5. Realita cinta
5. Realita cinta
"Jika cinta ini ilusi, jangan buat aku semakin sakit"
Erna melambaikan tangannya pada Bulan, dia bahkan tidak menyangka jika akan dijemput oleh Erna. Tadi pagi Erna hanya menelpon untuk bertemu dengannya sepulang kuliah, dan Erna menepati janjinya.
Bulan mencium tangan Erna, dan Erna mengajaknya masuk ke mobil sedan putih miliknya. Mobil itu melaju kesebuah kawasan rumah elit di Ibukota ini. Dia benar-benar terperangah, sekaya inikah keluarga Bintang. Ah dia bahkan lupa jika kartu debit yang Bintang pakai saja sudah menandakan sulton banget.
Erna mengajak Bulan masuk, disana dia melihat seorang perempuan yang pernah dia temui di coffeshop milik Keenan saat itu, bersama dengan seorang bayi perempuan berumur satu tahun. Erna mengajaknya berkenalan dengannya.
"Ini Liana, istrinya Kalandra. Dan ini cucu Mami, namanya Kania" Bulan membelai pipi tembem milik Kania, yang dibalas bayi iti dengan tingkahnya yang menggemaskan.
"Halo adik ipar," sapanya pada Bulan, yang disapa hanya meringis malu, "kapan Mi, mereka menikah?"
"Juni besok, Mami nggak sabar deh buat rumah ini ramai." Ucap Erna dengan semangat.
Boleh nggak sih batal aja, gue nggak siap banget Tuhan. Batin Bulan.
Sebisa mungkin Bulan tersenyum pada Erna. Dia yakin nantinya Erna adalag Ibu mertua yang baik, bukan seperti di sinetron azab yang selalu di tonton Mila dirumah. Erna berbeda, bahkan Bulan bisa melihat keakraban yang terjalin antara Erna dan Liana. Tidak ada batasan antara Ibu mertua dan menantu.
"Kamu tidurin aja dulu Kania, Mami ada perlu sama Bulan." Liana mengangguk.
Erna mengajak Bulan untuk naik ke lantai dua, disana terdapat sofa yang berdekatan dengan kamar milik Bintang. Bulan hanya diam, saat Erna memberikan sebuah album kenangan padanya. Membuka sebuah foto yang menampilkan dirinya di masa kecil bersama seorang lelaki.
"Ini siapa Tante?" Tanya Bulan.
"Arkana, kamu kenal dia sebagai Bintang."
Bulan memejamkan matanya, mencoba mengingat wajah Arkana dalam ingatannya, namun usahanya gagal. Bukan ingatan yang kembali, tapi sakit kepala yang melanda, hingga membuatnya jatuh tak sadarkan diri.
***
Dikit ya? Mohon maaf 😫
Cuma mau kasih kabar aja, kalau si Rembulan udah ada di Playstore dan jadi ebook. Beli ya😁
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top