8. Agatha Christie special #2: Cat Among the Pigeons
Kalau dalam novel di edisi yang lalu, kita bisa terpukau oleh cara mendiang Agatha Christie menyimpan rapat misterinya, kali ini kita akan kagum oleh teknik kepenulisan misteri beliau yang lain.
Lalu, kalau dalam And Then There Were None, kita akan turut merasakan aura ketegangan di sebuah pulau terpencil, dalam Cat Among the Pigeons kita akan serasa berada di lokasi kejadian perkara. Bagi yang sudah membaca, di mana lagi kalau bukan sekolah asrama putri Inggris yang didirikan oleh Mrs. Bulstrode. Latar tempat yang mendominasi cerita, selain latar tempat lain di awal kisah.
Ya Meadowbank, sekolah sekaligus asrama yang digambarkan terpandang di negara Inggris sana. Terpandang karena cara Mrs. Bulstrode yang tak segan untuk terus berimprovisasi dalam menangani sekolahnya. Bahkan, cara ini sampai membuat sejumlah staf pengajarnya mencintai tempat mereka mengajar ini, tetapi selalu masalahnya tak punya kemampuan untuk mengimbangi sang pendiri.
Itu baru satu kacamata dalam cerita misteri pembunuhan yang menghadirkan sang legenda Hercule Poirot di sepertiga terakhir loh. Ada kacamata lain lagi yang dibicarakan di awal cerita, berkaitan dengan negara fiksi Timur Tengah. Dalam sudut pandang ini, Agatha mengambil sisi dunia politik.
Jadi, dengan kata lain, sang pengarang menggabungkan dua kacamata atau dua dunia yang penuh isi ini ke dalam sebuah kisah misteri kriminal yang sangat menarik. Tidak tanggung-tanggung loh, tiga (3) pembunuhan dihadirkan sekaligus beserta satu (1) penculikan. Penculikan yang dikaitkan langsung dengan peristiwa politik di negara fiktif Timur Tengah, yang dihadirkan di awal novel.
Kehadiran Hercule Poirot di bagian sepertiga terakhir memang meninggalkan kesan tersendiri, seolah mengagungkan tokoh yang sudah ikonik tersebut. Maka, saya lebih memilih Cat Among the Pigeons sebagai novel dengan tokoh Poirot favorit pribadi. Selain tentunya segudang alasan lain; beberapa di antaranya sudah saya jabarkan di semua paragraf sebelumnya.
Bicara soal adaptasi ke layar lebar dan layar televisi, novel ini juga senasib dengan karya-karya Agatha Christie lainnya. Ada pengubahan plot dan penghilangan sejumlah karakter. Memang sayang sekali perihal tokoh ini, karena meski banyak sekali karakter disajikan di dalam kisah ini, mereka semua sungguh berhasil 'dihidupkan' secara fantastis dalam benak dan imajinasi pembaca oleh si pengarang.
Yah, menurut saya pribadi, bagi kamu pelajar atau mahasiswa yang kebetulan mendapat tugas menganalisa novel kriminal Agatha Christie atau detektif klasik Inggris, Cat Among the Pigeons memang pilihan yang tepat untuk dipertimbangkan. Seringkali, sebagai pembaca, rasanya tidak puas jika cuma membaca novel seperti ini cuma satu kali saja dan menyimpannya dalam lemari buku.
Astardi Sky
RekomeNovel M/S/T wp no.08
30 November 2020
Jika sebagai fans Agatha Christie, ada yang tidak setuju dengan pendapat di naskah rekomen, silakan tulis di bagian komentar.
Nah untuk edisi no.09 di bulan Desember, coba tebak kira-kira judul apa ya yang bakal saya pilih untuk direkomendasikan?
Petunjuknya: laki-laki di kereta.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top