru saja keluar dari ruang seni. Pakaian seragamnya dilapisi oleh sebuah apron yang dihiasi oleh cipratan cat akrilik.
Kou mengangguk singkat. Menjawab pertanyaan (Y/n). Ia kembali menyodorkan cupcake tersebut ke hadapan gadis itu. Perlahan, tangan (Y/n) bergerak untuk mengambilnya. Ia menggigitnya, lalu dikunyah dengan hati-hati.
"Bagaimana?"
Wajah (Y/n) berubah sumringah. Ia mengangguk mantap seraya menjawab, "Enak! Apapun yang Kou buat, pasti selalu enak!"
"Meskipun aku memasak batu?"
Air muka gadis itu langsung berubah menjadi cemberut. Bibirnya dimajukan beberapa milimeter. Nada suaranya terdengar merengek. "Kouuu..."
Alih-alih merasa bersalah, Kou justru tertawa. Usai tawanya reda, ia kembali tersenyum. Memamerkan deretan giginya yang tersusun rapi.
"Maaf, maaf. Aku hanya bercanda." Ia melebarkan senyumnya. "Tetapi, terima kasih, (Y/n)."
Untuk sejenak, netra kedua insan itu saling menatap. Sebelum sesaat setelahnya, tawa mereka menggema di koridor sekolah yang sepi. Bersamaan dengan senyum yang ikut mengembang.
***
Setelah pertemuan pertama, kedua, dan ketiga, pertemuan itu bertambah semakin banyak. Hingga jari-jari tangan sudah tak cukup untuk menghitungnya lagi. Ah, terlalu banyak rupanya.
Hari kelulusan SMA pun tiba.
Para murid datang dengan orang tua mereka masing-masing. Tawa, senyuman, dan tangis bahagia mengisi suasana saat ini. Mereka merasa senang karena bisa lulus tepat waktu. Namun, di sisi lain pun merasa sedih sebab harus berpisah dengan teman-teman mereka.
Begitu pula dengan kedua insan berbeda jenis kelamin ini. Keduanya sibuk menatap satu sama lain. Tatapan mereka itu seolah saling menyatu dan sulit untuk diputuskan begitu saja. Namun tak ada satu pun dari mereka yang membuka suara.
"(Y/n)..."
Pada akhirnya, sang lelaki berbicara lebih dulu. Ia membuka mulutnya, dan mengatakan beberapa patah kata seusainya.
"Kau yakin tidak akan masuk ke universitas yang sama denganku?" lanjutnya. Nada bicaranya terdengar lirih. Menyiratkan kesedihan di ucapannya itu.
Sebuah senyum mengembang. Bukan senyum yang tampak bahagia, melainkan sebaliknya. Terlihat sendu, serta-merta dengan air mata yang sudah siap menjatuhkan diri. Senyumannya pun menjadi lebih getir.
"Maaf, Kou. Maafkan aku. Orang tuaku tidak mengizinkanku untuk masuk di universitas yang sama denganmu. Mereka menginginkan aku menjadi seorang peneliti atau bahkan dokter. Sekali lagi maaf, Kou," ujar (Y/n) pelan. Tidak berani menatap manik yang tengah memandangnya dengan sendu itu.
Dengan satu tarikan lembut, Kou merengkuh tubuh (Y/n) ke dalam dekapannya. Ia memberikan rasa hangatnya untuk sesaat. Kehangatan yang mungkin tidak akan bisa ia berikan lagi pada gadis di dalam rengkuhannya itu. Sebuah momen yang terasa lambat. Juga sulit untuk dilupakan.
"Tidak apa-apa, (Y/n). Jika suatu saat nanti kita bertemu, berbahagialah. Tersenyumlah. Kau tahu? Kebahagiaan itu merupakan hal yang sederhana. Namun, manusia kerap kali menganggapnya sebagai hal yang sukar diraih," Kou berujar seraya mengusap surai (h/c) milik (Y/n). Memberikan rasa tenang sesaat untuk gadis itu.
Dengan susah payah, (Y/n) mengangguk. Ia berusaha menahan tangisnya. Perpisahan itu tak selalu harus dihadiri oleh kesedihan. Justru perpisahan merupakan pertanda bahwa pertemuan selanjutnya akan datang.
Demikianlah hari itu berakhir. Perpisahan masa SMA terasa cukup singkat. Namun, hari-hari milik (Y/n) dan Kou masih terus berjalan. Terus mengukirkan keberadaannya di garis waktu yang abstrak itu.
━━━━━━━━━━━━━━━━
Yo minna!
Maaf membuat kalian menunggu lama. Dan juga, maaf kepada temanku yang satu ini—Nata—karena aku baru bisa menyelesaikan request kamu hari ini (。ŏ﹏ŏ)
Karena hasil ss-nya gak ada, jadi terpaksa aku gak masukkin gambar apa-apa di sini. Sebenarnya ada di WA, tapi chat di HP aku (gak tau gimana caranya) jadi kehapus semua—
Eniwey, terima kasih sudah mampir ke cerita ini! Aku sangat mengapresiasi apapun itu bentuk kehadiran kalian (人*´∀`)
⸙;; Nathxliee ⊱
Thank you for your request, sweetie!! ♡
I luv ya!
Wina🌻
11.07.22
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top