Sadistic Tsundere [Jitsui]

AoiKitahara present

Relationship With Spy

Joker Game belongs to Koji Yanagi

Warn: Typo(s), Modern!AU, OOC, humor receh, bahasa lo-gue, bahasa yang ngga baku, without plot, etc.

Don't Like Don't Read kay?

Happy Reading!
.
.
.

Psst— mau tau satu rahasia gak?

Pasti kenal dong sama cowok berwajah malaikat tapi dalemnya iblis banget yang satu ini?

Iyaps! Jitsui!

Gimana kalo semisalnya Jitsui yang selama ini kamu kenal sebagai sosok yang sadistik tapi ternyata dibalik itu semua ada sifat tsundere yang tersembunyi apik?

Jitsui yang sadistik itu tsundere? Ciyus? Demi apa?

Sadistik dan tsundere itu gimana perpaduannya ya?

Pasti bikin penasaran 'kan?

Tenang mateman, kendalikan hawa nafsumu sejenak, biarkan diriku ini bercerita kembali.

Katanya sih—mari kita samarkan sang saksi dengan nama HATANO—yang udah temenan lama banget sama Jitsui pernah keceplosan bilang, kalo sebenernya cowok cute ini tsundere.

Gak tau sih, omongan Hatano juga kadang banyak ngibulnya, persis Kaminaga.

Tapi kalo dilihat-lihat sih kayaknya bener, terlebih kalau sedang berada di hadapan sang kekasih—[name].

Jitsui kalem, tapi ada bau-bau tsun gitulah, ibarat kata nih ya peduli tapi gak mau dianggep peduli. Lah giliran dianggep gak peduli, eh malah ngamok terus ngasih hukuman. Mau tau Jitsui kasih hukuman apa?

Bersihin WC pake sikat gigi [name] sendiri.

Sadis kan?

Dah gitu, sikat giginya gak boleh dibuang, Jitsui bahkan beliin sikat gigi yang mirip banget sama bekas ngorek-ngorek kloset itu.

[Name] pernah sekali nyoba buat ngasih tanda sikat giginya biar gak ketuker, apesnya malah ketahuan Jitsui. Tau apa gak yang dilakuin Jitsui setelah itu?

Beli sikat gigi lagi yang baru, 2 sisanya buat nyikat kloset lagi—alhasil [name] sekarang dihadapkan oleh 2 ranjau dengan satu pintu selamat. Total, sikat gigi [name] sekarang ada 3 berkat Jitsui.

Entah ini apaan, mungkin Jitsui punya semacam obsesi tingkat tinggi terhadap sikat gigi bekas ngorek kloset.

"Jitsui sayang~" [name] yang baru saja datang pun langsung nemplok ke Jitsui, bagai anak koala dengan emaknya.

"Ya, [name]-san?" Jitsui langsung menutup bukunya, menyelipkan anakan rambut [name] di belakang telinganya.

"Aku mau cerita sesuatu!" seru [name] yang bagaikan anak bocah.

Jitsui bergumam tak jelas seakan mempersilakan, [name] masih cengengesan kemudian terdiam sesaat.

"Tapi ... anu itu ... habis cerita ini gak bakalan di apa-apain kan?"

Kebiasaan mamen, [name] trauma lahir batin makanya nanya dulu, takut entar sikat giginya bertambah menjadi 4 buah. Horor tau!

"Cerita aja, aku akan mendengarkan."

Perlu diingat, dicatat, ditebelin, digarisbawahi, dimiringin bahwa kadang ucapan Jitsui yang begini cuma jadi pajangan, bukan masalah doi dengerin apa kagak, tapi masalah tentang apa yang akan terjadi selanjutnya setelah mendengar cerita [name].

Gaes, mari sejenak kita menundukkan kepala seraya mengenang jasa [name] disetiap tarikan napasnya.

[name] yang emang pada dasarnya udah barbar tancap wae lah, sikaaaaaaat!

"Jadi gini," [name] menjeda sebentar. "anu— itu, tadi ada orang yang ngasih bonus pas aku beli apel, katanya aku cantik."

"Penjualnnya cowok apa cewek?"

"Cowo," balas [name] watados.

[name] entah polos atau gak peka atau bego—untung cantik, mengatakan hal tersebut.

Sekali lagi, CATATLAH HAL INI DI TEMPURUNG OTAK KALIAN. JITSUI ITU GAMPANG BUAT DIBIKIN CEMBURU, DAN NGEBUAT DOI CEMBURU ADALAH SEBUAH DOSA BESAR!

Kalian akan menghadapi yang namanya neraka kehidupan, kalau mati apalagi dosamu banyak— innalillahi udah dihadapkan neraka kehidupan ditambah neraka akhirat. Wassalam gaes.

Sang pacar—alias [name] masih ga sadar juga, sampe akhirnya senyum gelap Jitsui terbit, sekeliling item kek kabut asap mobil angkot pake solar yang bau ituloh.

Bukan, gue gak ngatain Jitsui bau loh ya.

Jitsui berdiri, keluar dari rumah dan tidak lupa mengunci pintu dengan [name] yang sedang berada di dalam rumah.

Iya, dikunciin biar gak keluyuran kayak anak ayam.

—Untung udah dikasih sesajen dulu sebelum dikunciin.

[name] duduk manis di sofa dengan setoples nastar di pangkuan yang lagi dicomotin, menanti kepulangan sang kekasih. Kemudian terdengar suara pintu terbuka, berarti Jitsui udah pulang. [name] yang melihatnya dibikin syok.

Jitsui pulang dengan sekantung kresek penuh bahan makanan dan jajanan. Melihat situasi ini, [name] dengan sigap memeriksa isi belanjaan Jitsui untuk memastikan sesuatu. Dan apa yang ditemukannya kembali membuat syok.

Sikat gigi—lagi.

Tiga biji bruh.

T I G A.

T
I
G
A

Kan, bener

Persetan dengan kecemburuan Jitsui.

FETISH MACAM APA YANG AKAN MEMBELIKANMU TIGA SIKAT GIGI BARU UNTUK NGOREK KLOSET DAN DI TARUH BERDAMPINGAN DENGAN SIKAT GIGI YANG KAMU PAKE TIAP HARI?

Gak waras, sumpah Jitsui gak waras. Dia gila, pacar siapa sih ini? Mari kita total jumlah sikat gigi [name] sekarang ada 6. Sebuah obsesi macam apa sebenarnya ini?

[name] keringet dingin, baru sadar sama ucapannya sendiri pas ngeliat tiga sikat gigi itu. Hooh, dari sekian lamanya Jitsui pergi, dia baru sadar akan kesalahan fatal yang dilakukannya. Otak konslet bung akibat nastar yang menggoda lidah.

Yang jadi pertanyaan itu, apa orang yang jual sikat gigi itu gak heran sama Jitsui yang selalu beli sikat gigi mulu? Pasti gak heran ya, lah wong gatau cerita dibaliknya.

"Beb ... ini apa ya?" tanya [name] takut-takut.

"Matamu sedang buta atau gimana? Itu sikat gigi, sayang," balas Jitsui sarkastik.

Nahloh, kalo sarkasnya keluar malah mirip kayak Miyoshi.

"Iya, anu ... buat apa ya beli sebanyak ini?" [name] sebisa mungkin cengegesan untuk menyembunyikan ketakutan pada jawaban Jitsui.

"Buat apa? Ya, buatmu dipake, tapi nanti dikorek ke wc dulu ya."

Orang ini sadis beneran, tak berperikemanusiaan, kejam, bengis, jahanam. Tapi untung memesona dan bikin cinta. Kalo gak, udah pasti ditinggalin.

Menjijikan sih iya, cuma gimana ya udah kena pelet jadi gak bisa berpaling dari Jitsui. Gak, gak gue ngefitnah Jitsui kok, dia gak beneran pake pelet—masih tidak jelas diketahui kenyataannya—.

Kenyataan sesungguhnya adalah Jitsui mencintai dan menyayangi [name] sepenuh hati. Keposesifannya adalah penggambaran bagaimana cara ia untuk menjaga sang kekasih.

Ya tapi gak gitu juga lah ya

"Sayang, bersihin sekarang dalam waktu setengah jam, kalo lewat dari itu, hukuman ditambah," kata Jitsui sambil senyum malaikat maut.

"Tapi, beb ...."

"Satu ...."

"IYA IYA AKU BAKALAN BERSIHIN SEKARANG, PLIS JANGAN DIHITUNG!" jerit [name] sambil lari ke wc dengan membawa tiga buah sikat gigi tadi.

Di belakang sana, Jitsui ketawa jahad.

Sumpah mas kamu jahat pisan euy, untung disayangi banyak fans. UNTUNG GAK DITINGGALIN [name].

Jadi begitulah hari-hari neraka yang dialami oleh keseharian Jitsui dan [name] ala nano-nano tapi lebih banyak pahitnya men.

Owari

A/N:

Iya di part ini nista dan menjijikan. Btw hai ketemu lagi sama fict ini! Slow update? Iya , karna masalah ide sama mood. Semoga fict ini masih bisa menghibur kalian ><

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top