✨ P R O L O G ✨
"Udah coba ambis, tapi malah nangis."
***
"Persahabatan bagai kepompong
Terkadang kepo
Dan juga rempong ..."
Tiga sekawan itu, sedang bernyanyi sambil merangkul satu sama lain. Dimana mereka terhenti saat salah satunya merasakan ngilu di bagian pinggang. Mereka kemudian duduk di pinggiran teras sekolah.
"Menua tidak pada waktunya," celetuk kawannya, Nola menggelengkan kepala.
Membuat yang merasakan sakit menoleh dengan wajah dibuat-buat penuh belas kasih.
"Gue kurang tidur pusing. Kebanyakan tidur juga pusing," jawab Bastian.
"Biasalah! Blasteran overthingking dan insecurity," seru Ibra.
Bastian menekuk wajahnya, seolah-olah dia terlihat imut. Padahal kedua temannya itu ingin muntah melihat ekspresinya.
"Kita harus ngalahin anak sebelah, oi!" ucap Nola berapi-api, tiba-tiba saja mengganti topik pembicaraan. Pasalnya mereka baru saja mendapat hinaan dari kelas ambis di sekolahnya.
"Biar nggak dianggap males, dan bisa menangin gadis pujaan gue." Bastian mengepalkan tangan penuh semangat.
"Biar guru-guru nggak remehin kita!" Ibra mengikuti gerakan Bastian.
"Biar satu sekolah tahu, kalau kita bisa!" tambah Nola.
"Yok!"
"Ke mana?"
"Rebahan," ucap Bastian tanpa dosa.
Plakk!
Refleks kedua temannya menepuk pipi Bastian.
***
Jangan lupa vote ya sahabat🤗
Nggak vote, author santet
Becandyaa
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top